Tuesday, August 21, 2018

Lauching Buku Digital ParenThink by Mona Ratuliu

Lauching Buku Digital ParenThink by Mona Ratuliu
Lauching Buku Digital ParenThink by Mona Ratuliu
Seperti menjawab itu semua, saya ikut menghadiri acara BookLauch, sebuah buku berjudul Digital ParenThink yang ditulis oleh Mona Ratuliu, diluncurkan pada hari Kamis, 16 Agustus di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan. Membuat saya belajar lagi tentang pengasuhan di era saat ini.

Rasanya memiliki smartphone sudah menjadi kebutuhan yang mutlak ya. Apalagi saya, karena hampir semua pekerjaan berasal dari benda kecil persegi panjang ini. Mulai dari nulis blog, networking, buat laporan, update, capture, dll. Bertekad untuk menjadi Wanita Karier Ibu Rumah Tangga (WKIRT) profesional tetep ada saja tantangannya. Maksudnya WKIRT?
Maksudnya, ibu rumah tangga yang berkarier by smartphone, Haha. dan boleh dikata profesional apabila kerjaan rumah tangga kepegang, termasuk mengasuh si anak disisi lain kerjaan tidak menjadi penghalang urusan rumah tangga.

Ya, perlu diakui memang semenjak emaknya sering pegang hape anakpun jadi kenal hape. Meskipun di tahap ini masih dalam pantauan saya. Bukannya saya cuek asal memberikan gadget pada anak. Saya sendiripun sudah sejak lama mempunyai perinsip memperbolehkan anak minjam hape emaknya, asal dalam s&k peraturan yang berlaku yang sudah saya terapkan.

Zaman berkembang dengan pesat saya sadar tidak bisa melawan arus begitu saja, ditambah lingkungan. Dampak negatif gadget memang selalu ada. Jangankan hape, tivi pun pasti ada. Hanya cara kita saja sebagai orang tua yang harus bijak dalam menggunakan gadget. Karena kebiasaan kita juga pasti dicontoh si kecil.

Seperti menjawab itu semua, beberapa hari yang lalu saya diberi kesempatan untuk menghadiri acara BookLauch yang berjudul Digital ParenThink. Buku ini ditulis oleh Mona Ratuliu, diluncurkan pada hari Kamis, 16 Agustus di Lippo Mall Kemang ( Avenue star), Jakarta Selatan. Membuat saya belajar lagi tentang pengasuhan di era saat ini. Event BookLauch ini dihadiri oleh media, juga beberapa komunitas blogger dan berlangsung dari jam 15:30 sampai selesai acara.

Lauching Buku Digital ParenThink by Mona Ratuliu
Setelah sukses menerbitkan buku berjudul ParenThink pada 2015 lalu, Mona Ratuliu kembali menyapa orangtua dengan buku terbaru. Masih seputar pola mengasuh anak, kini Mona menitikfokuskan bahasan pada penggunaan gadget pada anak. Buku keduanya ini diberi judul Digital ParenThink.

Digital ParenThink bermula dari kebingungan Mona sebagai seorang ibu dari tiga anak: Davina Shava Felisa, Barata Rahadian Nezar, dan Syanala Kania Salsabila, di tengah zaman dan perangkat teknologinya yang kian maju.

“Saya termasuk yang agak kewalahan mengejar perkembangan teknologi. Sebagai manusia yang pernah hidup di era sahabat pena, koleksi prangko, koleksi kaset, telepon umum, wartel, mesin ketik, dan hal ‘vintage’ lainnya, sungguh kadang saya merasa bingung dengan zaman ini,” aku figure publik kelahiran 1982 ini.

Kebingungan Mona beralasan, dia bimbang antara memperbolehkan anak-anaknya bersentuhan dengan gadget atau tidak. Meski pada akhirnya anak-anaknya tak bisa menghindar dari perangkat teknologi mutakhir tersebut.  Anak pertama Mona, Davina, berkenalan dengan gadget sejak kelas 4 SD dan Raka sejak usia lima tahun. Sejak saat itu anak-anaknya mengalami perubahan.

“Mima (panggilan Davina) mulai tidak suka berkegiatan selain aktivitasnya mengutak-atik smartphone,” ujar pemeran Poppy dalam sinteron Lupus Milenia tersebut.

Begitu juga dengan Raka yang semakin hari kian akrab dengan tablet pintarnya, membuatnya enggan beraktivitas ke luar ruangan. “Kalau kami anggap dia sudah terlalu banyak bermain dan memintanya berhenti, dia akan cenderung marah,” papar Mona.

Hingga suatu hari Mona memutuskan menyita gadget dari Mima. Bukan hal mudah tentunya, baik bagi Mona maupun putri sulungnya. Di saat teman-teman seusianya sedang asyik gadget, menyitanya tentu ada konsekuensi tersendiri. Inilah yang di kemudian hari mencetuskan ide pada Mona untuk menulis kisahnya sebagai orangtua menghadapi kids zaman now. Lahirlah buku Digital ParenThink.

Tak hanya pengalaman langsung Mona dan keluarga dalam menghadapi gadget, Mona juga melengkapi bukunya dengan pengetahuan beberapa pakar di bidangnya masing-masing. Tak ketinggalan, kisah anak-anak yang sukses memanfaatkan gadget, seperti Naura (penyanyi), Naya (pengusaha slime), Keisya (sukses juala pastry di Instagram), hingga Rafi Ramadhan (pemusik). Layaknya pisau, gadget pun ada manfaatnya kok.

Lauching Buku Digital ParenThink by Mona Ratuliu

Judul Buku: Digital ParenThink "Tips Mengasuh Kids Zaman Now"
Penulis: Mona Ratuliu
Penerbit: Noura Publishing
Jumlah Halaman: 199
Harga: Rp 69.000,00



Jadi, Digital ParenThink adalah buku panduan lengkap bagi orangtua dan anak milenial.
Next Blogpost aku mau ubek-ubek bukunya buat di Review!

Hmmm, jadi teringat peralihan teknologi pada zaman lawas...

Misalnya media elektronik, dari radio beralih ke televisi tidak berwarna. (Meskipun radio masih ada namun sedikit ditinggalkan)
Dari piringan, kaset, MP3, sampai smule, dan masih banyak lagi.
Dari Pak pos sampai Email,
Dari delman (yang lebih go green) ke Becak, motor lalu beralih ke mobil angkutan umum.
Jika kita tidak mengikuti perkembangan zaman mungkin saja saat ini kemana-mana masih pakai delman, dan dengerin lagu pake piringan hitam. Ih gak bisa kan? Karena ya, itu lingkungan juga ikut mempengaruhi. Sama halnya seperti internet, kita gak bisa memblokade akses internet atau gadget ke anak. Jika kita pandang dari sisi negative nya memang banyak sekali namun sekali lagi kita tidak bisa melawan arus perkembangan zaman. Semua itu harus 'bagaimana cara, kita bijak menggunakannya'.

Anakku baru berusia 5 tahun, ia masih dalam pengawasan ekstra saat mengakses internet. Misalnya game apa yang ia dwonload? Filem kartun apa yang ia tonton? Sudahkah mom n dad membersihkan riwayat pencarian internetnya?  Do's & Dont's apa yang sebaiknya tidak ia buka dan berapa lama anak boleh bermain dengan hp.

Balik lagi pada perkembangan jaman. Kita gak bisa menarik semua yang berhubungan dengan gadget, karena emang gak bakalan bisa. seringkali tugas sekolah pun membutuhkan gadget, iya gak? Pemanfaatan teknologi di era digital ini pasti akan sangat dibutuhkan, mau tidak mau anak pasti akan bertemu gadget di sekolah ataupun lingkungan. Gak mau kan anak kita gaptek di jaman yang lebih canggih lagi pada zamannya anak dewasa kelak?

Namun penggunaan gadget untuk anak juga tidak bisa seenak jidat. Semua itu seperti pisau. Jika kita bijak cara menggunakannya maka akan sangat membantu but justru sebaliknya jika tanpa aturan bisa berbahaya.

Pokoknya semua sudah jelas apa yang di tulis Mona di dalam bukunya yang sebenarnya sepemikiran dengan saya. mungkin next time saya juga bisa menulis buku seperti mbak Mona kali ya.. hehe




Mendidik seorang anak merupakan amanah yang tidak bisa dianggap sepele dan membiarkannya tumbuh begitu saja. Berbeda dengan zaman kita. Anak hidup pada zamannya.


Semoga Bermanfaat!

Sunday, August 19, 2018

10 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta

10 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta

Kali ini saya ingin buat sebuah quotes kata-kata romantis khusus sosok sang suami. Quotes ini hanya sekedar sharing saja karena saya sendiri pernah merasa ada dimana situasi yang tidak mendukung untuk mengungkapkan rasa sayang secara langsung. Misalnya saat suami sedang bertugas di luar kota, bahkan di masa-masa sulit, sampai pasang surutnya sebuah hubungan. insha Allah dengan kata-kata romantis ini bisa menambah bumbu-bumbu manis kelanggengan hubungan dengan pasangan kalian. eia, yang gak punya pasangan juga boleh baper kok, hehe.

Berikut 10 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta yang bisa kamu share untuk mas suami tercinta,

10 Kata-kata Romantis
1. Quote Kesetiaan
Qoute ini cocok untuk pasangan yang sudah lama bersama. Menurutku kata ini lebih cocok kita sisipkan dalam chat saat melihat sang suami sedang duduk melamun di beranda rumah/taman sambil duduk tenang menyeruput kopi.


10 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta
2. Permohonan Maaf
Jika tidak bisa dilakukan secara langsung misal suami sedang berada jauh, kamu bisa mengirimkan quote manis ini lewat chat, atau ia sedang mengambek dan nyuekin kita. Sepengalaman ku ini selalu berhasil buat ia tersenyum dan narik kita lagi ke dalam pelukannya 😍 (single no baper)


quotes Romantis
3. Qoute Kekuatan
Hmmm, sepertinya lebih cocok untuk anniversary ya? 🤔
atau bisa juga kalo pengen lagi dimanja, hehe.

10 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta
4. Qoute Selamat Pagi Sayang
Sisipkan quote ini via chat maupun selembaran kertas print. di meja sarapannya, atau bisa juga dilipatan baju kerja yang ingin ia kenakan.


10 Kata-kata Romantis design by canva
5. Quote My Hero
Ketika ia terlihat lelah sepulang dari pekerjaannya, atau ia ada sedikit masalah dalam pekerjaannya, biasanya suami enggan curhat namun terlihat dari raut wajahnya. sebaiknya jangan paksakan untuk berbicara, jika kondisi tidak mendukung. kamu bisa kasih suami motivasi lewat quote dan jangan lupa seduhkan teh manis hangat atau secangkir kopi.


9 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta
6. Quote Kekuatan Cinta
Kamu boleh kirimkan quote ini saat suami sedang merasa down.


10 Kata-kata Romantis Untuk Suami Tercinta
7. Quote Happy Workday
Selain salam tangan dan kecup kening jangan lupa untuk menyisipkan kata ini saat jam kerja, supaya mas suami cepat bergegas pulang, hihi.


quote tentang cinta
8. Qoute Mood Booster
Saat suami merasa tidak percaya diri, cobalah jadi penyemangatnya. Dijamin motivasi dari istrinya bikin ia bangkit lagi.


quote tentang cinta
9. Quote Istri Soleha
Lagi-lagi quote ini cocok untuk suasana hati mas suami yang sedang sedih. Ayo, dears jangan lelah menjadi penyemangat imam mu, mereka sukses dunia akhirat karena ada seorang istri yang penyabar, baik lagi setia seperti dirimu. 😊

Loh, 9 doang? yang ke 10 nya mana?

Sengaja saya buat sampai 9 biar 10 nya kamu buat sendiri kata-kata romantis dengan Canva untuk mas suami masing-masing, hehe.

Baca juga, Menghadapi Konflik Dalam Pernikahan: Sakit Hari ini, Lupakan Esoknya

Semua quotes yang aku buat menggunakan design by Canva. Canva adalah alat desain online menggunakan template yang di rancang secara profesional dan memiliki lebih dari 1 juta gambar atau foto. Kabar baiknya Canva sekarang bisa di dwonload melalui aplikasi android, yeay! atau kamu ingin melihat lebih banyak quote kata-kata romantis, bisa lihat disini.

Well, perempuan emang dasarnya lebih  suka dimanja dan butuh perhatian, tapi bukan berarti kita terus-terusan ingin dimengerti suami loh. Ada saatnya kitalah yang harus menjadi kekuatan untuk mereka disaat waktu tertentu. sstttt atau boleh juga menjelang gajian (Emak2 cekikikan)

Yuk, share qoute terbaikmu untuk mereka yang kamu cintai.



Wednesday, August 15, 2018

Terapi Jiwa: Saat Ketidakwarasan Membuat Pikiran Semakin Sehat

Terapi jiwa: saat ketidakwarasan membuat pikiran semakin sehat
Ketika kamu ngomnong sendiri sama benda.

Hey kamu yang sedang baca tulisan ini, pernah merasa stres?
Rungsing, tiba-tiba marah atau mendadak nangis?
Merasa seperti gejala baby blues tapi kamu gak lagi hamil ataupun habis melahirkan.

Oh, mungkin itu gejala kanker!!!

Kantong kering!

Krik krikk krikkk

#abaikan

Sttt, aku mau cerita sedikit nih tentang ketidak warasan yang membuat jiwa kamu makin sehat.

What?!
Ketidakwarasan tapi jiwa sehat, maksudnya?
Coba jelaskan, bell!
(nulis sendiri, ngomong sendiri, jawab sendiri. sebenarnya sudut pandang ini pakai kata ganti orang pertama ke dua atau ketiga? baik anggap saja begitu, namanya juga tulisan: ketidakwarasan, udah diem jangan protes baca aja, kalo merasa waras silahkan tinggalkan tulisan ini, kalo merasa tidak waras, sttt ayo merapat lagi)

Kamu pernah ngomong sendiri sama tembok, boneka atau benda disekitarmu?

Kalo kamu bener iya' pernah ngalamin kaya gitu, gapapa. nanya doang.
Enggak kok saya gak anggap kamu gila kerena saya juga sering kaya gitu. contohnya ini nih sekarang lagi ngomong sama laptop, tapi melalui telepati dan jadilah tulsan ini, ahayyy.

Okay, kita mulai!

Kamu tahu terkadang meluapkan emosi, selain berdoa, menulis di diary, curhat kepada teman terdekat ternyata berbicara sendiri itu sebenarnya sangat membantu. setidaknya itu yang saya rasakan. Tetapi pengertian berbicara sendiri yang mau saya bahas disini bukan seperti orang gila. awas jangan ditiru dijalan komat-kamit gak jelas, apalagi cengar-cengir sendirian ngebayangin jodoh Mr.perfect, itu jelas gak mungkin. kecuali mungkin jodoh yang, bisa menjadi imam yang baik dan menikah atas dasar kepada allah sehingga menjadi sempurna, ehmm saya siap taaruf. #abaikan secen ini

Saya menyebutnya TERAPI JIWA, eeaaaa.. eh ini versi saya loh ya, jadi jangan kalian seacrh ke google karena pengertiannya akan berbeda. ini bisa dipraktekin saat kita gak bisa curhat dengan siapapun, saat kita sendiri dan berada di tempat yang jauh dari kerabat, atau saat merasa orang lain tidak cukup untuk dipercaya.

Butuh objek unuk mendengarkan keluh kesah kita dan biarkan HATI NURANI kita yang menjawabnya sendiri.

Kamu mau mencobanya?

Sebenarnya secara sadar pikiran hati akan menjawabnya dengan kalimat positif lewat sini (sambil meletakan tangan ke keyboard dada) Heart.

Jujur saya sendiri menyalurkan emosi ini biasanya kepada hewan peliharaan maupun boneka, menyalurkan itu bukan seperti melampiaskan kekesalan seperti membanting mereka ya. lebih ke, apa ya? mungkin bisa dianggap mereka hidup dan membayangkan betapa mereka care terhadap majikannya (ssttttt, fakta binatang peliharaan menghilangkan stress dengan ngomong sama mereka itu benar. eh sama boneka juga ding, tumbuhan juga sist, ah pokonya apalag sesuatu yang kita senangi)

***

Me: "Meong aku tidak percaya diri dengan diri ku sendiri rasana aku tidak bisa apa-apa, payah dan stupid"
Tatapan meong cuek seperti biasanya sambil menjilati kuku-kukunya persiapan hendak tidur di sofa.

Objek: "ganggu aja nih homan, ngombe(ngomng bae) mulu. kalo bukan kamu yang percaya sama diri kamu sendiri terus siapa? turus gimana orang lain mau percaya kamu. kamu aja gak percaya sama kualitas dirimu."

Daebak! kucing ini bisa menjawab curhatan saya, eh maksudnya saya tersadar sendiri.


Me: "Kenapa hari ini terasa sulit banget sih meng?"

Objek: "udah sukur anak lu sehat, lu sehat, ada orangtua, keluarga, bisa makan sehari-hari aja udah sukur. tuh lihat mereka di lampu merah banyak yang gak seberuntung kita"

OMG! Makjleb nih kucing.


Me: "Meng saya pengen jadi vlogger, tapi kenapa gak bisa. bukan gak bisa juga sih tapi takut gak ada yang nonton meng, tiga tahun punya channel tapi gak ada subscribernya huuuuaaa"

Objek: "yaelah upload viedo aja setahun sekali, yang penting mah jalin aja dulu"

Me: " Meng bagaimana jika saya menjadi single mom selamanya, bagaimana nasib Akhdan jadi kurang bimbingan imam?"

Objek: " Serahkan kepada Allah, Allah akan menjaga, bersama mu untuk membimbing anakmu. Bukankah nabi Isa lahir tanpa ayah?"

Me: "Meng saya takut nanti bapak tirinya Akhdan gak sayang sama Akhdan gimana? Takut salah pilih"

Objek: "Berharap lah kepada Allah jangan berharap sama manusia. Kamu hanya perlu memperbaiki diri menjadi lebih baik"


dan terakhir kemaren,

Me: "Kenapa tulisan gw sekarang jelek (emang dulu bagus ya?) maksudnya gak bagus-bagus. kenapa ya meng?! meskipun nulis terus sampe mata panda, tetep aja PV nya segitu-gitu, nyebelin. gw gak bakat, gak kreatif, payah"

Objek: "Homan bell kemarin bilang, mood lagi jelek alhasil menhasilkan tulisan jelek. semoga visittornya lagi dikit semoga gak ada yang baca" (:sambil menyong-menyongin mulutnya tuh meong)

ih kamu gak percaya kucing saya bisa buat ekspresi kaya gitu?
udah bayangin aja bisa.


Me: "payah juga dalam SEO, gak mutu meng mau diapakan blog aku. mbah google jahat gak mau taruh blog ku di talase paling depan, senggaknya 5 paling depan deh" (nawar)

Seandainya meong bisa baca pasti cekikikan dan berkata "kemarin koar-koar ayu nulis, nulis mau jelek atau bagus nulis trus, cintai proses. eh sekarang langsung nyerah aja pas berurusan sama SEO"

hmmm, bener juga ya meng.

***

Entahlah kebiasaan dan prilaku ini disebut apa sama ahli medis, mungkin Depresi atau Psikolog menyebutnya sakit jiwa, kwkwkwkwk. Tapi lucunya kalo lagi gak galau lupa sama si meong maupun objek terapi jiwa ini.

"Meng sori ya aku lagi mood aku lagi okeh sekarang lagi malas mengeluh. jadi mahluk itu jangan suka mengeluh meng, pamali nanti rezekinya seret. gak dapat buruan di tempat sampah? sabar aja, punya majikan baik kaya aku kan juga rezeki meng" ---> sok menasehati menjungjung syukur kalo lagi enak moodnya atau mungkin lagi punya duit.

"ia homan bell gapapa, justru aku senang kok kalo kamu senang"

so sweettt.....

eits tapi berhati-hatilah jika terapi ini jika kita salah menafsirkannya. catat! jangan jadikan objek terapi jiwa ini sebagai tempat bertanya layaknya dukun dan berganti namanya menjadi embah meong.

"mbah menong dimana jodoh saya? cepat katakan! cepat meng katakan siapa dia!"

Meong: pelenga pelengo ?5#^7(%*?!!

***

Untuk sebagian orang tidaklah mudah  mengutarakan isi hatinya. Ada banyak alasan mengapa diam itu memang lebih baik. Entah karena kondisi yang memang sedang sendiri, atau kadang kita curhat pada orang yang salah. Namun percayalah, kekuatan yang sebenarnya ada pada hati kita.


Selamat malam :)


Thursday, August 9, 2018

Ketulusan di Sebuah Sandal Jepit


"Sesederhana apapun itu jika memberi dengan cinta ia akan tumbuh dengan ketulusan". 

Semua ibu pasti sudah biasa mengalami beberapa kali anaknya kehilangan sandal sebelah. Entah saat ia tidur di motor lalu lepas, kecebur di got, putus, tertukar. Sama kaya kejadian yang sering sekali anak saya alami. Bahkan kemarin sebelum Akhdan dibelikan sandal baru saya sempat memberinya sandal jepit di warung neneknya. ia sangat antusias dan yang paling penting tidak malu dan merengek-rengek karena gak kekinian. Bahkan pernah Akhdan aku ajak ke Jakarta di sebuah gedung Co working  dengan memakai sandal belang-belang (beda pasangan). meskipun begitu ia pede saja memakai sendal beda pasangan seperti dibenaknya "pakai saja yang ada" emaknya? cueeek.

Sayang sekali insiden hilang sandal pun terulang lagi. Meskipun sendalnya yang belang-belang itu tetap hilang semua. Mencari pasangan lain yang sebelah juga untuk dipasangkan lagi malah kehabisan stock juga. 😂

Bukan karena saya pelit karena tidak mau belikan yang baru tapi memang sengaja ingin memberi waktu anak untuk menerima keadaan walau hanya sementara. Faktor ke- dua yaitu sih biaya juga, haha. karena banyak urusan keuangan yang harus aku tekankan paska resmi menyandang status single parent.

"Yeay, punya sendal, punya sandal. Akhdan sayang sama mamah"
Gak nyangka Akhdan sebegitu senengnya padahal cuma sandal jepit swalow itupun yang ukurannya masih beberapa sentimeter lebih besar dari kakinya.

Seketika saya menatapnya dalam-dalam. aku melihat ada ketulusan dari raut wajahnya yang polos. Dan isi hati itu aku tuangkan menjadi tulisan disini....


Mungkin sebagian orang tua mempermasalahkan masalah sendal belang ini. Atau berkata dalam hati "ih malu-maluin aja kamu", entahlah aku bukan tipikal orang yang memikirkan penilaian orang lain. bagi saya menerima apa yang ada itu sudah menjadi pelajaran yang cukup dalam hidup.

Karena biasanya sulit saat anak mau menerima "apa yang ia tidak punya".

Ya memang namanya juga anak kecil terkadang permintaanya macam-macam, banyak maunya. saya sendiri sudah biasa menghadapi anak yang kepengennya banyak, kaya anak saya paling hobi beli mainan (semua anak kali ya). Belum sebulan sudah minta lagi, belum dua minggu sudah ada lagi yang ia pinta. Jujur saya bukan tipe orangtua yang pelit juga tidak royal amat menuruti semua keinginan anak. Saya bisa memberi dengan menjelaskan sebabnya dan saya tidak bisa memberi dengan menjelaskan sebabnya pula.

Terlebih ketika pulang kerja saya berpikir untuk menyisihkan sedikit rezeki untuk membawa oleh-oleh dan ini memang dianjurkan dalam hadits yang pernah saya baca.

Kadang banyak masukan dari mereka terutama orangtua saya "jangan terlalu dipaksakan" atau "bilang saja iya iya" tapi nyatanya tidak dibelikan (= bohongin anak). tidak dipaksakan tapi saya sudah janji dan saya harus menepati janji itu agar anak tidak kecewa. pulang kerja bawa mainan toh kerja saya tidak setiap hari hitung-hitung oleh-oleh nyenengin anak laah. Namun tetap ada BATAS tertentu ketika saya benar tidak bisa membelikan keinginannya bilang saja sejujurnya dari hati ke hati bukan omelan, bukan curhatan, tapi pengertian. loh, emangnya anak kecil bisa mengerti? 

Kesabaran orang tua terus diuji, namun perjuangan memang tidak menghianati hasil. kalian percaya dengan kekuatan batin? bonding yang sudah ditanam sejak dalam kandungan? percayalah jika kita memberi pengertian untuk anak, in sha allah anak akan mengerti orang tuanya tanpa tekanan. terutama jika parents sedang berada di masa sulit. setidaknya itu yang saya rasakan.

"Hari ini mamah belum cukup uang, next time kita beli." ---> tanggapan ekspresi anak sedih, lanjut
"Kamu tahu sendiri kalo mamah ada rezeki lebih pasti selalu ngajak kamu jalan2 belanja"---> tanggapan ekspresi sedih berubah menjadi senyuman dan kepercayaan terhadap orang tua.

"Karena kemarin sudah berjanji ini adalah mainan terakhir bulan ini maka kamu harus tempatin Janji tidak beli mainan dalam waktu dekat, mamah udah menepati janji kamu juga harus nepatin janji, okay?---> tanggapan ekspresi anak: senyum-senyum sendiri dengan kesadaran.

Biasanya dia jadi belajar berkomitmen, ya paling ingkar-ingkarnya nawar atau ngerayu,

"Mainan ini yg murah mah, yang seribuan boleh yaaa"

"Gantian kemarin uang mamah buat beli  mainan sekarang tabungan sama bayaran sekolah"

Tidak pakai ngambek atau rengek ya! kita balasnya dengan ajak bercanda lalu langsung belai, langkah ini bisa mencegah tantrum.

Dia nawar lagi??

Biasanya jurus saya sih, anak akan luluh jika saya mengungkit syukur yang sudah kami dapat. misalnya bilang,
"Kalo gak utamain sekolah dulu nanti gedenya jadi kaya anak-anak yang kita liat di lampu merah tuh"
Kalimat ini selalu berhasil terutama kalo anak sedang muncul 'mood males' sekolahnya keluar.


"Pakai sandal jepit ini dulu ya nanti kalo ayah ngirim uang kita beli yang baru"

Kembali saya berpikir lagi, ternyata bahwa apa yang saya pinta dia selalu mengerti bahasanya tidak pemilih, ambekan, terlihat manja tapi sebenarnya anak ini penuh pengertian pada orang tuanya dan saya merasakan itu amat merasakannya. Bahwa ketulusan orang tua benar sampai ke dalam batinnya dan mengikuti hatinya.

Maka dari itu bunda jalinlah hubungan yang baik dengan anak kita, bukan sekedar mengajarinya namun tidak memberi panutan yang baik. Biarkan anak menjalani prosesnya jangan sebentar-bentar difasilitasi jangan juga terlalu pelit. Pelit waktu, pelit ruang, pelit duit, pelit kasih sayang, dan sebagainya.

Barakallahu, maha besar Allah yang menciptakan hati dan pikiran jika digunakan dengan sebaik-baiknya.



Monday, August 6, 2018

Pentingnya Kesehatan Psikis Anak untuk Pembentukan Karakter dan Moral

Kesehatan Psikis Anak

Melahirkan anak pertama di usia 20 tahun, merupakan tantangan tersendiri bagi mamah newbie seperti saya. Tidak mudah menjadi seorang ibu, apalagi di usia muda. Selain kesiapan mental ada banyak ilmu yang harus dipelajari untuk ibu pemula, karena tahap selanjutnya setelah menjabat sebagai istri, adalah menjadi seorang ibu. Ibu yang sukses menjalankan perannya, bukan hanya sekedar status karena telah melahirkan anak. Kenapa saya mengatakan demikian? karena tidak jarang saya melihat kejadian yang tidak menyenangkan antara hubungan orang tua dan anak. Ya, memang pengalaman parenting saya masih dangkal namun justru dari situ saya banyak mengamati pola asuh dilingkungan sekitar yang menjadi telaah untuk saya. dan yang paling sering saya amati dari pola asuh masyarakat adalah,

1. Orang tua yang pemarah: Ketegasan masih banyak disalah artikan, seperti kekerasan dalam bentuk hukuman. Jika ini sering terjadi maka akan mempengaruhi psikisnya. Anak dapat nilai jelek, orang tua marah dan mengeluarkan kata-kata kasar 'bodoh, pemalas', Anak melakukan hal yang tidak disengaja malah yang keluar dari mulut orangtua adalah ancaman "kalo kamu mecahin piring lagi mamah kurung jewer". Apa-apa cacian, tidak sesuai dengan harapan malah dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Lalu bagaimana anak bisa belajar tentang sabar jika orang tuanya tidak mau sabar mengajarinya belajar, bagaimana anak mau belajar jujur jika jujur saja ia mendapat makian dan akhirnya ketika besar ia menjadi pandai berbohong, lalu bagaimana anak mau belajar menghargai orang lain jika dirinya saja tidak dihargai oleh orangtuanya?

Baca juga Sekolah Tanpa Kekerasan Dalam Mendukung Sekolah Ramah Anak Melalui Pendekatan Disiplin Positif

2. Orang tua yang terlalu cuek. Anak berkehendak semaunya.
`
3. Tanpa sadar memanjakan anak berlebihan, lahirlah keturunan yang lemah mentalnya.

Pernahkah kalian melihat di berita tentang anak yang durhaka? kekerasan pada anak? Anak yang membully temannya atau anak korban bully? Anak remaja yang masuk penjara karena berulah? dan masalah lainnya tentang anak bangsa.

Lantas siapakah yang seharusnya bertanggung jawab?

Kebiasaan ini terus berulang terjadi turun menurun seperti tradisi. dari didikan yang salah turunlah pada generasi berikutnya, dan begitu seterusnya. Disinilah peran orang tua yang seharusnya menanamkan akhlak yang baik, dengan cara yang baik (panutan). berawal dari keluarga baru kemudian didukung oleh lingkungan sekolah, teman dan masyarakat.
Semua orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh baik secara fisik maupun psikis/mental. namun masih kurangnya kesadaran masyarakat yang hanya terfokus pada pertumbuhan secara fisik saja dan cendrung melewatkan prilaku dan psikis anak, padahal pembentukan perilaku dan psikis anak adalah pondasi bagi anak untuk tumbuh di lingkungan sosialnya kelak.

Baca juga Anak Tumbuh Menjadi Nakal? Intropeksi cara mendidiknya!

Ketika hati sudah memantapkan belajar menjadi orang tua yang baik, in sha Allah selalu ada jalannya. seperti kesempatan saya menghadiri talkshow parenting yang bertema "TIPS MENJAGA PSIKIS ANAK SEJAK DINI". Pada tanggal 31 Juli 2018, saya dari Bekasi menaiki KRL menuju lokasi tepatnya di Paradigma Cafe. Blogger gathering yang diadakan oleh MBC (Moms Blogger Community) bersama HALODOC membuat saya sangat antusias untuk menyimaknya. terlebih narasumbernya adalah seorang yang ahli di bidangnya, yakni Psikiater spesialis anak dan remaja dari RSCM.

oleh Narasumber Dr. Tjhin Wiguna Sp.KJ, adalah psikiater spesialis anak dan remaja di RSCM 
Dalam rangka memperingati hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli, Halodoc mengadakan talkshow ini agar orang tua bisa mendidik anaknya dengan cara yang lebih baik dan sehat menurut anjuran dokter. Dr. Tjhin Wiguna Sp.KJ, menyampaikan bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam membangun perkembangan karakter dan moral anak. anak biasanya mencari panutan dalam membentuk bahasa, perilaku, sikap. karena orang tua merupakan orang pertama yang menjadi panutannya.

Selain peserta Mom Blogger Community (MBC) ada juga tamu yang diundang dari Halodoc. Mereka sangat serius namun santai saat dokter sedang memberi pengertian bagaimana meng'ASAH, meng'ASUH dan mengASIH seorang anak tanpa membuat mentalnya terluka. saya sendiri lebih asyik menikmati mendengarkan beberapa orang tua yang sharing tentang pola asuh mereka. cara penyampai sang dokter sangat mudah saya pahami, tidak bosan, dan selalu berbobot di setiap kalimatnya.

Di dalam talkshow Dr. Wiguna memberi kesempatan kepada para orangtua yang ingin bertanya seputar pola asuh. di tengah materi juga dokter juga memberikan contoh parenting dengan menjadikan peserta sebagai modelnya. dan membenarkan mana prilaku orang tua yang salah atau masih keliru dan mana sikap yang benar menghadapi bermacam-macam karakter anak.

Pemenang Media Social Halodoc 


Alhamdullilah, sepulang dari talkshow ada beberapa ilmu parenting yang membuat saya lebih berhati-hati dan sabar untuk mendidik anak-anak saya kelak. jadi, selain fisik permeliharaan psikis atau psikologi anak sangatlah perlu. Noted, PR lagi untuk saya agar lebih memperhatikan psikis anak dengan cara yang baik dan sehat! dari sini saya mendapat ilmu lagi yang ingin saya share kepada pembaca. 
Mengajari anak untuk menikmati proses seperti tidak harus selalu melindunginya, membelanya, atau memanjakannya. kadang di dalam kehidupan sosial banyak hal yang tidak menyenangkan ini pasti dialami oleh setiap individu. misalnya, anak akan mengenal beraneka macam karaker temannya dan belajar mengatasinya atau berdamai dengan keadaan. jangan apa-apa langsung difasilitasi biarkan anak menikmati sebuah proses.
Jika anak melakukan kesalahan STOP bunda langsung mencacinya atau malah membandingkan dengan orang lain yang dianggap lebih baik. jika ini terjadi pada remaja orang tua bisa diskusi dengan anak dan cari penyebanya, jika anak kita masih kecil biasakanlah untuk mengkritik perilaku yang 'salah' bukan orangnya. misal kalimat "anak bodoh, malas gak mau belajar!" bisa diganti dengan kalimat yang lebih positive dan mengandung pemahaman sebab-akibat "kalo kita malas belajar nanti gak pinter loh". (malas=perilaku) bukan orangnya (kata: anak bodoh)
Tanamkan semua pemikiran positive, seperti tidak berburuk sangka pada orang lain, memotivasi, memuji tidak berlebihan, serta menghargai setiap usahanya. insha Allah akan tertanam pada anak rasa percaya diri namun tidak sombong. dalam kejadian banyak saya amati beberapa anak remaja maupun kanak-kanak masih terjadi krisis percaya diri pada fisiknya, dan keadannya. motivasi dari orangtua amat penting untuk menumbuhkan rasa cinta pada dirinya dengan kerendahan hati.
Jangan terlalu ketat membatasi anak untuk bereksplorasi dengan dunianya. Protec boleh saja karena memang anak harus dalam pengawasan orangtua, tetapi jangan juga dibiarkan begitu saja. diawasi seperti di tengok setiap 10 menit dari pantauan kita. karena dengan bermain sang anak akan belajar banyak hal, terutama dalam perkembangan motoriknya. jika anak suka main hujan-hujanan pilih waktu yang tepat misal tidak ada angin kencang atau petir, dan dalam keadaan perut kenyang, juga tidak terlalu lama. atau suka main tanah? harus selalu mencuci tangan pakai sabun anti kuman sering-sering dan minum obat cacing. 
Sama seperti membiarkan anak bermain, dan menikmati proses. biarkan anak bermain dengan teman sebayanya, biarkan ia menikmati proses suka dukanya berteman. terkadang anak akan belajar menghadapi temannya yang pelit, suka merebut mainannya ada pula teman yang peduli, yang kompak. itu semua merupakan bagian dari pembelajaran untuk kehidupan sosialnya kelak.
Maksudnya adalah pendekatan disiplin positif dengan mengajari anak sebab-akibat yang ia buat jika lalai bukan hukuman, insha allah anak mampu bersikap konsisten. namun, seperti yang saya bilang di atas masih banyak orang tua yang keliru yang masih menerapkan kedisiplinan itu identik dengan kekerasan verbal maupun fisik. memang anak akhirnya menjadi penurut dan mau menerima hukuman tetapi dengan rasa ketidasadarannya atas konsenkuensi yang ia buat. 

"Penting bagi anak untuk tumbuh dengan baik agar bisa menjadi penerus bangsa yang sehat secara fisik dan mental di kemudian hari". Halodoc

***

Terima kasih kepada halodoc yang sudah ikut memperingati Hari Anak ilmu dalam talkshow parentingnya sangat bermanfaat. saya sendiri mengenal halodoc sebenarnya sudah lama namun belum tahu betul pelayanannya, tetapi dari acara tersebut saya semakin tahu lagi fasilitas apa saja yang halodoc berikan yang ternyata membuat saya angkat jempol. Karena memang sebelumnya saya sudah pernah pakai aplikasi kesehatan yang bisa chat dengan dokter namun tidak selengkap Halodoc.



Halodoc merupakan aplikasi kesehatan terpadu berbasis online yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya dalam memenuhi kebutuhan kesehatan bagi pengguna. aplikasi halodoc dilengkapi dengantiga fitur utama. yakni, hubungi dokter, lab service dan apotik antar. Pharmacy delivery fitur layanan apotik antar 24 jam yang bebas biaya antar *s&k. Jadi, bunda bisa memesan obat langsung melalui fitur Apotik antar.

Bunda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter anak melalui chat, video call, voice call. Aplikasi Halodoc memiliki tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis, hingga dokter spesialis mata yang online 24 jam.


Jadi nostalgia saya dengan pelayanan kesehatan zaman dulu. dulu untuk sekedar konsultasi dengan dokter prosesnya lama sekali. harus naik angot dulu, antri pagi-pagi itu pun bejibun pasiennya, belum lagi biaya yang  konsultasi juga dan antri obat lagi. namun pas tau halodoc sebegini memudahkannya lagi-lagi saya bersyukur hidup di zaman ini, hehe. mau chat sama dokter, beli obat, vitamin, cek lab, gampang banget di halodoc.

yuk, dwonload aplikasinya Halodoc!

Informasi lebih lanjut,
website: www.halodoc.com
Instagram: @halodoc
#HariAnak
#PakeHalodoc
#HalodocxMBC


SELAMAT HARI ANAK 

Saturday, August 4, 2018

Pendidikan Seks Sejak Dini - Body Integrity untuk Perlindungan Diri

Body Integrity untuk perlindungan diri

Keperihatinan tentang banyaknya berita tentang pelecehan terhadap anak termasuk membuka kesempatan bagi para predator pedofilia. membuat saya ingin ikut menulis mengapa pendidikan seks harus dikenalkan sejak dini.

Bagi parents yang sering mengikuti seminar parenting mungkin sudah sering mendengar apa yang dimaksud pendidikan seks sejak dini atau mengapa harus dikenalkan sejak dini, namun ada juga sebagian besar orang tua yang masih menganggap tabu membahas hal yang amat sensitive ini.

Atau bunda salah satunya?
Bunda harus baca!

Tahukah bunda, sangat penting mengenalkan pendidikan seks sejak dini pada anak kita semata-mata untuk perlindungan diri dan sebenarnya memang harus sudah dikenalkan sejak kecil, sesuai tahap usianya. Pendidikan seks sejak dini dalam tanda kutip "Body Integrity" menanamkan rasa menghargai dirinya bahwa tubuhnya adalah miliknya yang perlu dijaga dan dihormati baik dirinya maupun orang lain. Dari sejak kecil orang tua harus sudah memberitahunya bahwa orang lain tidak boleh menatap, menyentuh, memegang apalagi menyakiti tubuhnya atau bagian tubuh orang lain dengan cara yang tidak sopan atau pemaksaan.

Orangtua sudah tahu tentang bahaya tentang pornografi, namun lupa cara mencegahnya seperti menanamkan rasa malu tentang aurat sejak dini.

Dari beberapa kejadian yang sering saya lihat (terutama di daerah perkampungan padat penduduk) sering membiarkan anak mereka buang air kecil sembarangan di depan umum, jalanan, bahkan got-got kecil. Ada pula mereka yang berhubungan dekat dengan si anak tidak jarang bercanda dengan menyentuh, menggelitik kemaluan si anak meskipun si anak terlihat senang, geli. "Sini om sunatin nanti"

Tetap Tidak boleh!

Anak kecil biasanya habis mandi lari-lari ketika hendak dikenakan pakaian. "Hey nak, pakai baju mu, pakai celana mu, atau jangan pipis diluar"

Ingat ajarkan anak malu dengan auratnya!

Disinilah peran orang tua yang pertama mengajarkan Body Integrity, baru kemudian didukung dari luar seperti keluarga besar, guru, teman dan masyarakat. Nah, pendidikan seks sejak dini ini bertahap dan disesuaikan dengan usia anak. Berikut tahap-tahap ya,

Body Integrity untuk Perlindungan Diri

IDENTIFIKASI DAN NAMAI BAGIAN TUBUH
Sama seperti bagian tubuh lainnya, bagian tubuh yang terkait dengan alat reproduksi penting untuk dijelaskan. Tetapi masih banyak orang tua yang mengganti nama bagian tubuh yang sensitive ini dengan nama-nama yang salah diartikan bahkan makanan?! Seakan-akan dosa besar jika anak menyebutnya (dosa jika katanya disalah gunakan) burung, barang, cucur, apem, pempek, ayo apalagi?!
Tidak bukan itu juga, maksudnya diganti dengan kata yang mudah dimengerti anak.

Lalu bagaimana kita menyebutnya dengan pantas?

Saya sendiri menyebutnya 'aurat' dan 'aurat atau kelamin' pada anak yang sudah beranjak remaja.

Ketika putra/putri kita membahas tentang yang berkaitan dengan organ reproduksi (remaja) Orang tua seharusnya tidak menghindari pembahasan ini. Karena akan menjadi agak rumit dan canggung untuk membahas termasuk mengenai pemeliharaannya. Anak perlu diajari caranya thaharah (membersihkan diri), istinja (membersihkan kotoran) dan juga mandi besar (mandi setelah menstruasi atau mimpi basah) bila sudah baligh. Bahkan yang lebih teknis dan spesifik seperti membuang pembalut pun baiknya diajarkan secara khusus.

FUNGSI
Menjelaskan fungsi bagian tubuh seperti pemanfaaatn serta konsekuensi dari pemanfaatan bagian tubuh itu sendiri. Jika anak sudah mengerti fungsi dari bagian tubuhnya, bisanya ia akan lebih kooperatif untuk menjaganya. misalnya ia tahu mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, maka ia akan menjaga mata atau telinganya dengan baik. anak akan tahu bahwa risiko benturan bisa melukai, maka ia akan menjaga tubuhnya agar terhindar dari resiko tersebut.

PEMELIHARAAN
Jika anak sudah mengerti fungsi-fungsi bagian tubuhnya maka ia akan lebih kooperatif untuk memelihara. Kebersihan, kesehatan adalah termasuk dalam bagian ini. Menyuruh apalagi memaksa anak mandi, sementara anak tidak merasakan langsung manfaatnya akan menjadi rutinitas yang melelahkan dan menguras emosi. Karenanya tetap penting untuk menjelaskan mengapa suatu aktivitas perlu dilakukan meski prosesnya tidak menyenangkan.

PERLINDUNGAN
Sekalipun ini tahapan tertinggi, namun dalam prakteknya tetap bisa dilakukan sejak dini. Ajari anak bagaimana melindungi dirinya.

1. Ajari anak Kapan, Siapa, Di mana dan Bagaimana ia boleh MENAMPILKAN tubuhnya. Termasuk bagian tubuh yang mana saja yang boleh ditampilkan.
- Bolehkah anak berdandan dengan make up tebal seperti orang dewasa?
- Pantaskah anak melenggak-lenggokkan tubuhnya di depan orang banyak?

2. Ajari anak Kapan, Siapa, Di mana dan Bagaimana ia boleh DISENTUH tubuhnya.
Ajari anak mengenali/mengidentifikasi ragam sentuhan mulai dari yang
- formal/sosial (misal; bersalaman),
- profesional (oleh dokter),
- kasih sayang (ciuman dan pelukan dari orangtua)
- sampai yang menjurus kepada seksual (misal; menyentuh alat kelamin) dan juga kekerasan (memukul, menampar, mencubit, dll).

Oleh karena itu,
- Bolehkah anak digendong dan dipangku oleh siapa pun apalagi yang berjenis kelamin berbeda?
- Pantaskah mencium anak yang kelihatan lucu apalagi oleh orang yang berjenis kelamin berbeda?
- Bolehkah anak dipukul atau ditampar bahkan oleh orangtua atau pun orang terdekat sekalipun. (Note; kekerasan, pelecehan seksual dan perkosaan secara statistik jauh lebih banyak dilakukan orang terdekat anak daripada orang tak dikenal).

3. Ajari anak untuk berani mengungkapkan perasaannya
- terkait tubuhnya (body sensing),
- melaporkan tindakan orang lain yang melanggar batas kepada orang yang dipercaya.
- atau bahkan belajar bela diri untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diharapkan.

Betul, bahwa bahasan dan kepantasan ini akan berkait dengan value setiap orang dan juga budaya dalam kelompok tertentu. Misalnya pendidikan seks negara barat biasanya berbeda dengan timur. kembali lagi kepada norma, budaya, kepercayaan pada kita masing-masing. Silakan saja orangtua menggunakan batasan dari value dan budaya yang dianutnya. Apapun value atau budayanya, tahapan-tahapan mencapai Body Integrity tersebut tetap penting dilakukan. Sehingga kita tidak terheran-heran ketika melihat dalam realita anak-anak yang diajari agama dan moral, tapi ternyata tidak memiliki body integrity ketika ia memperlihatkan, mem-foto, menshare tubuhnya secara terbuka atau membiarkan tubuhnya boleh diperlakukan bebas oleh orang lain.


Semoga Bermanfaat!




____________________________________________________________________

Tulisan ini hasil refrensi dari WAG parenting (Yeti Widiati 300716) yang saya baca lalu ingin saya kembangkan menjadi sebuah tulisan blog

*Istilah Body Integrity saya dengar pertama kali dari Mas Reza Indragiri Amriel seorang psikolog forensik saat membahas mengenai pelecehan dan kekerasan seksual pada anak dan remaja. Saya menurunkannya ke dalam bahasan psikologi perkembangan dan parenting yang lebih teknis.