Saturday, January 14, 2017

Pentingnya Peran Ayah dalam mendidik Anak


Peran ayah sebagai pencari nafkah bukan berarti menumpahkan semua urusan anak kepada sang ibu. jika kita termasuk salah satunya tentu sebuah pemahaman yang salah yang harus diubah sebelum terlambat. sosok sang ayah dalam keluarga itu sangatlah penting. salah satunya menjalankan perannya sebagai "pembentukan karakter anak" dan ini sangat berpengaruh pada masa depan anak. terutama saat masa remaja, dimana sang anak sedang mencari jati dirinya.

Menjadi orangtua berarti kita harus belajar ilmu parenting yang benar. 

Zaman dahulu orangtua tidak mengerti parenting tapi ketika mengajari anak dilalakukan dengan penuh kasih sayang. bila nangis segera digendong, jika ngambek segera dihibur.
Tidak seperti saat ini anak nangis dikasih tontonan TV, supaya anteng diberi gadget. seharusnya di zaman kemajuan teknologi ini dimana berbagai informasi bisa di dapat dengan mudah termasuk ilmu pengasuhan yang benar.

Orang tua yang tidak mempunyai ilmu tentang parenting akan menghasilkan,
  1. Degradasi psikis, menghasilkan anak-anak yang lemah dari anak-anak yang lemah akan menjadi laki-laki yang lemah. dan kelak akan menjadi ayah yang lemah, selanjutnya  akan mencetak anak-anak yang tidak berkualitas. Hasil penelitian secara psikis terhadap anak jaman sekarang mengungkapkan bahwa psikologi anak jaman sekarang adalah setengah umur biologis nya. Anak kuliah berprilaku seperti anak SMP. anak SMP berbicara seperti anak TK “ciyus, miapah, dll”
  2. Fenomena cabe-cabean dan anak alay. Apa sih anak Alay itu?? Yaitu anak yang mati pola pikir/thinking shock, dengan ciri-ciri :
  • Tidak bisa memilih/membuat keputusan. “Kamu mau makan apa? Hmmm terserah deh… “
  • Diajak sholat hayuk, diajak maksiat hayuk… Pagi ke majlis ta’lim, malam dugem
  • Tidak bisa describe. “Yaaa gitu deh..”
  • Cendrung ikut-ikutan yang dianggapnya keren, tanpa mengerti mana yang baik atau tidak.

Banyak anak yang ber'ayah namun serasa yatim karena kurangnya ikatan antara ayah dengan anak. sehingga terjadi kerusakan psikologis yang diderita anak-anak karena kehilangan sosok ayah. Anak yang dekat dengan ayahnya cenderung menjadi pribadi yang percaya diri dan mudah beradaptasi dengan lingkungan luar. ketika seorang ayah bisa menjalankan perannya, maka anak akan menyimpulkan bahwa dunia luar aman baginya.

Stimulus pagi hari, hasil penelitian anak akan termotivasi menjadi sosok orang yang membangunkan dia di pagi hari… Anak yang dibangunkan oleh ayah akan lebih sukses daripada yang di bangunkan oleh ibu. Karena di mindset anak ayah adalah sosok penuh challenge sementara ibu lebih kepada urusan domestik dalam rumah.

Efek dari Father Hunger

  1. Kurang dapat beradaptasi dengan lingkungan luar. Sekolah nempel terus ke ibunya minta ditungguin.
  2. Minder.
  3. Gay/melenceng orientasi seksual. Hasil riset mangatakan bahwa 100% gay adalah karena kehilangan sosok ayah.
  4. Kesulitan dalam belajar.
  5. Perasa/susah mengambil keputusan. Hal ini karena kebanyakan diasuh ibu.
  6. Pada anak perempuan, akan susah membuat kriteria pasangan. Bagi anak perempuan yang dekat dengan ayahnya, dia akan dengan mudah menentukan kriteria pasangan hidupnya. Pasangan hidup seperti apa yang dia cari? Yang seperti ayah saya.. Karena seharusnya seorang ayah adalah first love bagi anak perempuan nya.
Kebutuhan dasar anak wanita:
  • dicintai
  • disayangi
  • dipuji
“Tahu kah kamu nak, tidak ada satu lakilaki di dunia ini yang mencintai kamu melebihi cinta ayah kepada kamu.”
“Nak, tidak akan ayah biarkan satu lakilaki pun menyakiti hatimu.”
“Buat ayah, kamu adalah princess ayah, putri ayah yang paling cantik.”

Anak-anak perempuan yang saat kecilnya tidak mendapatkan ketiga hal di atas akan haus kasih sayang, sehingga ketika beranjak dewasa sangat mudah dirayu oleh laki-laki karena dia mendapat apa yang tidak dia dapatkan seharus nya, laki-laki yang memuja dia. Akibatnya dengan mudah menyerahkan diri dan kehormatan nya. bagi wanita yang sudah menikah jika menghadapi masalah dalam rumah tangganya dia akan mudah give up, menuntut cerai dengan suami dan dengan mudah menyimpulkan bahwa semua laki-laki brengsek.

Saat ini banyak anak berayah namun yatim, karena fungsi ayah saat ini hanya 2 :
  • memberi nafkah
  • memberi ijin nikah
Ayah tidak tahu kapan anak laki-lakinya mimpi basah, subuh ketok pintu “Bangun, sholat ke masjid!” si anak tidak tahu bahwa dia mimpi basah dan harus mandi junub. Berangkat ke masjid tanpa mensucikan diri. padahal 58% anak Indonesia mengalami mimpi basah pertamanya saat kelas 5 SD (pubertas dini)! Sementara menurut Kementrian Diknas, pelajaran mandi junub baru diberikan saat kelas 2 SMP. Bayangkan selama berapa tahun si anak sholat ibadah nya tdk sah?

Baca Juga Anak tumbuh menjadi nakal? intropeksi cara mendidiknya!

Coba kita perhatikan anak-anak sekarang di sekitar kita:
  • 0-2 tahun pengasuhan full oleh ibu.
  • Usia pre school, 90% guru di sekolah-sekolah pre school adalah perempuan.
  • Usia TK, tenaga pendidik juga kebanyakan perempuan.
  • Usia SD, tenaga pendidik mayoritas ibu-ibu.
Padahal 0-7 tahun adalah golden age dalam pembentukan karakter harus imbang stimulan ibu dan ayah. bayangkan saat sosok Umar ibn khatab diceritakan oleh Ibu guru maka tidak bisa diceritakan secara heroik. Seharusnya sosok Umar itu gagah perkasa dan tegas, Sosok ibu-ibu kurang bisa mempresentasikan karakter Umar.

Al ummu madrasatul ula“, seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Maka seorang ayah harus bisa berperan sebagai kepala sekolahnya.


Apa fungsi seorang kepala sekolah?
  • Membuat tenaga pendidiknya nyaman. Nyamankan istri mu, bahagiakan istrimu. Itu adalah hal terbaik yang bisa anda berikan kepada anak-amalmu. Saat istri kita bahagia maka anak kita akan di besarkan dengan bunga-bunga yang indah. Namun sebaliknya saat istri kita tidak bahagia, tidak diperhatikan hidup dan kesejahteraannya, maka dia akan membuang emosi sampah kepada anak-anak kita.
  • Menentukan visi dan misi anak didiknya. Mau dijadikan apa anak anak didiknya. Ayahlah yang menentukan lantas mensosialisasikan kepada istri sebagai tenaga pendidik.
  • Evaluasi. Hal ini lagi-lagi bukan tugas istri, namun tugas kepala sekolah. Panggil tenaga pendidik, “Umi, kok abi lihat anak kita sudah umur 10 tahun belum bisa baca Al Fatihah coba gimana sekolahnya, umi ajarkan tidak?”. Meskipun pada dasarnya hal tersebut adalah tugas bersama antara ayah dan ibu.
      
agmiabella.blogspot.com

 Jadi para ayah, meski anda harus selalu keluar rumah utk mencari nafkah pastikan saat pulang ke rumah jiwa raga anda untuk anak-anak anda. Karena apa? Dalam Al Quran ada 17 dialog tentang anak, 14 di antaranya tentang ayah dengan anak. Luqman dan anak nya, Ibrahim dan Ismail, Ibrahim dan Ishak, Syuaib dan anaknya, dan seterusnya. Hanya 2 dialog dalam Al Quran yang berisi dialog ibu dan anak, suadara Musa dan Maryam dengan Isa.

Karena dalam islam, seorang anak akan ikut nasab ayahnya. Nasab adalah berarti pertanggungjawaban akan di minta dari seorang ayah. berhasil dan gagalnya seorang ayah yang akan dimintai pertanggungjawaban sesuai nasab nya.

"Ayo ayah, mari semakin peduli dengan anak-anak kita! Karena sosok ayah adalah tidak tergantikan."



Semoga Bermanfaat, Silahkan dishare!
______________________________________

Sumber Referensi
http://butikaini.com

Friday, January 13, 2017

Masa ada Kuntilanak Makan Lele?


Dari judulnya aja pasti bermacam-macam yang terlintas di pikiran kalian. ada yang bilang, “zaman sekarang mana ada kuntilanak? kebon langka udeh jadi gedong”, “kuntilanak Cuma mitos/cerita rakyat”, "kuntilanak makan lele? cerita horor apa ngelucu sih". oke apapun makanannya itu terserah pendapat pembaca tapi jangan harap di sini saya mau nyuguhin cerita misteri ya, hehe.

Sudah lebih dari enam bulan, kami sekeluarga pindah mengontrak. yang membuat saya betah di sini karena lokasinya strategis, hanya dengan berjalan kaki beberapa meter untuk menuju ke pusat perbelanjaan dan transportasi. di sini adem karena posisinya membelakangi matahari kalo sore hanya saja posisi kontrakan di belakang rumah-rumah warga. suasana sekitar kontrakan cukup sepi, karena jalan buntu ke empang lele yang berhektar-hektar luasnya. ditambah lagi kontrakan saya di nomer dua dari pojok yang masih kosong alias belum di huni. namanya juga kontrakan, orang yang bertempat tinggal tidak selalu menetap mereka datang dan pergi sampai akhirnya di deretan akhir 1 sampai 7 (1-2 penuh 3, 4 kosong, 5 kosong, 6 saya, 7 kosong melompong) awalnya memang takut, apalagi kalo suami pulang kerja malam. kiri kanan jauh tetangga, lampu depan (no 3-7) mati semua (apesnya lampu depan milik saya konslet) bukan takut setan tapi takut ada orang yang berniat jahat. 

Konon Cerita Horor
Sore sekitar jam lima, saya sedang menyapu lantai di depan sambil memanggil akhdan yang lagi main sama anak tetangga sebelah, untuk menyuruhnya mandi. tiba-tiba segerombolan ABG yang abis nongkrong di sebelah empang lewat sambil bercerita tentang kuntilanak yang sering muncul terbang dan mengambil lele di empang. sebenarnya cerita ini sudah tidak asing lagi, sebelum tinggal disini pun suami pernah bilang tentang cerita rakyat "kunti yang suka makan lele" tapi saya tidak baper dan menggagapnya cuma mitos. "gak masuk akal, masa kunti makan lele? si ayah kaya anak kecil aja nakutin apa ngelucu sih". tapi kenapa sekarang perasaan saya takut ya, pas denger anak muda itu bilang "di empang ini sering ada kunti makan lele" gak biasanya saya terngiang-ngiang kata itu. 

Berawal dari cerita tetangga
beberapa hari yang lalu tetangga menegur saya tentang lampu depan yang selalu mati (sekarang udah dibenerin) di tambah tetangga baru no.7 yang baru lahiran pun lampunya ikut mati karena sengaja di matikan. 
"bu bell, bilangin sama tetangga di sebelah kamu. lampu depannya di nyalain terus kalo malam."
"oh iya bu. gelap ya, udah lampu saya rusak eh punya sebelah sengaja tidak di nyalain juga."
"bukannya apa2 bu, kalo adat disini kalo ada bayi apalagi baru lahir harus terang rumahnya soalnya takut jadi inceran kuntilanak."
"masa iya, haha. ih kaya di filem2 misteri aja"
"beneran bu, kalo orang sini mah masih percaya yang begitu soalnya banyak orang yang nyugih dan bayi itu buat tumbalnya".
#@%^&*##

Percaya ga percaya ya. logikanya, emang hampir semua orang takut gelap karena gelap juga bisa mengundang kejahatan. merinding juga kalo inget cerita horor itu, hehe. dulu emang ga percaya sama cerita kaya begini, kalo ada bayi mendadak meninggal paling karena penyakit, begitukan hasil pemeriksaan dokter. tapi kalo yang punya kepercayaan mistis beda lagi ceritanya.

Akhirnya saya berpikir sebentar dan percaya bahwa jin yang gaib itu bisa menampakan diri/mengganggu orang yang berurusan dengannya atau yang menyekutukan allah dengan menjalani ritual mistis. kenapa bisa begitu?
ini menurut saya loh, ya... setiap orang punya pandangan yang beda-beda. 

Faktor pendukung kalo memang beneran ada "kuntilanak makan lele"

  • kebiasaan orang sekitar yang masih percaya dukun, waktu kecil saya pikir itu dukun udah punah di zaman modern dan cuma ada di filem. tapi kalo mendengar cerita tetangga, yang masih banyak percaya dukun (kata pelesetannya orang pintar), mau kerja jadi TKW ke dukun dulu biar disayang majikan, anaknya tergila-gila lelaki di sangka dipelet akhirnya ke orang pintar (harusnya di ruqiah tuh), motornya di begal/maling orang pertama yg ditemui dukun bukan polisi, tiap malam tertentu (seperti malam jumat kliwon atau apalah yang dianggap kramat) ada ritual sesajen menyan.
  • kentalnya tradisi adat yang berhubungan dengan mistis, ada beberapa hari yang di anggap keramat. salah satunya seperti tradisi hiburan tengah malam yang dipentasi di tempat pemakaman (sejenis panggung hiburan wayang atau sandiwara) saya pikir ada kondangan taunya  khusus dipersembahkan 'mungkin' untuk mereka yang gaib. 
  • bisa jadi si kunti itu "piaraan" yang lagi minta jatah tumbal lele? siapa tau kan? secara orang masih banyak percaya atau melakukan pesugihan, ga sedikit dari mereka yang musyrik. tapi kenapa lele ya?  hehe
  • ada bayi baru lahir. sebenarnya ga masalah kalo yang ini, logika nya setiap hari selalu ada bayi yang lahir hehe.
  • saya pribadi pernah lihat langsung orang kerasukan, dan bunyi gaib yang disebabkan jin ini memperkuat iman saya bahwa ALLAH SWT, benar2 maha kuasa dalam menciptakan mahluk2nya dan kehidupan jin itu 'benar' bersama kita.
Dari kecil bapak saya selalu mengajarkan untuk berani tidak takut “jin itu gaib tidak terlihat manusia” ia juga melarang keras saya untuk meng'kramatkan sesuatu, seperti jimat, benda keberuntungan, ramalan zodiak dll. selama ini saya selalu percaya bahwa ”jin tidak akan menganggu kita kalo kita tidak mengganggunya atau berurusan dengannya” berurusan dalam arti kata “tidak berbuat syirik kepada allah atau menyekutukanya”. jika kita beriman dan tidak menyekutukan ALLAH SWT, in sha allah jin tidak akan menjahili kita.

Senjata Ampuh
Dan saya percaya dengan membaca ayat kursyi dengan benar dan khusyu [selalu baca ini setiap hari minimal 2x saat solat fardhu] allah akan menjaga kita dan malaikat sebagai pengawalnya. sebagai muslim yang beriman kita harus percaya hal gaib. seperti keberdaan malaikat dan jin. jin itu hidup bersama kita bahkan dirumah kita, dikamar mandi atau pun tempat rame seperti pasar. jumlahnya banyak sekali melebihi manusia. jadi kalo ada 'orang pintar' bisa melihat jin "disitu ada penunggunya" hiiiii jangan kaget ya, karena memang setiap tempat juga ada koq. kembali lagi kepada pedoman kita (al-quran) bahwa mereka itu "goib" tidak terlihat. tapi beberapa jin kafir menunjukan dirinya dengan orang2 yang dipilihnya seperti dukun atau bisa jadi anak kecil?

wallahualam, hanya allah yang maha mengetahui. Bagaimana menurut kalian?

Monday, January 9, 2017

Ini yang Saya Lakukan, Ketika Anak Kena Cucugan Serpihan Kayu


Setiap orangtua pasti tahu atau pernah mengalami kecucugan kayu?
itu loh semacam duri kecil yang menancap pada kulit ari kita. kalo kita yang sudah besar ini masih bisa mengatasinya tapi kalo anak kita yang masih kecil bagaimana?
ga bakal tega liatnya merintih kesakitan.

Nah, sekarang saya mau berbagi penglaman tentang anak saya yang pernah kecucugan kayu beberapa minggu yang lalu. anak saya (3 thn) terluka di bagian telapak tangan kiri nya. sore, sehabis bermain lempar batu di empang lele samping rumah dengan teman nya. Awalnya dia bilang sakit ketusuk paku, otomatis saya khawatir, saya langsung observasi ternyata ada serpihan kayu kecil runcing menancap di telapak tangan kirinya, seperti nyangkut di kulit ari. saat itu masih bisa di ambil atau dikeluarkan, asal si anak mau menahan sakit sebentar.

Tau sendiri kan anak kecil, pasti ga ngerti itu dan ga mau kalo lukanya saya pegang-pegang. saya juga ga tega memaksa nya menahan sakit saat saya coba keluarkan. waktu itu saya sangat geisah, takut disusul demam tinggi dan sebagainya. "apa yang harus saya lakukan? kalo didiemin malah takut tambah parah en demam karena infeksi?" bingung gak tau harus minta pendapat ke siapa. gak lama bada maghrib ada ibu mertua dan suami baru pulang kerja saya langsung mengadu pada mereka.

Versi mertua berpacu pada pengobatan zaman dulu "di kasih terason aja (balsem) besok pagi langsung keluar susugkannya"
versi suami "diemin aja kalo ga sakit berkepanjangan mah, tar juga lebur itu kan kayu. kayu dari tanah juga jadi gapapa paling ngebekas jadi tahi lalat mati kaya saya". sambil nunjukin tahi lalat mati di telapak tangannya, akibat susukan kayu waktu kecil. mungkin ada benernya juga 2 saran ini. malamnya pas anak tidur saya olesi balsem, besoknya pas bangun saya cek, bukannya keluar tuh kayu malah telapak tangan anak saya bengkak dan makin sulit tuh kayu buat di keluarin. (sepertinya jalan nya sudah menutup oleh nanah) tambah panik deh gak tega abisnya sama anak, serasa cekot cekot pastinya. mungkin ada baiknya jika saya konsultasi kepada ahlinya alias dokter. gak sia-sia saya instal aplikasi dokter online, jadi kita bisa konsultasi online sama dokternya langsung. bangun tidur pagi-pagi saya langsung chat tuh dokter di aplikasi.


Tuh kan bener ternyata pakai balsem bukan mengobati. suami bilang gak usah khawatir ga usah di bawa ke rumah sakit, periksa aja dulu ke puskesmas. sehabis sarapan, jam 08.00 kita meluncur ke puskesmas terdekat. disarankan langsung ke UGD nya. nah, disana telapak tangan anak saya di semprot ball (agar mati rasa mungkin, supaya tidak berasa sakit saat pengambilan serpihan : katanya) terus bagian susukan nya itu di tusuk sedikit dengan jarum suntik dan foiilaaa sudah terangkat ga sampai 1 menit proses nya, alhamdulilah tenang deh. abis itu di kasih salep bukan betadine. bekas kayunya jadi hitam sekali kecil mentik.

Parents jika anak kita mengalami susukan kayu sebaiknya langsung di bawa ke ahlinya saja ya, jangan sesekali dipencetin takutnya infeksi karena tangan kita tidak higienis atau malah bengkak, makin parah nyerinya kan, apalagi di kasih sembarang obat seperti balsem, hehe.

oke, balik lagi ke aplikasi dokter online yang ga bisa saya sebut namanya, hehe. sudah lama saya mengamati beberapa grup-grup di fb banyak yang ott (out of topic) masalah kesehatan atau anak sampe ibu hamil, kan ga semua obat atau pengalaman itu sama dan cocok,  lebih baik bertanya kepada ahlinya saja.

Waktu terbatas untuk ke dokter?
konsultasi dulu aja ke tim dokter online sebagai pertolongan pertama karena sekarang sudah ada aplikasi, dimana kita bisa chat sama tim ahlinya langsung. juga di lengkapi fitur info tentang penyakit dan jenis obat berikut dengan kegunaanya.  yang paling saya suka adalah rubik majalah, sangat bermanfaat karena memang saya hobi membaca. layanannya juga sangat meng'edukasi. memperluas pengetahuan kita tentang kesehatan. terutama nih buat mamah muda, kaya saya hehe.


oh ya perlu diingat, disini hanya edukasi bukan berobat atau meminta resep jadi initinya untuk pemeriksaan lebih lanjut sebaiknya ke dokter langsung. okey parents, sekian dulu sharingnya, ya.


Semoga Bermanfat!

Sunday, January 1, 2017

Peran Ibu Cerdas, Mendidik Anak di Era Digital


Assalamualaikum bunda 😊
Hari minggu kemarin tepatnya tanggal 18 Desember 2016 saya menghadiri acara "Seminar Parenting" di balai desa. tema nya adalah "Peran Orangtua Cerdas Dalam Mendidik Anak di Era Digital" nah sekarang saya akan membagi ilmu yang sudah saya rangkum dari narasumber psikolog di seminar parenting tersebut.

Para orangtua tentu sudah paham tentang sisi positive kemajuan teknologi zaman now. ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan praktis dan efesien hanya dengan bermodalkan smartphone plus internet. tapi tidak dengan anak-anak. anak lebih rentan terkena dampak negatifnya karena belum mengerti betul baik apa buruk, selain itu sifat anak kecil yang mudah meniru ikut mempengaruhi. lalu bagaimana agar kita dapat menikmati kelebihan si "Teknologi Era Digital" ini tanpa harus anak kita berjerumus ke hal negatif?
jangan kan gadget, tontonan televisi pun sekarang banyak yang tidak mendidik. bener kan?

Di bawah ini ada beberapa dampak negatif bagi perkembangan & prilaku anak, jika tontonan televisi, video games, internet digunakan berlebihan,

  • Meninggalkan Isolasi Sosial Anak, Gangguan stres, Kesepian dan Depresi. karena anak sibuk seharian dengan gadget nya, mereka bahkan malas untuk bermain di luar bersam teman-temanya akibatnya jika ia merasa jenuh atau bosan, ia tidak memiliki teman dan merasa kesepian bahkan sampai depresi.

      • Terjadi Degradasi Nilai Moral Terhadap Sosok Wanita kita pasti sudah tahu banyak game online yang menampilkan sosok wanita dengan penampilan yang seksi, secara tidak langsung ini bisa menjadikan perempuan di anggap rendah atau murahan atau pelecehan terhadap perempuan scara tidak langsung.

        • Memiliki Niali Rendah di Sekolah keasyikan menonton tv samapai lupa belajar atau bermain game online, membuat efek ketagihan pada anak, jika ini tidak dikontrol anak-anak akan malas belajar merasa belajar itu hal yang membosankan.

          • Kesehatan Bermasalah Seperti Obesitas, atau Penurunan Berat Badan Secara Drastis, Kurang Tidur. bener ga? kalo lagi anteng dengan gadget atau televisi anak-anak atau pun orangtuanya, hehe... biasanya jadi suka ngemil atau bahkan sampai lupa makan pada waktunya.

            • Mempengaruhi Cara Diri dan Penampilan, Terobsesi Tubuh Langsing atau Sempurna. sekarang film2 di televisi banyak sekali yang menampilkan sosok yang sempurna, cantik , langsing, bagi anak2 terutama remaja mungkin itu adalah hal yang keren dan ingin sekali mereka tiru. ini juga tidak baik karena secara tidak langsung anak merasa selalu tidak puas dengan kekurangan fisiknya, tidak bersyukur atau malah minder.

              • Agresif atau Berprilaku Kasar . anak yang sering melihat tontonan gulet di televisi atau video games biasanya akan berprilaku agresif dan kasar. lebih parahnya membuka kesempatan anak menjadi si pem'bully. jika anak sedang anteng dengan tontonannya, kita paksa berhenti biasanya mereka akan marah atau berontak. untuk mengatasi ini hentikan secara perlahan, dengan memberinya jatah waktu dan memantau apa saja yang ia mainkan di gadgetnya.

              Dampak Negative yang Berkelanjutan........
              • Mempengaruhi Anak Tentang Identitas Jenis Kelamin dan Peran Gender Mereka. di televisi sekarang banyak sekali, peran yang kurang mendidik seperti peran ke'bodohan, kejelekan, bahkan banci yang selalu di anggap lucu. sehingga memungkinkan anak-anak bisa menirukan hal tersebut.

                • Berkurangnya Produktivitas Kerja. malas ngapa-ngapain maunya gadget melulu, dapat mengurangi kreatifitas anak, gerak, dan kualitas daya imajinasinya.

                  • Jaringan Sosial Internet Dapat Membahayakan Zona Privasi Seseorang. nah ini dia yang paling umum terjadi, banyak sekarang anak SD pun sudah punya medsos padahal secara umum pengguna medsos seperti FB ada batasan usianya. seperti kita tahu anak-anak masih belum bisa membedakan mana yang baik/buruk. apa-apa di unggah, apa-apa di update. salah satu faktor yang dapat membuka kesempatan sexting/berkomunikasi dengan predator seksual bahkan penculikan.

                    • Cyberbully atau Pelecehan Seksual Secara Online. di dunia maya kita bebas meng'ekspresikan apapun termasuk pendapat. tapi bagaimana jika pendapat kita ini justru menimbulkan yang namanya cyberbully? atau pelecehan seksual secara online yang marak terjadi, terlebih anak-anak yang rasa ingin tahunya tinggi.

                      • Membuka Kesempatan Sexting. Sexting adalah tindakan mengirim SMS, foto, maupun video cabul lewat HP (ponsel) seperti saling kirim foto 'panas', Begitu suatu foto terkirim lewat HP. kalau ini sampai kepada sama anak dibawah umur, ini sangat berbahaya. mereka mungkin penasaran dan ingin mengetahui lebih.

                        • Membuka Resiko Berkomunikasi Dengan Predator Seksual. semakin banyaknya predator seksual yang berkeliaran di medsos, bahkan iklan2 yang sudah legal sekalipun. saran saya jika anak masih dibawah umur jangan biarkan ia memiliki medsos pribadi, bisa pakai fb/bbm orangtuanya, agar mudah terkontrol dengan melihat riwayat dan dengan siapa ia berinteraksi.

                          Pengaruh Negatif lainnya...
                          • mempengaruhi perkembangan motorik anak (2, 5-12th)
                          • mempengaruhi perkembangan fisik (obesitas/terlalu kurus, agresif/hiper)
                          • mempengaruhi perkembangan neuorologi (stimulasi otak direkam dalam memori anak)
                          • mempengaruhi perkembangan kognitif (pola pikir dan logika anak)
                          • mempengaruhi perkembangan moral (tontonan bully)
                          • mempengaruhi perkembangan bahasa (lambat bicara/berpikir)
                          • mempengaruhi perkembangan sosial (emosi, respon)
                          • mempengaruhi identitas gender (tontonan peran sosial terhadap identitas seksualnya)
                          •   
                          Kecanduan Pornografi lebih berbahaya dari Kecanduan Narkoba

                          • Adiksi internet pada anak dapat membuka peluang sebagai pintu masuknya pornografi internet melalui medsos.
                          • Saat ini epidemic adisi pada internet tidak dapat dilepaskam dengan adiksi terhadap pornografi.
                          • Secara statistic, anak yang kecanduan internet memiliki peluang terbesar untuk terekspos pornografi sejak dini. banyak orang tua tidak menyadari, anak mendapatkan bahaya informasi pornografi.
                          • yang paling mengejutkan adalah prilaku adiksi ditemukan pada anak berusia 12 tahun ke bawah
                          • anak-anak ini menggunakan teknologi media untuk menonton pornografi, menjadi ketergantungan, dan akhirnya mengaplikasikan kegiatan seksual tersebut dibawah umur
                          • hal tersebut akan meningkatkan tingkat kehamilan diluar nikah, PMS dan aborsi pada usia pra remaja (10-12 thn) dan remaja
                          • tidak hanya menghancurkan masa depan namun juga budaya. segala ketergantungan  ini, dapat merusak karier, memicu maraknya kejahatan seksual, merusak kondisi keuangan dan pernikahan individu

                          Jika Anak Sudah Kecanduan Internet ataupun Video Games
                          • Prilaku tak terkontrol
                          • Menunjukan Euphoria saat di depan Gadget dan Aktifitas Internet
                          • Menelantarkan Teman dan Keluarga
                          • Prilaku Kurang tidur untuk tetap Online
                          • Ada Perubahan Fisik Seperti Berat Badan, Masalah Kesehatan lainnya Seperti Sakit Punggung, Sakit Kepala
                          • Menghindari Aktivitas lain yang Menyenangkan  

                          Survey Membuktikan, 
                          • Indonesia negara pengguna internet dan media terbesar di asia [pengguna internet di indonesia rata-rata 3-5/jam sehari]
                          • Saat ini anak-anak menonton rata-rata 25 jam perminggu atau 3,5 jam perhari untuk balita
                          • Sedangkan anak SD dan remaja bermain dengan gadget mereka 9 jam perhari
                          Semakin canggihnya gadget nya, semakin memudahkan kita dalam melakukan banyak hal. memang benar banyak hal positif yang bisa kita manfaatkan. televisi, video games, gadget bukanlah hal yang asing lagi, keberadaanya pun mudah di dapat dan hampir ada dimana-mana.

                          Positifnya anak-anak jadi belajar hiteck, alias ga gaptek. tapi bagaimana jika anak terobsesi sekali dengan gadget? sudahkah kita perhatikan? atau malah parents, berlomba-lomba memfasilitasi gadget pada anak? semakin terbaru semakin canggih dan kece. yang penting dari gadget adalah kegunaanya, tentunya yang positive. tidak semua anak mengerti mana hal yang baik atau tidak baik. karenanya, kita sebagai orang tua wajib membimbing anak-anak sedini mungkin.

                          Beri Anak Arahan
                          Anak bermain internet boleh-boleh saja, secara zaman terus berkembang dan calon generasi berikutnya harus lebih smart alias gak gaptek. tapi jangan sampai kebablasan, ada baiknya kita memberikan arahan ke pada anak sebelum mereka bermain dengan smartpohe [bukan berarti melarang total ya bunda]. seperti, menjelaskan beberapa kejahatan di medsos, gambar pornografi yang tidak boleh dilhat dan sejenisnya. pengarahan lebih di berikan kususnya anak remaja yang sulit di nasehati. usahakan orangtua mengajak komunikasi dengan cara yang nyaman, asyik, layaknya teman curhat bukan nada mengomel atau menasehati. kita bisa pakai pengalaman orang lain atau lingkungan sekitar bagaimana akibat kejahatan di dunia maya, cybercrime, sexting dan sebagainya.

                          Berikanlah Jatah Waktu
                          Sehari paling baik untuk anak-anak balita adalah 45 menit 2x sehari. berilah jatah waktu untuk anak-anak ketika menonton televisi, bermain playstation, atau smartphone. sering seringlah mengajak anak bermain di luar seperti olahraga, memancing dan berkebun serta kegiatan yang menyenangkan lainnya. 

                          Awas Bahaya Pornografi/Sexting!
                          Membiarkan anak kita berselancar di internet terlalu lama itu berarti membuka kesempatan kejahatan sexting. Sexting adalah tindakan mengirim SMS, foto, maupun video cabul lewat HP (ponsel) seperti saling kirim foto 'panas'. ini sangat bahaya karena ini membuka peluang para predator seksual. rajinlah memantau anak, seperti menggunakan internet/smartphone untuk apa saja, tidak bermain game online dewasa [sekarang ini banyak sekali game online yang mengumbar pornografi atau bahkan tindak asusila].

                          Tunggu Sebelum Waktunya
                          Jika anak kita masi di bawah umur usahakan mereka tidak memiliki akun medsos seperti fb, insta dll. jika ingin memiliki fb bisa memakai fb orangtuanya. itu lebih baik agar aktivitas log nya dapat di lihat, dengan begitu lebih mudah di kontrol.

                          Bekali Iman yang Kuat
                          Hadapi virus kemajuan era digital dengan benteng iman yang kokoh. yang terpenting adalah bagaimana kita mendidik dengan baik anak kita sedini mungkin dengan menanam akhlak yang baik, insaallah ia tahu mana yang boleh dan tidak boleh. akhlak yang baik itu tidak langsung instan tapi dimulai dari orangtuanya dulu, keluarga dan lingkungannya.

                          ***

                          Main games boleh saja, tapi games yang mana dulu nih?
                          Ada games edukasi untuk anak-anak, ada juga games yang "dewasa" yang di mainkan anak-anak. seperti di dalamnya ada kekerasan, pelecehan seksual, judi online, dan banyak lagi.

                          Seperti yang saya bilang tadi, memang banyak sekali hal positif yang dapat kita manfaatkan di zaman digital ini, tetapi apapun itu jika dikonsumsi berlebihan efeknya tidaklah baik. tugas parents adalah menggiring anak kita ke lingkaran aman, bimbinglah ia dengan hal yang positif. yups, orangtua harus cerdas dan berakhlak, jangan mentang-mentang anak anteng main game atau nonton tv kita jadi lalai.

                          Lalu Bagaimana Jika Anak Kita Sudah Terlanjur Ketagihan Game Online?

                          Berikut Tipsnya yang sudah saya rangkum dari seminar parenting! 

                              TIPS Mengatasi anak yang Kecanduan Games




                              • Bicarakan Kepada Anak, menjelaskan bahwa 'berlebihan bermain games itu tidak baik' dengan bahasa yang mudah di mengerti anak. mengajaknya berkomunikasi, seperti permainan apa yang ia suka? lalu ajak keluar melakukan aktivitas keluarga bersama seperti olahraga, berenang, berkebun, untuk melupakan 'games' nya. biasanya jika anak terlalu sering bermain games itu mereka sedang merasa bosan atau kesepian.

                                • Orangtua Rajin Memonitori Jenis Permainan Game, jangan sampai kita sebagai orangtua berpikir, memfasilitasi games untuk anak hanya agar anak itu anteng. main games boleh saja, asal tidak berlebihan dan kita wajib tahu permainan apa yang di mainkan si anak, karena zaman sekarang game online banyak sekali pengaruh negatif nya, seperti avatar pornografi.

                                  • Letakan Perangkat Permainan Games di Ruang Keluarga dimana Anggota Keluarga Dapat Memantau, dengan begitu memudahkan kita, melihat apa yang anak lakukan dan games apa yang ia mainkan sehingga lebih mudah dikontrol.

                                    • Disiplnkan Waktu dalam Bermain Games atau Internet, berilah jatah waktu bermain games, misalnya 2 jam sehari. atau sabtu minggu bebas bermain gadget tapi sambil di pantau.

                                      • Pastikan Anak Memiliki Variasi Aktivitas, seperti bermain, membaca buku, berolahraga atau berinteraksi dengan anak-anak lain.

                                        • Biasakan Melakukan Kegiatan Bersama Keluarga, seperti aktifitas rutin yang menyenangkan misalnya olahraga, mancing, jalan2 dan sebagainya.

                                          • Jika ia Melakukan Permainan yang Positive dan Merangsang Akademinya artinya Permainan tersebut Memberikan Manfaat untuk Dirinya. ada banyak manfaat dari kemajuan teknologi informasi di zaman serba praktis ini, jika kita pintar mem'filter manfaat positif nya. ada beberapa games edukasi atau metode pembelajaran tutorial yang dapat membantu perkembangan anak. ini boleh2 saja asal  jangan terlalu berlebihan . sinar monitor pada gadget juga tidak baik untuk mata jika ditonton terus menerus.

                                          Nah, itulah beberapa Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Games yang saya kutip dari acara seminar parenting. semoga kita sebagai orangtua tidak salah langkah dalam memberikan yang terbaik untuk para buah hatinya. sekian dulu artikel ini, jika ada yang mau ditambahkan silahkan di kolom komentar..

                                          Bersiaplah Parents mengadapi kemajuan teknologi, terutama membekali anak-anak kita dengan benteng iman yang kuat, karena kuncinya adalah Keteguhan Aqidah dan Akhlakul Kharimah. Semoga anak, cucu, keturunan kita menjadi generasi yang soleh dan soleha. aamin ..


                                          Kesimpulannya,
                                          • Orangtua dan pendidik wajib meng-upgrade diri, artinya orangtua harus setingkat lebih tahu dari pada anak, mengikuti perkembangan zaman. jangan hanya berharap anak 'anteng' lalu kita suguhi ia dengan Televisi, PS, Gadget tanpa tahu apa sisi positive atau negativ dari teknologi tersebut.
                                          •  Idealnya orangtua dan pendidik satu tingkat di atas pengetahuan anak atau setidaknya setara.
                                          • Saat anak bertanya jangan sekali- kali orangtua tidak mengetahui sedikitpun inforamasi yang dibicarakan anak. ini biasanya lebih condong ke pembicaraan tentang 'seks' yang belum mereka pahami. sebenarnya kita wajib memberitahunya lewat 'pendidikan seks' sejak dini dengan bahasa yang baik dan benar. jika orangtua tidak bisa memberi jawaban yang benar. anak akan mencari jawabanya sendiri, seperti kepada teman. tapi tidak semua jawaban temannya benar, kan?
                                          • Jika kita belum mempelajari topik tersebut jangan tinggalkan anak untuk mencari jawabanya sendiri. segera ajak anak untuk mencari jawaban dengan diskusi bersama. hal ini akan membuat anak mengandalkan orangtua. jika anak bertanya tentang hal yang kita anggap "tabu" menyangkut seks, sebagai orangtua kita jangan mengindarinya tapi berusaha menjelaskan dengan bahasa yang benar. misalkan anak bertanya tentang "apa itu perkosaan/pelecehan seksual bu?"
                                            "perkosaan/pelecehan seksual adalah dimana aurat kita di pegang, disentuh oleh orang lain. aurat itu hanya boleh di sentuh oleh kita sendiri, bukan mamah, ayah, teman wanita/pria , bukan siapa-siapa kecuali kita sendiri".

                                          • Orangtua harus memperhatikan manajemen waktu harian anak sejak kecil . kapan jam ideal ia bermain? berapa lama anak boleh menonton televisi? tontonan apa yang sesuai dengan usia anak, jam berapa sebaiknya anak tidur malam dan bangun dengan jumlah  jam yang cukup, kapan waktunya anak harus belajar.
                                          • Tontonan dan video apa yang di lihat anak kita wajib tahu. Yups, orangtua harus kepo jangan lengah 10 menit pun dalam mengawasi anak, sederhanya apa yang anak-anak tonton di tv maupun gadgetnya kita harus tahu dan paham. apakah itu mendidik atau tidak baik, apakah itu tontonan dewasa atau anak-anak. orangtua harus cerdas mem'filter.

                                          Dari lingkungan anak belajar dari apa yang ia lihat mereka meniru. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang cerdas dalam memilih yang baik. sekian dulu ulasan saya tentang Peran Ibu Cerdas, Mendidik Anak di Era Digital.

                                          Semoga Bermanfaat!


                                          Wassalamualaikum, wr.wb