Wednesday, January 9, 2019

Pelajaran ke 6: Usahakan Masak Dari Pada Beli lauk di Luar

ilmu memasak

Tantangan menjadi ibu rumah tangga salah satunya adalah memasak di rumah. Ini adalah salah satu bukti bahwa seorang ibu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga. 

Hati tergelitik ingin menulis tentang Usahakan Masak Dari Pada Beli lauk di Luar, sebenarnya gara-gara kompor saya rusak. Ya, kepala selangnya itu klik'an nya yang untuk mengunci tabung gas kendor, dan harus menunggu beberapa waktu buat beli lagi dan menggantinya dengan yang baru ๐Ÿ˜ฉ Alhasil sementara waktu ini harus beli makan jadi dulu. 

Sesuatu yang sedang saya hindari betul sebenarnya, "beli makan di luar" karena memang sakit maag kronis ini bikin saya gak boleh makan sembarangan lagi. Dan riwayat akhdan DBD membuat akhdan harus memiliki imun yang kuat, salah satunya asupan gizi. Asupan gizi ini sangat jarang bahkan hampir tidak ada jika kita dapatkan makanan dari luar. Kenapa bisa berpikir seperti itu?

Beli makan di luar itu, memang banyak yang enak, gaol, gurih-gurih nyoy, dan paling penting praktis. Harganyapun sangat terjangkau tergantung kelasnya ๐Ÿ˜ฌ. Tetapi, menurut survei dan pengalaman saya sering menemui jajanan/lauk-pauk diluar itu, ๐Ÿ‘‡

❎ Tidak di tutupi tirai atau talase kaca dan sebagainya untuk menutupi makanan. Ini yang paling banyak saya temui dan harus selektif lagi jika cari makanan diluar. Sekalipun itu jajanan yang sehat seperti jus yang beberapa waktu saya beli, beberapa buah yang sudah dipotong untuk nanti di pakai lagi disimpan di nampan plastik di atas gerobak jus tanpa di tutupi dan itu waktunya bada magrib loh. Daging burung, beserta ati ampela juga banyak yang di jual tidak di tutupi kaca/tirai dan itu bukanya malam loh di pinggir-pinggir jalan. ๐Ÿ˜ฑ


Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
( ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ุฌُู†ْุญُ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ ุฃَูˆْ ุฃَู…ْุณَูŠْุชُู…ْ ูَูƒُูُّูˆุง ุตِุจْูŠَุงู†َูƒُู…ْ ، ูَุฅِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ูŠَู†ْุชَุดِุฑُ ุญِูŠู†َุฆِุฐٍ ، ูَุฅِุฐَุง ุฐَู‡َุจَ ุณَุงุนَุฉٌ ู…ِู†ْ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ ูَุฎَู„ُّูˆู‡ُู…ْ ، ูˆَุฃَุบْู„ِู‚ُูˆุง ุงู„ْุฃَุจْูˆَุงุจَ ، ูˆَุงุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงุณْู…َ ุงู„ู„َّู‡ِ ، ูَุฅِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ู„َุง ูŠَูْุชَุญُ ุจَุงุจًุง ู…ُุบْู„َู‚ًุง ، ูˆَุฃَูˆْูƒُูˆุง ู‚ِุฑَุจَูƒُู…ْ ูˆَุงุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงุณْู…َ ุงู„ู„َّู‡ِ ، ูˆَุฎَู…ِّุฑُูˆุง ุขู†ِูŠَุชَูƒُู…ْ ูˆَุงุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงุณْู…َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู„َูˆْ ุฃَู†ْ ุชَุนْุฑُุถُูˆุง ุนَู„َูŠْู‡َุง ุดَูŠْุฆًุง، ูˆَุฃَุทْูِุฆُูˆุง ู…َุตَุงุจِูŠุญَูƒُู…ْ ) ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ (3280)

Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian (di rumah), karena  ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan mereka (jika ingin keluar). Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian” (HR. Bukhari 3280, Muslim 2012).

Salah satu perintah di atas adalah dianjurkan menutup makanan di dalam rumah apalagi di luar rumah. Karena memang banyak sekali resiko buruk jika makanan tidak ditutup.

❎ Tidak menjamin kebersihannya. Kalo yang ini sebenarnya kita tahu, gak tahu ya, kamipun udah tahu gimana si penjual ngolahnya, keadaan kedainya, kadang masih tetep aja kita beli dengan dalih, yang penting enak.

❎ Tidak menjamin kehalalannya. Kita juga tidak tahu makanan yang dijualnya terlebih jika itu daging apakah disembelih dengan menyebut bismillah atau tidak.

❎ Tidak menjamin gizinya terjaga atau terbuang. Saya pernah lihat masakan di rumah makan yang bila tidak habis akan di simpan dan di hangatkan kembali keesokan harinya. Ini menyebabkan makanan yang tadinya bergizi menjadi lemak jahat.

Dulu motivasi memasak adalah agar suami betah di rumah, agar suami menikmati masakan istri yang dibuat spesial, meskipun kadang hambar dan gagal ๐Ÿ˜ tapi masak di rumah meminimalisir kan kena penyakit, terakhir agar hemat pengeluaran Rumah tangga.

Tapi sekarang masak di rumah itu fokus untuk kesehatan juga keberkahan. Alasan saya masak di rumah lebih kuat lagi semenjak tinggal di perkotaan kembali.

Di kota apa sih yang paling asyik? Semua serba ada, semua serba praktis, mudah di dapat, mudah di akses dan selalu kekinian termasuk dalam hal kuliner. Kuliner tidak pernah mati selalu ada saja penjaja kuliner yang lagi nge-hits. Contohnya ayam geprek, es kepal Milo, pisang nyemplung, sotang, dan masih banyak lagi yang membuat kita harus kuat iman untuk pilah pilih jajanan di luar.

Makan di luar boleh saja kok tapi jangan sering-sering dan perlu cermati juga.

TIPS Ibu Masak Di Rumah 


๐Ÿ“Œ Selalu Tutupi Makanan, cemilan, minuman yang sudah atau setelah di sajikan.

๐Ÿ“ŒPengetahuan ilmu memasak juga penting. Ilmu memasak ya, bukan ilmu resep. Contohnya tidak menghangatkan daging berulang kali, berhari-hari karenaberhati-hati karena akan mengubah gizinya, memasak sayuran hijau jangan terlalu lama, makan lauk darat dan seafood secara terpisah, buah bukan sebagai pencuci mulut tetapi cemilan, air putih lebih baik ketimbang syirup, dan masih banyak lagi.

๐Ÿ“Œ Makanan sehat yang murah itu banyak sekali, buanyyaak buibu, jadi jangan punya mindset makanan spesial itu adalah menu mewah. Selain pemborosan biasanya makanan yang berlebihan merusak kesehatan, seperti kolestrol, dan menghindari mubazir.

๐Ÿ“Œ Apapun yang ada di dapur jika lagi bokek buatlah setulus hati jangan ngedumel. Ngedumel, mengeluh, di depan rezeki seperti tentang masakan, yang gak enak, gak suka, gagal, bikin rezeki seret. Gak enak lebih baik diam dan belajar masak lagi.

๐Ÿ“Œ Kadang kala kita harus lihat sikon keuangan suami. Jangan memaksa makan atau masak makanan berpengeluaran besar saat sedang bokek. Atau berkebun berguna untuk menghemat kebutuhan dapur.

๐Ÿ“Œ Jangan lupa baca bismillah

๐Ÿ“ŒAbis masak terlebih ada suami harus kembali jadi bidadari lagi alias dandan, lepas baju daster bau bumbu dapur.


Sekarang karena udah jadi seorang ibu, barulah saya tahu kenapa masakan ibu itu selalu juara buat keluarganya. Meskipun kata orang gak enak ๐Ÿ˜† atau kadang-kadang gagal ๐Ÿ‘ป

Masakan ibu selalu di buat dengan ketulusan cinta dan menghasilkan keberkahan ๐Ÿ˜Š

Mungkin kita salah satunya dari sekian banyak anak yang memfavoritkan masakan ibu. Saya pun merasakannya, sekalipun masakan ibu ada sesi yang tidak enaknya, hambar, selalu membuat saya rindu. Karena setiap masakannya adalah buah cinta darinya ๐Ÿ˜๐Ÿ˜˜

Jadi, wahai para suami jika masih melihat istrimu lagi ngoprek di dapur atau masakannya kadang hambar, gak enak dan gagal ๐Ÿ˜‚ Syukuri saja lah, itu karena ia bisa berhemat tidak membeli makan di luar. Berilah uang belanja masak, jangan pelit. Itu tanda sayangnya pada dirimu dan anak-anakmu agar dapat memakan makanan yang bergizi dan berkah dari nafkahmu.

3 comments:

  1. Setujuuu mba bell, saya juga lebih suka memasak sendiri. Namun kalau sudah lelah sangat suka beli juga hiks,eh tapi resolusi tahun ini sih mau terus masak sendiri. Ayo mba kita semangat masakkk.

    ReplyDelete
  2. Aku juga termasuk mamak tukang masak mba. Duku pas masih kerja kantoran, selalu bangun jam 4 untuk masak orang serumah, meskipun ada si teteh yang bantuin. Sampe skrg udhs full di rumah masih tetep masak pagi sore heheeh.. kerajinan emang

    ReplyDelete
  3. Suamiku mau rasa masakanku kayak gimana tetep dimakan, paling kalau gak cocok cuma dimakan dikit. Sayang malah istrinya males masak, wkwk. Masaknya sih gak males, tapi beres-beres plus cuci piringnya itu yang bikin gak semangat masak, :D

    ReplyDelete