Tuesday, April 10, 2018

Ketika Gigi Geraham Bungsu Tumbuh Tidak Muat Tempat (impaksi gigi)

Senin, 09 April 2018

Ternyata bukan gigi taring saja yang bisa ginsul, gigi geraham baru pun bisa tumbuh desek-desekan gak kebagian tempat. Bedanya geraham ini muncul saat usia menginjak dewasa atau sekitar 18-25 tahun.

Impaksi gigi

Sudah 3 hari gusi kanan bawah paling ujung bengkak. ini karena munculnya gigi geraham baru yang tidak muat di rahang saya. keberadaan gigi bungsu ini sudah lima tahun lebih, tapi selama itu tidak pernah menunjukan gejala yang serius seperti sakit atau gusi bengkak.

Sebelum merasa sakit, saya pernah bertanya kepada dokter di aplikasi online, katanya selama tidak menunjukan masalah tidak perlu penanganan serius. Makannya saya abaikan si bungsu ini sampai kurang lebih 5 tahun, dan sakitnya baru terasa sekarang. sudah hampir 3 hari ini masih belum pulih.

Menurut info kesehatan yang saya baca, gigi geraham bungsu yang tidak muat tempat ini disebut impaksi. Impaksi adalah ketidaknormalan pertumbuhan gigi geraham bungsu yang tidak tumbuh sempurna. Jika kita lihat gigi geraham ini hanya menampakan sebagian mahkotanya sisanya terbenam di gusi. Karena pertumbuhan yang tidak sempurna, akan menyebabkan penumpukan sisa makanan yang sulit dibersihkan, yang nantinya menjadi sarang bakteri. akibatnya gigi bungsu, gusi, maupun gigi yang ada disebelahnya akan terinfeksi atau berlubang.

Selama ini saya memang belum pernah satu kalipun memeriksakan si bungsu ke dokter gigi #keterlaluan ya temans 😬

ini karena rasa sakit yang masih bisa saya tahan, tidak sampai muncul demam atau ngilu nyut-nyutan, hanya saja sangat mengganggu aktifitas. Buktinya sampai sekarang banyak tulisan blog numpuk di draf belum dikelarin. Dan tulisan ini juga sebenarnya melenceng dari tema bulanan yakni #AprilParenting haha

Haduh, rasanya seperti sungguh terlalu. 11,12 sakitnya sama kaya sariawan. sulit membuka mulut lebar-lebar, bagian gigi seperti gatal dan ingin mencokel-cokel berharap si bungsu ini copot 😬

Perawatan pertama, sementara saya memakai obat kumur BE**D*N secara rutin guna mengurangi bau mulut akibat impaksi ini. Kadang jika nyeri yang timbul Sangat mengganggu saya kasih obat yang saya dapatkan di warung, seharga Rp. 1500
Obat gusi bengkak

Ada yang menarik dari obat ini. Obat ini dikemas manual. Tidak ada komoposisi, pembungkusannya Sangat simpel sehingga mudah dipalsukan, tidak ada daftar BPOM. Tapi sangat MANJUR untuk beberapa jam ke depan. Meskipun ditulis 3x sehari (1x berisi 2 kapsul) saya tidak mau menurutinya mengingat keamanannya masih tanda tanya. Di minum hanya karena terpaksa jika sakit sudah sangat mengganggu. (Bukan rekomendasi ya teman)

Beberapa teman yang pernah mengalami impaksi menyarankan untuk operasi membuang si bungsu ini. Karena Itu adalah rekomendasi dokter gigi yang mengharuskan gigi bungsu diambil. meskipun kedengarannya menyeramkan bagi saya membayangkan gunting, suntikan, pisau bedah, mangap-mangap. tapi disisi lain saya sangat menderita mempertahankan si bungsu ini, terlebih jika malam tiba tambah nyeri. 😢

AKHIRNYA saya memutuskan untuk memberanikan diri ke dokter gigi dan bersedia jika dirujuk ke bedah mulut #ea. Guna mencegah hal yang lebih serius lagi, saya berniat untuk membuang si bungsu ini dengan melakukan operasi bedah mulut.

Kesimpulannya mau sakit ataupun tidak gigi bungsu yang tumbuh tidak normal harus dicabut. Karena meskipun baik-baik saja tetap saja nanti akan menimbulkan masalah.

Baca juga Berawal dari Sakit Gigi dan BPJS Kesehatan Serta Cara Mendaftar BPJS Secara online

Semenjak peran gigi susu digantikan gigi tetap saya sudah tidak pernah lagi ke dokter gigi. Parah ya! Sering denger "perikasa gigi enam bulan sekali" malah diabaikan. Mungkin ini akibat rasa puas saya memiliki gigi yang tidak bermasalah. Gigi saya berjejer rapi, tidak ada yang berlubang dan tidak pernah sakit gigi. Saya juga bukan pecinta kopi atau teh apalagi minuman rasa-rasa yang membuat gigi saya kuning.

Tapi Kenapa bisa bermasalah giginya? 

Namanya penyakit tidak bisa diduga. Tetapi apapun itu pasti ada penyebabnya. Saya berpikir keras "apa yang saya lakukan sehingga mengalami impaksi? pasti saya membuat kesalahan. Toh penyakit biasanya datang karena kita yang buat, betul?

Meskipun para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab impaksi. Tetapi saya menemukan informasi yang menduga bahwa penyebab rahang kecil adalah kurangnya rahang berolahraga seperti "Cara makan yang buruk" yakni tidak mengunyah sebanyak 32 kali, terlalu sering menyantap makanan lembek, Apalagi keseringan makan mie, selosor langsung telan.

Saya pikir ini masuk akal dengan mengingat cara makan saya yang buruk. Begini, semakin sering kita mengunyah rahang akan terbentuk makin kuat dan seharusnya muat untuk si bungsu ini. Para ilmuan pernah meneliti manusia purba melalui fosilnya. manusia purba cendrung memiliki rahang yang besar dan kuat meskipun banyak yang opong. gigi mereka sering copot karena kebiasaan makan-makanan keras namun posisi kosong gigi telah tergeserkan dengan munculnya gigi-gigi bungsu. Wah, kenapa jadi nyamain manusia purba dengan manusia zaman now, ya? 😁

Lalu apa hubungannya cara makan yang salah dengan gigi impaksi? 

Saya akui cara makan saya yang buruk. dari remaja saya termasuk rakus dan tergesa-gesa dalam hal mengunyah. Saya merasa gigi saya kuat, makanan dingin, panas tetap saya lahap. Apalagi tahu kuning baru mateng dari penggorengan di belah keluar asap lalu dicocol pake saus abc kesukaan, mantap rasanya. saya suka menyantap makanan selagi panas seperti gorengan, mie rebus. Menurut saya lebih nafsu saat masih hangat. Meskipun saya tau tidak baik untuk tubuh dan pencernaan, menyantap makanan panas. Parahnya solusi menyantap makanan panas adalah dengan cepat menelannya. Jadi Setiap makan pun saya hanya sedikit mengunyah.

Rasullulah sebagai panutan umat muslim, melarang kita menyantap maknan yang masih panas, itu pun tidak boleh ditiup harus di tunggu beberapa saat sampai hangat. Beliau juga menganjurkan untuk mengunyah makanan sebanyak 32 kali, sampai benar-benar halus baru ditelan. Semua ini saya baca di buku "Cerminan hidup ala Rasullullah dalam kehidupan sehari-hari
Nyesel juga sih,
✔️ Cara makan yang salah
✔️ Gak pernah ke dokter gigi. Mungkin kalo dari dulu sering periksa penangannya jadi lebih cepat, ya.

Baca juga Merawat Gigi Sejak Usia Dini itu Penting Pake Banget!

Okeh saya rasa cukup sekian nulis diarynya. Sebelum mendekati Hari H saya akan lanjut nulis lagi "Detik-detik menjelang Oprasi Pengangkatan gigi bungsu" guna berbagi informasi yang dibutuhkan untuk permisah.

Semoga Bermanfaat, Wasalamualaikum wr. Wb


7 comments:

  1. Biaya operasi cabut gigi bungsu berapa duit yak? Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mbak tri, aku waktu itu pakai BPJS dari rujukan. Mbak bisa coba pakai BPJS

      Delete
    2. Jadi aku harus ke puskesmas dulu yak? Aku juga udah punya bpjs. Tapi belum coba untuk cabut gigi bungsu ini.

      Delete
  2. Baca pas masih pandemik.. Ya Alloh galau mau dokter gigi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa kok, asal sudah memenuhi syarat ppkm dan menerapkan protokol yg berlaku

      Delete
  3. Lagi ngerasain ini sekarang mo periksa ke dokter belom berani gigi bungsu nonholnya baru dikit secuil di atas gusi tapi ganggu banget kalo makan dan suka nyeri

    ReplyDelete
  4. Haii emak bella.
    Terima kasih sudah berbagi pengalamannya tentang si giig bungsu ini. Saya amat sangat terbantukan atas informasi diatas.
    Penampakan gigi bungsu saya persis seperti difoto blog emak ini.
    Dari setahun lalu sudah tau, tapi baru semingguan ini rasa nyerinya mulai mengganggu.
    Haduhh...semoga nyaliku segera terkumpul untuk ke dokter gigi.
    Wish me luck mak!��

    ReplyDelete