Sunday, January 20, 2019

Jangan Larang Anak Main Hujan - hujanan


Belakangan ini hampir setiap hari hujan, dan saya suka hujan. Ini lebih dari sekedar Indomie rebus pake telur dan cabe rawit, atau we time di dalam rumah bersama keluarga sambil menceritakan sejarah zaman belanda di masa kecil. Tapi ini tentang main hujan-hujanan. 

Saya melihat dari atas jendela balkon, anak-anak tetangga saling samper untuk main hujan-hujanan termasuk anak saya sendiri. Ia langsung bergegas bawa saringan ikan. Kegiatan apa coba, Selain nyamper buat berjamaah sholat? Sesuatu yang bikin saya geli mengingatkan saya waktu kecil ahlinya main hujan-hujanan. 😂

Mungkin di lingkungan kita atau kita sendiri menerapkan untuk melarang anak bermain hujan-hujanan? Alasan paling umum adalah takut sakit.

Saya sendiri bukan orangtua yang melarang betul anak bermain hujan-hujanan. Bukan gak peduli sama kesehatan anak. Justru saya peduli dengan kesehatan fisik dan fisikisnya. Dan ingin saya bagi dengannya bahwa betapa bahagianya masa kecil itu, seperti main hujan-hujanan. Namun hujan-hujanan ada aturannya juga, misal disaat hujan yang tidak ada banyak petir, bukan hujan badai, hujan di siang hari bukan menjelang malam, jangan terlalu lama sampai lupa jam makan dan sudah makan sebelum main hujan-hujanan.

Pikiran saya selama ini tentang hujan penyebab sakit itu adalah sugesti orangtua belaka, yang akhirnya beneran sakit deh.

Sebuah pertanyaan yang sama dengan akhdan ketika saya kecil dulu saat
teman kami dilarang bermain hujan-hujanan karena takut sakit. Pikiran anak kecil, apakah hujan itu mengandung bahaya? Bukankah ibu selalu menceritakan bahwa hujan itu berkah? Bukankah di sekolah selalu di jelaskan bahwa hujan itu sumber kehidupan mahluk bumi? Tapi kenapa ya seakan-akan gawat sekali hujan turun. Bahkan diomeli.

Karena sejak dulu saya selalu menganggap hujan itu keberkahan maka setiap hujan saya selalu bersyukur dan cerita sama akhdan semua tumbuhan dan makhluk hidup senang.

"Kenapa hujan bikin sakit? Tapi tumbuh-tumbuhan senang sama air hujan? Kenapa tumbuhan gak mati?"

Lalu pertanyaan itu lanjut pada tahap lebih sulit,

"Mah, kenapa awan bisa jadi air hujan?"

Sebenarnya ini juga masih PR saya sebagai orangtua agar lebih mengenalkan kebesaran Tuhan tanpa mencela. "Hujan nanti kamu sakit" bukan kalimat seperti itu. Sebuah kajian dari Ust. Khalid basalamah yang menganjurkan untuk anak-anak supaya bermain hujan-hujanan.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا
“Dan Kami turunkan dari langit air yang suci.” (QS. Al Furqon: 48)

Termasuk air sungai, air salju, embun, dan air sumur kecuali jika air-air tersebut berubah karena begitu lama dibiarkan atau karena bercampur dengan benda yang suci sehingga air tersebut tidak disebut lagi air muthlaq. Begitu juga yang termasuk air muthlaq adalah air laut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanyakan mengenai air laut, beliau pun menjawab,

هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ

Air laut tersebut thohur (suci lagi mensucikan), bahkan bangkainya pun halal.


Kalo ditanya bagaimana rasanya hujan-hujanan? Itu sangat menyenangkan sekali, bahkan saya masih ingat betapa sewaktu kecil main hujan-hujanan itu asyik. Jujur saya yang sudah emak-emak ini masih pengen hujan-hujanan, tapi tanpa dilihat banyak orang 😛

Dulu rumah orangtua saya terdapat halaman belakang rumah yang lumayan luas dan di belakangi tembok rumah tetangga jadi lebih leluasa main hujan-hujanan sambil berakting kaya di film India dan ini biasa kita lakukan masal dengan saudara kandung, haha 😂 itu usia ABG sampe kerja loh! Jadi kalo lihat orang dewasa main hujan-hujanan katanya masa kecil nya kurang bahagia itu salah banget justru kita paling bahagia yang gak pernah main hujan-hujanan yang kecilnya gak boleh main hujan-hujanank. kali 😝

Merasa amat bersyukur jika flashback ke masa dimana saya masih kanak-kanak, masa kecil saya termasuk masa anak-anak yang bahagia. Saya merasa tidak penuh tekanan, disaat anak-anak seusia saya dituntut harus rangking, orangtua saya menerima kemampuan saya tanpa menganggap saya bodoh. Mereka selalu memuji apa adanya saya tanpa sedikitpun mencela kekurangan saya, seperti membentak, melebel si bodoh, si nakal, dll.

Dari pengasuhan itu saya bisa melakukan hal yang ingin saya ketahui membuat saya menjadi lebih kreatif dan mandiri. Sudahlah, saya tidak mau terlalu membanggakan diri, hihi. Jangan terlalu percaya itu hanya secuil kesempurnaan dari sekian banyak kekurangan pengasuhan dari orangtua saya. sebab belum tentu yang baca ini punya masa kecil yang bahagia. Seperti mengizinkan anaknya bermain hujan-hujanan 😁


"Hujan itu berasal dari air yang suci, sungguh kebesaran Allah. Rasullullah hujan-hujanan dengan melepas sorbannya dan membiarkan air hujan itu mendarat di kepala dan wajahnya. Ayah, Bunda Jangan melarang anak bermain hujan-hujanan, air hujan suci tidak membuat sakit"



13 comments:

  1. Saya sering hujan-hujanan waktu kecil, sambil main bola, tapi kok sekarang malah males ya, wkwkwkwk. Anak saya disuruh hujan-hujanan malah gak mau mba. Stigma negative tentang kalo hujan bisa sakit selalu melekat ya mba, padahal sejatinya hujan adalah berkah.

    Mba Bella kalo mo hujan-hujanan tapi gak keliatan sama orang lain, di rumah aja, tapi dibuat bolongan khusus biar air hujannya turun ke dalam rumah, hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah laki laki mah emang jagonya nih main hujan hujanan aku dulu sering bergabung sama sepupu ku yang cowok main hujanan.

      Emak2 masih bisa kok ujanan, asal lakinya kuat renovasi rumah buat halaman belakang wkkwkw

      Delete
  2. Anak2 suka banget main hujan. Asal nggak hujan yang disertai petir aku ijinkan. Asal perut dalam kondisi kenyang. Kalau pas lapar takutnya masuk angin.
    Abis hujan2 gitu, anaknya seneng banget. Kayak abis dapat hadiah saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali hujan biasa aja bukan badai ya mbak, dan jangan lupa makan tuh anak hehe

      Delete
  3. hujan hujan tak masalah asalkan jangan terlalu lama... hehehe
    biar gk sakit nantinya.. tapi waktu aku kecil main hujan sangat senagn sekali.. :D

    ReplyDelete
  4. wah ingat amsa kecil kalau hujan deras pergi ek sawah di belakang rumah dan cari belut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Serruuu banget aku juga ngalamin itu, trus ada gedebong pisang lewat di tumoakinbtuh jadi perahu getek wkwkw

      Delete
  5. Setujuu! kalau aku punya anak nanti pingin lari-larian kejar-kejaran bareng di bawah guyuran hujan! xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku sering kaya gitu tuh Bangkep dia kalo gak mau berhenti main hujannya hehe

      Delete
  6. wkwkwkw, iya juga ya, untung anak saya gak banyak protes sih, soalnya dia sadar diri suka sakit2an, saya juga dulu dilarang main hujan, jangankan hujan, kena matahari aja diomelin, jadi panas hujan ya sama kudu pakai payung haha

    Alhasil daya tahan tubuh saya gak berkembang dengan baik kayaknya hahaha

    Kalau menurut saya, melarang anak boleh asal disertai alasan yang masuk akal, dan konsisten.

    Asyik banget masa kecil momBel, saya mah boro2, berani main hujan? minta dikoyek apa ama bapak hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mom Rey, anakku juga gak sering kok sebulan itu paling 2 kali ada juga bosannya biasanya anak-anak semangat ikan-ikanan pertamanya aja kesannya pada ngedem di rumah ngacak2 sembari makan gorengan nungguin hujan berhenti hehe

      Delete
  7. setujuuuu, hujan hujanan justru bisa melatih fisik anak dari usia dini yah, malah kalo gk pernah ujanan ntar pas kena ujan dikit langsung sakit

    ReplyDelete