Thursday, January 3, 2019

Pelajaran Ke 3: Jangan Menangis Kepada Allah Karena Merasa Menderita, Menangislah karena Dosamu Banyak!


Tulisan ini salah satu upaya saya mengolah pikiran untuk menghindari stress dari hal yang merugikan batin demi Menjaga Amanah Kesehatan pada tulisan Pelajaran ke 1. Sudah saatnya saya mengubah tujuan berdoa saya, setelah mengingat kembali kisah nabi Ayyub Alaihi Salam.

Jangan Menangis Kepada Allah Karena Merasa Menderita,

Kalimat itu mengingatkan saya pada kisah Nabi Ayyub AS. Cerita yang sering kita dongengkan untuk anak menjelang tidur. Ya, umat muslim pasti tahu cerita Nabi Ayyub tentang dirinya yang kaya raya dan mempunyai banyak istri dan anak-anak soleh/soleha. Kehidupannya yang berjaya dan keimanannya yang kuat membuat para syaitan gemas untuk menggoyahkan keimanan Nabi Ayub As, lalu meminta izin kepada Allah untuk menguji sang nabi dengan menghancurkan apa yang beliau punya. Harta yang di bakar habis, ternak, rumah yang diruntuhkan dan menimpa anak istri sampai semuanya meninggal kecuali 1 istrinya yang bernama Rahmah. Belum sampai disitu, Nabi Ayub kemudian di beri baksil penyakit kulit yang menjijikan sehingga harus di asingkan dari kampung halamannya.

Bukankah itu sangat pedih?

Nabi juga manusia biasa, namun tidak bisa dibayangkan jika ini terjadi kepada orang lain. Bahkan manusia manapun pasti sudah menangis-nangis memohon Allah. Tetapi nabi Ayyub tetap sabar, ia tekun berdzikir dan tidak pernah meminta apa-apa kepada Allah. Ia bilang kepada istrinya bahwa hartanya adalah titipan Allah yang bisa diambil lagi, termasuk anak-anak dan istri. Dan ketika sang istri meminta agar Nabi Ayub memohon kepada Allah, karena yakin doa suaminya akan dikabulkan,  tetapi beliau bilang "tidakkah cukup engkau dengan apa yang Allah beri dalam kehidupan kita selama ini? tahta, kekayaan, kejayaan, maka tidak pantaskah kita mengeluh jika tuhan mengambilnya kembali". Para syaitan terus saja tidak menyerah menggoyangkan iman sang nabi. Hingga 18 tahun cobaan berat itu menimpanya. Sampai pada sampai puncaknya istri Nabi Ayub, Rahmah pergi. Lalu Nabi Ayub menangis dan berdoa kepada Allah, dan Allah langsung mengabulkan doa Nabi Ayub. Mengembalikan kesehatannya kembali, membolak-balik hati istrinya untuk kembali pulang, sampai istrinya pangling melihat suaminya sehat dan tampan. Allah mengembalikan semuanya dan menggandakan apa yang dulu ia punya.

Cerita nabi, tidak pernah bosan saya dongengkan kepada Akhdan. ya, dongeng sebuah realita bukan karangan fiksi ala negeri dongeng. yang saya harapakan anak dapat memetik pelajaran seorang panutan kehidupan nyata sang super Hero di setiap zaman bukan super hero khayalan seperti power rangger, spiderman apalagi Avengers. Begitupun pelajaran untuk saya sendiri yang masih jauh dari sempurna.


Dari suri tauladan itu saya memetik faedah agar tidak berdoa untuk, mengeluh, dan mengadu kepada Allah saat menghadapi kesusahan. Benar? Kita tidak sadar bahwa kita sebenarnya banyak mengeluh dan merasa paling teraniyaya. Ditambah suguhan drama televisi yang menunjukan orang baik selalu teraniyaya dan penuh air mata.

Coba kalian ingat terakhir berdoa kepada Allah sambil menangis tentang apa? Apakah itu tentang penderitaan kita? Kekecewaan? Padahal kekurangan kita teramat banyak.

Saya juga manusia biasa yang mudah keliru. Berdoa menangis, mengadu tentang kesulitan hidup, namun jarang menangisi dosa apa yang sudah kita buat? karena kebanyakan manusia itu tidak sadar dengan apa yang mereka perbuat, baik atau buruknya prilaku kita.

Dari sebuah riwayat yang saya baca, Sahabat bertanya kepada Rasullullah. Siapakah orang yang salah dan mereka yang selamat? Orang yang selalu merasa benar, adalah orang yang celaka dan Orang yang selalu merasa berdosa itu yang selamat. Sebuah kisah nabi Ayyub As yang membuat saya tersadar luar biasa masuk ke dalam pikiran saya, bahwa Jangan Menangis Kepada Allah Karena Merasa Menderita, Menangislah karena Dosamu Banyak.

Berdoa memang tidak dilarang,

Kita tahu kekuatan doa sangat ajaib dan dapat megubah takdir. Biasakan berdoa untuk hal yang baik, berdoalah dengan kerendahan hati karena sejatinya manusia tidak ada yang sempurna dan Allah maha mengetahui apa-apa yang ada pada diri manusia. Semoga kita bisa menahan untuk berdoa menangisi penderitaan kita karena masih banyak orang yang lebih menderita daripada kita, dan sesungguhnya nikmat tuhan itu lebih dari apa yang bisa kita hitung.



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


No comments:

Post a Comment