Friday, December 28, 2018

Pelajaran Ke 2: Belajar Ikhlas di Dalam Kehidupan Sehari-hari


Semenjak menjadi single mother, saya balik menumpang di rumah orang tua tunggal saya di bekasi. Meskipun sudah 20 tahun saya pernah hidup di dalam lingkungan keluarga sendiri, 20 tahun dibawah asuhan mamah dan keluarga, namun setelah pernah menikah itu tidaklah sama. Pendidikan parenting saya dan mamah saya berbeda. Maka dari itu saya terutama anak akan beradaptasi lagi dan pastinya banyak mengadopsi asuhan dalam keluarga besar.

Salah satu contoh kecilnya ada pada adik-adikku yang sudah besar kadang berbicara kasar dengan teman sepergaulannya by smartphone, sedangkan saya mati-matikan mendidik anak untuk menjaga mulut dalam pergaulan akhirnya anak melihat apa kebiasaan anak remaja yang saya bila g alay. Ia, adikku kadang suka main tik tok diam-diam di kamar. Adikku satu lagi yang berumur 20an sering menonton tayangan viral aneh-aneh di Instagram seperti mak ele yang lucu tapi sering berperilaku kasar, akh pokoknya bukan tontonan anak kecil.
Memang bukan salahnya, karena orang besar biasanya sudah bisa membedakan mana yang ditiru mana yang tidak. Tapi efek ya selalu membuat saya wanti-wanti agar anak tidak kecolongan dalam pengawasan saya. Sungguh lelah memang. Dan saya akui saya sangat membutuhkan partner.

Kadang jika capek dan masalah datang saha bisa khilaf dan mengeluh dengan keadaan ini. Apalagi jika melihat rumah selalu berantakan (maklum banyak keluarga dan saya termasuk anak yang resik sama kebersihan rumah, ini keterbalikannya sifat mamah).
seperti ingin segera pisah dari sini, entah dengan mengontrak (sebenarnya takut hidup sendiri sebelum ada imam) , membeli rumah baru (gak punya duit instan) atau menunggu ada yang mau menikahi ku (jodoh itu datangnya rahasia allah gak bisa ditebak) dan membawa ku pergi dari sini, agar aku bisa fokus mendidik anak dan menjadi ibu rumah tangga kembali.

Tapi, biasanya tidak lama setelah mengeluh dan banyak permintaan kepada Allah saya tersadar kembali bahwa saya tidak bersyukur!


Sebuah tulisan yang membuat saya seperti mengambil serpihan demi serpihan hidayah dan pengetahuan ilmu baru. Tulisan itu saya dapat dari sebuah grup whatsapp tentang keikhlasan dalam visi misi pernikahan. 👇


APA GUNA VISI KELUARGA?

Oleh : Cahyadi Takariawan

Sering saya sampaikan, keluarga harus punya visi. Sebagai insan beriman, visi kita adalah surga. Raihlah surga bersama pasangan tercinta.

Apa gunanya memiliki visi keluarga? Perhatikan kejadian remeh temeh berikut ini.

Suatu ketika, pasangan anda lupa menekan flush closet, lupa mematikan lampu kamar mandi, lupa menjemur handuk, lupa tidak merapikan tempat tidur, atau biasa meletakkan pakaian kotor sembarangan, menaruh barang tidak pada tempatnya, dan hal-hal sepele lainnya. Ternyata menjadi kejadian berulang.

Apa yang harus anda lakukan ketika menemukan kondisi seperti itu?

Tenang saja. Diam-diam lakukan semuanya. Tekan flush closet, matikan lampu kamar mandi, bawa handuk ke tempat jemuran, rapikan tempat tidur, punguti pakaian kotor yang berantakan, taruh kembali barang pada tempatnya. Simple kan?

Tarik napas dalam-dalam lalu ikhlaskan semua bantuan anda tersebut. Ingat visi surga dalam keluarga anda.

Tidak perlu marah-marah dan berteriak-teriak mengguruinya. Jangan merusak mood anda dengan meluapkan emosi kepadanya. Tidak perlu mencatat detail kejadian tersebut di buku diary anda, lengkap dengan detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun kejadian.

Tentu semua hal itu menyebalkan bagi anda. Sangat menyebalkan. Tapi tahanlah keinginan untuk mengomel, memarahi dan mendampratnya karena berbagai kejadian tersebut.

Itulah ibadah anda. Itulah pengorbanan anda. Dan itulah cinta anda.

Suatu saat anda menemukan waktu dan suasana yang tepat untuk membicarakan aktivitas rumah tangga dengan pasangan. Dalam suasana nyaman dan tanpa tekanan emosi, sampaikan harapan anda kepada pasangan.

Bicarakan hal-hal yang mengganggu itu dengan penuh kasih sayang. Bahkan bisa anda jadikan sebagai gurauan segar, bukan ejekan, bukan pula kemarahan yang meledak-ledak.

Ingat, visi keluarga anda adalah surga. Raih surga bersama pasangan anda.

Kunjungi www.pakcah.id


_____

Tulisan yang dishare di atas memang tidak ada hubungannya dengan kesendirian saya. Tapi setidaknya saya belajar, bahwa sesuatu yang meskipun tidak kita suka, menyebalkan, membuat emosi, jika kita lalui itu dengan ikhlas bisa menjadi ibadah tersendiri buat kita. Ingat Bell, jangan berburuk sangka terhadap ilahi sekalipun kamu mengeluh keadaan sebenarnya jika dipikir-pikir tidak melulu selalu buruk hal yang kita anggap buruk. Misalnya meskipun masih menumpang lagi itu menyebalkan setidaknya saya masih memiliki orangtua, dan itu syukur yang paling luar biasa disaat istri lainnya merantau jauh dari orangtua. Setidaknya rumah saya ramai meski sering berantakan, saya punya saudara yang membuat anak saya tidak kesepian. Meskipun capek beresin rumah, diberantakinagi itulah olahraga saya, jadikan itu pahala yang berulang membantu mamah 😊

Kedua, Jangan Pernah Perhitungan Pada Hal Baik


Kesalahan yang paling sering terjadi adalah perhitungan pada hal baik. Ya, kita sudah merasa melakukan sesuatu yang baik dan merasa itu sudah cukup. Tapi ternyata belum sampai disitu, kadang kita diuji dengan kekecewaan setelah melakukan hal baik. Sering gak ngalamin itu? Biasanya sih sering tapi banyak yang gak sadar. "Padahal saya sudah begini begitu, tapi dia malah begini begitu". "Dia mah, kalo dibikin begini begiti balesnya" dan sebagainya. Well, ikhlas itu memang berat ya. Berat kalo tidak dilakukan karena mengharap ridho Allah. Berat dilakukan kalo tujuannya untuk manusia, dan berat dilakukan kalo tidak melibatkan Allah.

Manusia memang sifatnya mudah mengeluh, mencari apa yang tidak dimiliki yang biasanya digembar gemborkan orang "mencari kebahagiaan" yang sejatinya kebahagiaan hakiki itu ada pada surga, dan ternyata sangat dekat dengan syukur.

Dulu saya sering dengar kata ini "Allah ada di hati kita, allah bersama kita" namun masih belum paham betul maknanya. Libatlanlah Allah dalam setiap urusan kita bukan sekedar kata bassmalah namun lebih dari itu.

Pokoknya jangan harapkan apapun, lakukan semuanya dengan ikhlas dan yang paling pentiiiinggg banget adalah jangan pernah berburuk sangka kepada Allah.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Wednesday, December 26, 2018

Pelajaran Ke 1: Menjaga Amanah Kesehatan, Apa yang masuk ke dalam tubuh dan hindari stres


Punya sakit maag sejujurnya membuat saya ditegur lebih keras oleh Tuhan untuk menjaga amanahnya yakni menjaga  kesehatan lebih baik lagi. Terutama dalam hal pola makan dan gaya hidup. Dan saya anggap penyakit ini adalah teguran awal karena Tuhan sayang dengan saya. Bayangkan, jika saya tetap melakukan kebiasaan buruk maka hasilnya akan lebih berat ketika tua nanti. maka dari sekarang adalah waktu yang tepat untuk koreksi mencegah penyakit berat di hari tua nanti (insha Allah jika berumur panjang, amiin).

Saya akui memang gaya hidup dan pola makan yang buruk dapat memperparah gejala mag. Misalnya mie instan. Saya suka sekali makan mie sejak remaja. Hmmm, sejak SD sepertinya. Berawal dari ketidakpahaman mamah tentang efek negatif mie instan dan mulai terbiasa saat saya remaja ditambah jam tidur yang tidak teratur (ceritanya panjang kenapa saya suka makan mie saat remaja).

Namun, semenjak hamil pertama saya banyak mencari ilmu tentang kesehatan dan belajar tentang mengatur pola hidup sehat. Sedikit demi sedikit saya hilangkan kebiasaan buruk makan mie instan, meskipun tidur awal malam masih sulit dilakukan.

Jika junk food atau fast food saya memang tidak terlalu suka, karena memang menu nya yang biasa saja tapi harganya lumayan tidak normal, ditambah yang punya biasanya adalah brand luar negeri, bener2 sedang membatasi ini. 

Bagaimana dengan mie instan?

Oh no, itu seperti candu. Rasanya gak bisa seminggu itu gak bisa tanpa mie instan meskipun hanya sebungkus. mie yang pedesnya paket cabe rawit, telor, sawi atau mie dan cabainya aja sudah ok. Ditambah cemilan pedas, fastfood di saat tertentu, makan tidak teratur.


Bahkan saya pernah rela tidak makan siang waktu ada job di luar hanya sarapan minum susu kotak sari kacang hijau (sarapan asal-asalan termasuk kebiasaan buruk) demi membawa oleh-oleh snack untuk anak di rumah. Ini antara logika dan perasaan. Perasaan perjuangan ibu tapi dengan logika menyiksa diri sendiri memang 😬 (gak akan diulangi lagi). Perasaan disertai logika. Kalo gak makan, sakit. Kalo sakit anak siapa yang urus??? Lagian Alhamdulillah di rumah anak sama neneknya 😬

Awalnya sakit maag yang saya alami mempunyai gejala ringan seperti perasaan mual, dan perih di lambung yang saya anggap biasa. Biasa??? yang lama kelamaan tahun demi tahun menjadi tidak biasa!

Jika mengingat rasa sakitnya perasaan tidak enak, tidak nyaman, menderita, seperti di lambung dipukuli, sampai membuat tubuh saya semakin bertambah kurus karena selama kurang dari seminggu itu saya tidak nafsu makan, semakin kosong perut semakin mual, muntah dan asam lambung meningkat. 

Buat kalian yang baru punya merasakan gejala awal maag jangan dianggap sepele sebelum maag kamu kronis. Dan yang belum merasakan maag, jangan sampeldeh ngerasain. Oleh karena itu hindari pemicu maag, selain pola hidup dari makanan yang lebih penting itu dari pikiran, seperti hindari stres.

Punya penyakit maag dilarang!

  • Makan-makanan Pedas, berminyak, banyak lemak, 
  • Stres atau depresi karena akan membuat jam makan terganggu atau tidak mood makan.
  • Makan terlalu cepat dan porsi terlalu banyak 
  • Begadang atau tidur larut malam
  • Jangan terlalu sibuk sampai lupa jam makan
  • Jajan sembarangan saat sudah kelewat jam makan


Maag akan terus kambuh Lagi!

Kamu jangan terkecoh apabila sakit maag mu di rasa sembuh, karena akan muncul lagi apabila kamu melakukan kesalahan dalam memilih makanan lagi, setidaknya itu yang saya rasakan kemarin. Waktu berjalan kembali, nyeri lambung sudah tidak terasa lagi saat saya mulai membiasakan sedikit-sedikit menjadi vegetarian. Tapi disuatu kondisi diluar rumah terpaksa saya harus mengisi perut di jam makan siang dengan menu yang ada di sana yakni soto mie bogor (ada dagingnya), Bakso, junk food serta jus mangga yang mengandung banyak susu (gara2 udh janji sama anak, yang janjinya minta dibeliin hadiah mainan di MCD)

And you know semalaman saya merintih kesakitan perut bagian tengah yang amat sangat lagi, rasanya seperti lambung dipukuli, keringat dingin dan napas ngosngosan, intinya kapok. 

Katakan say goodbye kepada makanan ini!

Selamat tinggal, makanan kesukaan 😥
  • Keju, coklat, susu, pop mie dower geledek, mie rebus cabe rawit, sop sapi/kambing pedas, satai Maranggi, bakso, dan semua yang mengandung daging merah yang diolah dengan pedas dan berlebihan.
  • Donts: ngeteh, ngopi, makanan atau minuman yang terlalu asam, beralkohol dan tinggi gas. 
Kalo begitu makan apa dong? Rata2 makanan mengandung pedas, berminyak

Akhirnya, demi kebaikan tim saya di dalam perut saya memutuskan untuk belajar dikit demi sedikit membatasi konsumsi yang dilarang di atas karena jika ingetin sakitnya membuat saya trauma. lebayy 😂


Belajar jadi vegetarian ala ala

Vegetarian ala Bella bukan vegetarian kaya dampingan dokter segala ya. Tapi, lebih tepatnya membiasakan makan sayur dan buah lebih banyak dan lebih sering. Sebenarnya, ini merupakan langkah bagus juga untuk akhdan karena ikut emaknya makan sayur, buah lebih sering. Buah dan sayur tidak mahal kok malah lebih murah dan mudah didapat. Belanja stock sayur di pasar, beli buah sebagai cemilan di rumah. 

12 Buah yang tidak boleh dikonsumsi pengidap Maag

Lagi-lagi ada pantang nya juga termasuk makan buah untuk orang maag. Bukan berarti gak boleh sama sekali tapi biasanya buah ini kurang cocok, atau saat maag kambuh sebaiknya jangan makan buah ini. Buah apa sajakah itu? 

Jeruk, durian, kedondong, nanas, pisang Ambon, nangka, anggur, duku, kiwi, buah ara, buah kering (kismis, kurma, aprikot) buah berry (strawberry, blueberry, blackberyy) 

Buah-bahan tersebut mengandung asam, sitrus, gas, dan alkohol yang kurang baik bagi lambung maag. 


Saatnya Ganti Cemilan mu!
Rata-rata cemilan itu paling mantap kalo ada pedas-pedasnya, betulkan? Apalagi seringnya pengolahannya yang digoreng sampaiyang instan2, ditambah cemilan yang manis seperti coklat itu banyak sekali dipasaran.

Tapi sebenarnya kalo udah niat apalagi udah rasain sakit maag yang bener-bener bikin trauma 😂 bisa kok menjauhkan makanan yang dilarang. Yang tadinya suka 
cemilan yang digoreng atau mengandung banyak minyak mulai ganti deh dengan buah-buahan. Minuman juga, apapun makanannya minumnya air putih!

Sebenarnya penyakit maag yang di derita almarhum dr. Thamrin yang sempat heboh beberapa waktu lalu membuat saya semangat pengin sembuh dan mengatur pola hidup, makan, dan iman, bahwa untuk menyayangi tubuh yang merupakan amanah yang harus dijaga itu penting. 

Selama ini saya masih dibantu obat maag resep dokter, yang terkadang masih kambuh tiba-tiba. Pengen segara sembuh total ya meskipun kata dokter maag gak bisa sembuh kalo makanan pantangan tersebut diulang lagi. Semoga saja maag ini gak kambuh atau bertambah parah, karena setiap sakit yang dipikiran saya yang pertama adalah anak, masa depan anak, kalo bukan saya siapa lagi.




------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Friday, December 14, 2018

Pelajaran ke 5: Menikahlah Karena Allah


Pengalaman di masa lalu membuat saya belajar tentang banyak hal, salah satunya jangan menikah karena cinta, tetapi menikahlah karena Allah. Ya, memang terdengar naif. Ya iyalah menikah karena Allah kalo enggak pacaran terus gak halal, halal. Bahkan tidak sedikit orang yang beranggapan, "Buat apa menikah sama orang yang gak kita cintai menyiksa batin ujung-ujungnya perceraian?"

Kita sering mendengar dalam hadits bahwa pacaran itu dilarang tetapi tetap saja kita lakukan. Atau dengan dalih yang penting gak zina, yang penting masih perawan. Cuma chit chat doang sebagai penyemangat atau si doi sebagai pengingat kebaikan. di chat: "neng jangan lupa sholat, a jangan lupa makan"

Okey, tapi diajak jalan berduaan hayu, diajak mesra-mesraan hayu.

lah wong nyenengin diri kok, so sweet tau, kampungan deh, sok suci, kaya waktu mudanya gak pernah pacaran aja, muna, dan lain-lain

"kalo kita gak pacaran gimana kita tau dia orangnya kaya gimana?"

Tapi kalo enak pacaran bertahun-tahun tapi ujungnya gak dikawin, enak gak?

"Ah ada juga kok pacaran ujungnya pernikahan, kan pernikahan karena Allah menghalalkan hubungan" 

ia kalo jodoh kalo kaga? Banda udah abis gak dikawin, tekor.

Intinya pacaran itu gak jamin dia jodoh kita apa bukan. Kamu yang udah pernah ngerasain putus masih ingat kan rasanya? Masih ingat kan kalimat move on dalam semangat hati kalian "ah dia bukan jodohku biarlah berlalu".

Ya yang gak pake pacaran juga gak jamin jodoh juga sih. Seperti kalimat awal tadi,
"Buat apa menikah sama orang yang gak kita cintai menyiksa batin ujung-ujungnya perceraian?"

Pada intinya pernikahan itu adalah komitmen kita kepada Allah, kepada pasangan kita. Karena pernikahan atas dasar iman bukan sekedar "halalkan aku dong, bang". Karena kalo modal cinta aja sama manusia, jangan deh. Cinta bisa pudar, cinta bisa berpaling. Kalo udah gak cantik/ganteng cinta juga mudah berpaling, ya kan? cinta harta? Kalo hartanya berkurang pun cinta mudah berpaling. Oh berarti jawabanya kesetiaan. ia hari ini setia, setahun dua tahun 10 tahun 20 tahun tapi wallahualam Allah maha membolak-balikkan hati manusia. Sekeluarga terlihat harmonis di mata manusia (bukan Allah) setia seumur hidup belum tentu sampai Jannah, padahal udah setia sampai akhir hayat. Nah, loh.. 😨

Jadi menikah karena Allah itu cakupannya luas sangat luas sampai hikmahnya diluar nalar manusia.

Coba saya test,

Bagaimana pendapat ukhti tentang poligami yang di halalkan dalam Islam?

Nah, kan bermacam-macam tanggapannya 😂 dilarang debat ya di komentar karena bukan ini yang akan kita bahas (next blog post) juga setiap perempuan punya opini dan pemahaman yang berbeda-beda.

Anyway, pengalaman dari pernah menikah saya menyimpulkan bahwa berharap kepada manusia itu salah! Manusia hatinya bisa berubah. Bahwa jangan menikah atas dasar cinta kepada manusia melebihi cinta kita kepada Allah, karena akan melalaikan kita mengingat Allah. Rasa cinta itu akan menimbulkan rasa egois ingin memiliki sepenuhnya bahwa suami adalah milik kita, dan lupa ada hak ibunya, ada hak anak kandungnya (jika punya dari istri pertama), ada hak istri-istrinya (jika punya lebih dari 1 istri), ada hak saudara perempuannya (terlebih adiknya yatim, misalnya) dan yang paling penting hak beribadah kepada Allah, nauzubillah. Semoga cinta kita terhadap suami seimbang dan tidak seperti itu ya saudariku.

Saya sadari, memang berbicara itu sangat mudah tapi sangat sulit dijalani. Berbicara menikah karena Allah itu mudah diucapkan dan dipikirkan tapi sangat sulit dijalani. Karena pernikahan tidak seperti negeri dongeng dengan ekspektasi tinggi happy ending. Happy ending itu bukan di dunia, happy ending itu jika jodoh sampai jannah. Dan menuju surga itu gak semudah mendapatkan hadiah piring. Banyak cobaan silih berganti menguji kesabaran istri, godaan suami.

Baca juga Belajar Qanaah

Masih banyak orang yang salah kaprah tentang kegagalan pernikahan. Dan menurut saya yang pernah gagal ini dan manusia biasa juga seperti kalian yang tidak sempurna dan penuh kekurangan, menyimpulkan berdasarkan pengalaman bahwa, kegagalan pernikahan bukan karena faktor ekonomi, banyak kok orang kaya cerai. Kurangnya komunikasi? Itu 11, 12 ya saya rasakan faktor kurangnya komunikasi ini sangat berpengaruh pada perceraian. Komunikasi seperti apa sih? Orang komunikasi aja cekcok terus. Tapi kurang dekatnya hubungan suami istri kepada Rabb Nya (maaf kan ke sok tahuan ini karena yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi yang pasti berbeda-beda pada setiap individu yang merasakan pernah gagal dan balik lagi manusia itu banyak kekurangannya tugas kita terus memperbaiki diri dan rendah hati).

Dan pada akhirnya saya memilih Ta'aruf.

Taaruf sendiri adalah kegiatan berkunjung ke rumah seseorang untuk berkenalan dengan penghuninya. Taaruf dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan menjodohkan salah satu anggota keluarga. Taaruf dapat pula dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke pernikahan.

Sebagai sarana yang dianjurkan dalam islam untuk melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar'i diperintahkan oleh Nabi Muhammad bagi pasangan yang ingin menikah. Perbedaan antara pacaran dengan taaruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Menurut Islam, pacaran dianggap sebagai kesenangan yang tidak berlangsung lama, dan dianggap jalan menuju perbuatan zina dan maksiat.

Lalu bagaimana Jika menikah tanpa cinta seperti lewat ta'aruf?

Tidak 100% hambar kok, buktinya baca biodata calon ta'aruf bisa juga bikin kita tergelitik, semacam rasa tertarik gitu, wkwkwk.

Okay serius, saya pernah baca tentang hukum menikah tanpa cinta menurut pandang Islam. Jika memang jodohmu itu orang yang baik, orang yang taat, maka lakukanlah yang terbaik yang kamu persembahkan untuknya, hak-haknya, kebaikan tulus lainnya dengan sendirinya cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Alias pacaran setelah menikah.

Jadi dalam taaruf ini mencari pasangan itu diutamakan dilihat dari agamanya seseorang dulu (ini yang saya suka dari taaruf karena jika seseorang yang agamanya bagus insha allah perilakunya baik dan paham ilmu pernikahan. Ini juga yang membuat saya lebih semangat memperbaiki diri. Karena seseorang yang baik insha allah berjodoh dengan yang baik pula) Jika pahitnya dapat jodoh tidak baik? di situ juga bisa jadi ujiannya. Tetep jadi istri soleha karena menikah itu ibadah. sepahit apapun cobaan dalam rumah tangga nanti, ingat perkataan saya ini " Batu pun agan legok dengan Air, jika terus dibalas dengan kelembutan terus-menerus". Andalkan Allah bukan manusia. Bagaimana pun saya akui memang itu gak mudah girls, hehe.

Misal ikhwat mencari akhwat. Agama itu nilainya 1, kecantikan itu nilainya 0, Pangkat atau kedudukan 0, kaya 0. Jadi utamakan yang nilai agama ya baik dulu, maka akhwat itu nilainya 1. Dia cantik? maka tambahkan 0 nilainya jadi 10. Dia kaya? Tambahkan 0 lagi jadi 100. Begitu seterusnya. Kelebihannya merupakan bonus.

Tapi kalo agama ya tidak ada, tidak ada nilainya, dia cantik, kaya, punya kedudukan, nilainya 0 tetap saja 0.


Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.”

Wahai saudaraku, ini bukan berarti bahwa kecantikan itu tidak diperlukan. Tetapi yang dimaksud ialah jangan membatasi pada kecantikan, karena itu bukan prinsip bagi kita dalam memilih istri. Pilihlah karena agamanya; dan jika tidak, maka engkau tidak akan bahagia. Yakni, berlumuran dengan tanah berupa aib yang bakal terjadi padamu setelah itu disebabkan isteri tidak mempunyai agama.


Dari ‘Abdullah bin ‘Amr secara marfu’, ia mengatakan: “Jangan menikahi wanita karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya itu akan memburukkannya; dan jangan menikahi wanita karena hartanya, bisa jadi hartanya membuatnya melampui batas. Tetapi, nikahilah wanita atas perkara agamanya. Sungguh hamba sahaya wanita yang sebagian hidungnya terpotong lagi berkulit hitam tapi taat beragama adalah lebih baik.”

Trus sekarang udah pernah nadzor dari pasangan taaruf? 

Rahasialaaahh 😝

Kalo mau taaruf lewat mana? 

Baca disini Tempat Taaruf Rekomendasi Bella




Tuesday, December 4, 2018

Rangkailah Kisahmu Sendiri Nak


Bercerita atau mendongeng adalah cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, maupun suara.
Bercerita sering digunakan dalam proses belajar mengajar terutama pada anak-anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara menyenangkan.

Nah, sebelum saya bahas tentang mendongeng saya mau share sesuatu dulu. Sekarang ini ada tempat baru buat saya yang saya anggap paling asyik buat nulis sambil ngasuh anak. Ia menulis tanpa diganggu. Kalo yang udah udah sih, si akhdan ini tipe anak yang gak mau banget dicuekin emaknya. Sekalipun emaknya ada disamping ya kudu apa-apa direspon, sekedar balas respon dengan tatapan mata atau senyuman kadang harus dengan jawaban atau reaksi emaknya, haha ribet ya. Jadi bisa dibayangin nulis sambil ngasuh anak seperti akhdan kaya gimana?

Di sisi lain mata memperhatikan anak, disisi lain jari-jari letak ketik keyboard, haha.

Belum lama ini ada sebuah tempat yang alhamdulillah buat kami santai. Santai ngetik dan bermain, tempat itu adalah  arena bermain yang biasa ada di mall. 😬

Bukan mall yang gimana-mana, mall yang sering kami kunjungi ini sepi dan biasanya paling enak untuk sekedar jajan bukan belanja. Hmmm, tapi kudu tahan untuk tidak membeli pakaian kalo kesini hanya bawa uang pas untuk sekedar jajan beli minuman ke tempat bermain anak sambil bawa bekal makan (niat banget ya 😂)

And now cerita dimulai, kenapa akhdan suka tempat bermain ini dan emaknya bisa santai menulis, gak pake drama lagi.

Jadi saya menggunakan imajinasi (lagi) yang saya transfer ke akhdan agar ia bisa berpetualang ala nya sendiri di tempat bermain yang saya akui memang lebih seru daripada permainan standar lainnya yang biasa ada di tempat bermain. Paling apa sih mandi bola? Tapi ini lebih lengkap lagi ada istana balon yang disertai panjat tebing, arena mobil, permainan profesi, mandi bola 3 jenis, dan yang paling penting tempat tunggu orangtuanya nyaman bersih, dan murah! berikut gratis orangtua yang masuk, hehe.

Ketika sarana sudah mendukung tinggal kita sebagai orangtua yang buat dongeng menjadi nyata dengan merangsang imajinasi anak. Untungnya saya tipe orangtua yang tidak kehabisan ide huhehehe.

Nah, agar cerita kita bisa disimak dengan baik oleh anak kita harus pandai-pandai  berbicara yang baik, memahami karakter pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan memakai alat bantu. Teknik bercerita bisa berhasil, jika pendengar mampu menangkap jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh.

Ceritanya,
Di pintu masuk mall kami memasuki pintu ajaib untuk ke negeri dongeng (arena bermain) di negeri itu saya sebagai ibu tua renta bersama anak yang hidup di goa (di tempat tunggu orangtua) kebetulan disana ada beberapa boneka yang kami anggap adik angkat akhdan karena menemukannya di dekat air terjun (perosotan balon) selanjutnya biar anak rangka petualangan ala imajinasinya. Dan itu selalu berhasil membuatnya merasa dilibatkan dengan saya meskipun peran saya hanya duduk (menjadi nenek tua yang menunggu anak di goa)

Dalam khayalan Akhdan boneka ini adik perempuannya Akhdan 

Saya?
Tinggal santai menulis tanpa harus nyuekin anak. 😂

Yaa, mendongeng, bercerita, dan selalu melibatkan anak dalam sesuatu yang positif dapat memperat bonding antara orangtua dan anak. Dan saya bersyukur masih diberi kesempatan waktu bersama anak meskipun tidak jarang perasaan itu muncul. Perasaan apakah itu??? Haha abaikan!

Cara main rumah-rumahan petualangan ala kami ini sebenarnya mengingatkan saya pada drama musikal yang di persembahan oleh NIVEA dalam rangka memeriahkan hari dongeng yang jatuh pada setiap tanggal 28 November dan akan segera hadir pada hari ibu nanti. Kampanye NIVEA #SentuhanIbu kembali hadir untuk menginspirasi parents dalam meningkatkan bonding time bersama anak, salah satunya melalui mendongeng. Tahun ini, NIVEA Sentuhan ibu mempersembahkan drama musikal 'Dongeng Pohon Impian' yang akan menjadi momen sentuhan Ibu menjadi lebih istimewa di hari ibu.

Hmmm, jadi penasaran kaya apa drama musikalnya...
Apakah mirip sekenario petualangan ala kami (saya dan akhdan)? bedanya ala kami gak ada nyanyi-nyanyinya sih, hehe

Mengingat saat ini tradisi mendongeng cenderung teralihkan dan tidak termasuk dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini biasanya sibuknya waktu orangtua sampai peran gadget yang tidak jarang lebih bisa mengalihkan perhatian anak.

Di hari mendongeng tersebut Nivea menghadirkan para tokoh dan narasumber seperti, Kak Seto Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak, Ariyo Pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Kak Arum selaku Brand Manager Nivea Creme serta Mr. Holger Welters President Director PT Belersdrof Indonesia.

Nivea Sentuhan Ibu: Dongeng Pohon Impian akan diadakan pada tanggal 22 Desember 2018 di Ciputra Artpreneur dengan 2 jadwal pertunjukan yaitu pukul 14:00 dan 19:00 WIB. Tiket dapat diperoleh di Lazada dengan harga mulai dari Rp. 150.000 untuk kelas Angan, Rp. 200.000 untuk kelas Imaji dan Rp. 300.000 untuk kelas pohon impian. Keterangan lebih lanjut silahkan klik www.nivea.co.id




Saya dan Akhdan selalu punya cerita setiap harinya yang biasanya selalu kami utarakan sebelum tidur. Misal bincang kecil tentang hari ini, dongeng, sampai imajinasi saat kami sedang we time di luar. Saya sering menceritakan berbagai kisah tentang suri tauladan cerita anak muslim atau cerita 25 nabi. Mendongeng ala kami tidak hanya diceritakan saat menjelang tidur. Saat kami berada di tempat bermain pun cerita itu tidak pernah putus.

Jadi Parents, Yuk ciptakan imajinasi dan biarkan anak yang merangkai kehidupan ceritanya nanti..