Wednesday, October 3, 2018

Janda

WHAT DO YOU THINK ABOUT A SINGLE MOM

Janda adalah istilah wanita yang telah bercerai atau ditinggal mati oleh pasangan pernikahannya.

Sebuah pilihan yang tidak mudah ketika memutuskan membuat judul 'janda' di blog post kali ini. ketika kalian ketik kata janda di google, selain hasil pencarian wikipedia yang pertama keluar sisanya deskripsi negatif tetang statusnya. apakah itu? ya kurang lebih berita yang tidak enak dibaca, iklan, komunitas jodoh, dan sebagainya yang bertemakan janda. Dari stigma negatif lalu muncul arti yang negatif secara masal di masyarakat, itu kenapa saya menulis WHAT DO YOU THINK ABOUT A SINGLE MOM? setidaknya saya ikut menyumbangkan tulisan positf seorang ibu tunggal, meskipun saya tahu tulisan berjudul janda ini akan kalah muncul di search engine dengan berita tentang, you know 'janda' di portal berita online. tetapi memang menurut saya arti kata janda ini sebaiknya tidak melulu dipandang sisi negatif yang lebih banyak, atau bagi saya itu menjadi sebuah ledekan yang sering dibuat dalam sebuah lirik lagu misalnya.

Dulu sebelum menyandang ststus single mom saya paling tidak suka mendengar lagu dangdut tentang janda. kata itu selalu menarik untuk dibuat lirik lagu. hmmm kalo gak salah begini liriknya...

DAYUNI
......
.....
Daadiii dayuni,
Janda ayu jarang di keloni
.........
.......
(artinya; jadi dayuni. salah satu lagu yang populer di daerah indramayu tahun lalu)

Dulu saya ikut dengan suami di kampung jawa dan lagu itu lagi happening banget sampai salah satu murid SMP ku menyetel musik ini. mirisnya ibunya juga seorang janda! sebagai ibu didik aku sering  memberi nasihat kepada anak murid untuk tidak sembarangan mendengarkan musik. terdengar kolot nasihat ku, pasti di telinga mereka, anak ABG, terserah gue pikirnya mungkin. mungkin juga awalnya karena saya merasa ibuku juga seorang single mom, dan adik bungsu ku yatim.

Janda atau ibu tunggal (single mom)??
Kata mana yang lebih enak didengar?
Sepertinya kata ke dua lebih enak di dengar ya berikut maknanya..
hmmm, balik lagi ke sudut pandang setiap masing-masing orang yang jelas berbeda-beda.

Dari status saya menikah sampai pernah menikah saya selalu salut dengan seorang single mom. mereka kuat, mereka luar biasa, dua peran dijalani sekaligus. jika laki-laki mungkin tidak bisa lama menyandang status duda karena secara biologis dan kodrat mereka lebih harus diurusi wanita sampai mereka tua. soal mengurus anak? seorang duda mungkin akan merasa sangat kesulitan. namun, yang lebih sering saya lihat pada ibu tunggal adalah sisi kemandiriannya, msekipun lemah, meskipun seharusnya butuh perlindungan dan pemimpin tidak jarang mereka menyandang status itu sampai akhir hidupnya.

Banyak buku religi, yang saya baca salah satunya cerita yang menceritakan seorang janda. mungkin kalian juga pernah membaca cerita tukang sepatu dan istrinya ini, yang tidak jadi naik haji karena tabungan hajinya di berikan kepada seorang janda anak banyak yang kelaparan. Namun hajinya di terima meskipun ia tidak ke mekah, yang tadinya jemaah 600rb lebih yang berhaji tadinya tidak mabrur menjadi mabrur karena pahala si tukang sepatu itu. lalu, ada cerita lagi tentang kebaikan bagi mereka yang menikah dengan janda sama seperti memerdekakan budak. malah dulu aku pernah berpikir agar suami menolong anak yatim dengan menikahi janda soleha.

Perempuan memang rentan untuk direndahkan drajatnya, seperti zaman dulu, zaman kartini belum merdeka maupun zaman jahiliyah. Melahirkan anak perempuan dianggap aib dan dikubur hidup-hidup, atau dijadikan budak. Allah mengankat derajatnya, melindungi dengan peraturan-peraturan yang tertuang di dalam Alquran. Termasuk mengutamakan anak-anak yatim.

Lalu Bagaimana Rasanya Menjadi Janda?


Nah, selama ini kan kita banyak mendengar sisi yang gak enak dari kata janda, pernahkah kamu ingin tahu perasaan seorang single mom?
Aku ambil berdasarkan opini pribadi. Menjadi single mother seperti kehilangan komandan, nahkoda (imam) di dalam sebuah kapal yang sedang berlayar. yang di pikirkan bagaimana kapal ini stabil tetap berlayar mengarungi lautan samudra kehidupan dengan berhasil dan bertanggung jawab penuh meski tanpa nahkoda. ya, awak atau asisten yang bertugas doble sekaligus. mungkin begitu juga yang dirasakan duda, berlayar menjadi nahkoda tanpa adanya asisten atau awak.

Kedua, rasa takut. karena tidak adanya sang pelindung di dalam rumah. meskipun seorang single mom dapat diancungi jempol kemandiriannya. namun tetap ia seorang wanita yang butuh perlindungan. terutama single mom dengan anak yang masih kecil-kecil, setidaknya sampai anak laki-lakinya tumbuh besar.

Ketiga, butuh bantuan. atau bahasa kekiniannya partner dalam hidup. jangankan janda semua orang pun butuh bantuan, karena memang kita mahluk sosial. saya pribadi masih sangat keteter menjalankan dua peran sekaligus dan masih butuh bantuan orang tua dan saudara. itu kenapa aku suka sedih super duper sama kasus di berita single mom yang prustasi urus anak dan himpitan ekonomi, kisah keluarga berayah tapi rasa yatim karena sosok laki-laki yang kurang mengerti atau menjalankan perannya sebagai ayah. benar kata kalimat ini,

Jangan "selfish" dalam mendidik anak, "yang penting anak saya aman". Lalu kita simpan sendiri pengalaman mendidik yang baik. Ketahuilah bahwa andai kita tidak peduli mendidik anak tetangga, sama juga mempersiapkan musuh bagi anak kita di masa depan. Sebaliknya juga, peduli mendidik anak anak tetangga secara bersama sesungguhnya mempersiapkan teman teman yang baik bagi anak kita di masa depan.

Mari jangan pernah lalai dan jangan pernah meninggalkan pos mendidik anak anak kita. Mari berjama'ah. Mendidik anak dan keluarga adalah tugas peradaban untuk bersama sama melahirkan generasi peradaban dengan peran peradaban terbaik dengan semulia mulia adab.

#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah
Dengarkan Curhat Para Istri,
(Harry Santoso)

Keempat, butuh teman saat tua nanti untuk rasa nyaman dan ketenangan di hari tua. ini kegelisahan single mom yang terakhir. jodoh rahasia tuhan, bisa di dunia maupun di akhirat kita bertemu dengannya. meskipun kelak anak-anak akan tumbuh dewasa dan hidup dengan pasangannya masing-masing, sebagai orang tua sejatinya tidak mengharap balas jasa kepada anak. membesarkan mengantarkannya pada masa depan merupakan kebanggaan untuk orang tua. namun seringnya rasa takut muncul pada orang tua tunggal karena akan ditinggal anak-anaknya yang sudah dewasa. akan lebih baik jika partner hidup kita adalah seseorang pendamping yang setia sampai tua nanti. :)

Apakah kalian masih memandang sembarangan kepada setiap single mother?

Ayo ribut sama gue, haha...

Balik lagi sama akhlak setiap insan yang berbeda-beda, karena manusia tidak ada yang sempurna. :)

10 comments:

  1. Salut sama mba, semoga mba bahagia sehat selalu, aamiin

    ReplyDelete
  2. Waaduuhh!! Ngeri juga nih kata terakhirnya..Ampun Mom aku nggak mau ribut. 😱😱😂😂





    Janda atau bukan hanya status, Meski pada umumnya wanita ogah menyandang status tersebut tetapi faktanya status Janda lebih dominan ketimbang yang tidak..😱😱


    Tetapi tidak bisa dijadikan tolak ukur... Kalau kata Janda berkesan negatif itu hanya perasaan bagi sang janda saja......Kenapa demikian karena mungkin dirinya berada atau bergaul dalam lingkungan yang negatif juga..😃😃

    Sebagai contoh bila kita bergaul dengan tukang farpum sudah jelas kebagian wanginya......Coba bergaul dengan pekerjaan mobil tinja bukan tidak mungkin kebagian baunya..😂😂

    Janda atau Single mom kedua kata itu bagus. Tinggal pola pikir yang menyandang saja yang menyigapinya.


    Memang bukan hal mudah menjadi seorang janda bahkan menjalaninya, Tetapi status tersebut bisa dijadikan panutan bagi wanita2 lainya.....Meski pada dasarnya sehebat2nya seorang wanita tetap butuh pendamping pria..😄😄


    Jadi untuk para Janda eehh!! Single mom maksudku..😱😱😂 Intinya itulah warna-warni kehidupan tinggal kita ikuti alurnya baik buruknya ada pada kendali diri kita sendiri.


    Karena kalau kita minder akan status justru akan terus kita terbawa arus negatif kehidupan...Manusia kaya dan miskin tetap sama dimata tuhan, karena kembali ketanah-tanah juga.😄😄




    Lebay banget yaa! Koment gw ini nahloo!!..😱😱😳


    Tapi Fakta toh temanku juga banyak yang single mom tetap happy, bahkan banyak yang telah mendapatkan pengganti, ada pula yang ingin permanen abadi dengan statusnya.. Tetapi tetap menerima lika-liku kehidupan sampai akhir yang ditentukan sangat pencipta..😃😃



    Ciiieeeiileee!! Kabur aahh ntar gw bawain golok lagi..😱😱 🏃🏃🏃🏃🏃🏃

    ReplyDelete
  3. Stigma janda skrg udah kalah ama pelakor kok mba :)

    ReplyDelete
  4. Emakku juga single mother, Mbak Bel. Sehat-sehat selalu untuk mbak Bel dan dek Akhdan. Semoga rejeki pun mengalir terus. Amiiin.

    ReplyDelete
  5. Semoga Allah selalu menguatkan dan membesarkan hati para singgle mon hebat di mataNya. Sehat-sehat ya bunda dan Akhdan ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiiinnn, tarimakasih bunda yeni yang paling baiiiikkk :)

      Delete
  6. Aku lebih suka istilah "single mom" atau "single parent". Ibu tunggal, deh, bahasa kitanya. Betul, bukan sekadar istilah tapi penafsiran umum tentangnya.

    Be strong, ya. :)

    ReplyDelete
  7. saudara jauhku juga seorang single mom, bahkan pernah saya bujuk untuk kenalan sama salah satu teman saya, namun dia tetap suka dg sa=tatusnya sampai sekarang.
    katanya, tak ada yang lebih penting dari pada kebahagiaan anaknya, bahkan saat anaknya sudah mengizinkan untuk cari papa baru, dianya masih betah dg statusnya.

    ReplyDelete