Tuesday, January 29, 2019

Jangan sampai emak batuk!



Iya beneran, emak-emak jangan sampai kena batuk. Kalo batuk urusan rumah bisa jadi berat. Jangan mas suami yang ngurus rumah biar istri aja yang tanggung, mas suami gak akan kuat, malah tambah double PR nanti. 😆

Batuk, bukan hanya mengganggu kalian yang sibuk kerja di luar dan harus bertemu banyak orang, tapi emak yang kegiatannya di rumahpun sama pentingnya 😁

Saya ibu rumah tangga full 24 jam di rumah dan menghadapi segala drama urusan di dalam rumah, termasuk kebutuhan anggota keluarga. Seperti memasak, bonding terhadap buah hati, sentuhan untuk mas suami (ehm, next) dan berinteraksi terhadap setiap anggota keluarga. Kalo emak batuk terus menular ke anak dan mas suami, bisa super double PR nya. Anak sakit, bapaknya sakit, emaknya juga sakit yang lebih kualahan apalagi kalo punya bayi, baby jangan sampai sakit batuk! makannya emak dilarang batuk, jadi kalo mas suami (kalo punya 😂) pulang kerja para istri sudah mencium aroma gelagat batuk, istri wajib siapin amunisi. Amunisi seperti apakah itu? Baca sampai habis!

Amunisi ini bukan buat musnahkan mas suami ya tapi batuknya itu plus perlindungan untuk anggota keluarga supaya gak menular. Apalagi kalo ada baby di rumah. Jadi yang paling penting itu sebenarnya Ibu harus tetap sehat, karena kalo bukan para ibu yang merawat mereka, siapa lagi? 

Batuk berdahak adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyerang di saat pancaroba. Apalagi jika kekebalan tubuh tidak dijaga. Sedikit saja kelelahan, gampang kena flu, pilek, batuk. Rutinitas pekerjaan, menggunakan kendaraan umum, bertemu banyak orang, jajan sembarangan, polusi, memperbesar resiko kita terserang penyakit. Kemudian membawa virus tersebut ke dalam rumah dan siap menulari orang terkasih. Tidak mau kan?




Lalu, bagaimana mengahadapi dan mencegah penyakit di saat musim peralihan atau pancaroba?


Selain ilmu memasak dan mengajar, emak juga harus punya pengetahuan ilmu tentang kesehatan karena kita ini perawat rumah tangga 😉. Alhamdullillah, pada tanggal 25 Januari Bisolvon dan Fimela.com mengadakan talk show Bisolvon bersama dengan mereka yang berlatarbelakang dan berorientasi kepada keluarga. Pada blogger gathering Bisolvon dan Fimela membahas tentang Bagaimana melindungi keluarga kita dari batuk berdahak yang sering menyerang di musim pancaroba seperti sekarang ini. Tips sehat selama pancaroba ini bertema, "Jangan Batuk Berdahak Jauhkan yang Dekat".

Narasumber dalam talkshow Tips sehat selama pancaroba, menghadirkan 3 figure yang berperan penting dalam keluarga seperti, ibu amallia Sarah tokoh publik seorang ibu yang memiliki satu anak balita, dr.Riana , Kak Mega dari Bisolvon. 

Batuk berdahak paling sering disebabkan oleh infeksi dari bakteri, virus, atau jamur yang menyerang saluran pernapasan. Infeksi tersebut membuat produksi lendir jadi lebih banyak. Untuk menyingkirkan lendir yang berlebihan pada paru dan saluran udara lainnya, tubuh akan merangsang batuk disertai keluarnya lendir atau yang kita sebut dahak.

Beberapa penyebab batuk berdahak yang mungkin terjadi, antara lain,

  • Pilek atau flu. Batuk menjadi salah satu gejala dari flu atau pilek. Biasanya sebelum Anda demam, nyeri tubuh, batuk dan sakit tenggorokan menjadi gejala awal dari dua kondisi tersebut.
  • Bronkitis. Peradangan pada saluran bronkus (saluran yang membawa udara ke paru) yang disebabkan oleh virus. Kondisi ini menyebabkan Anda sering batuk berdahak bahkan terjadi selama lebih dari beberapa minggu.
  • Pneumonia. Adanya bakteri, virus, atau jamur yang bersarang di paru dapat menyebabkan infeksi. Kondisi ini membuat lendir di sekitar paru jadi lebih banyak sehingga Anda akan terus mengalami batuk berdahak dalam waktu yang cukup lama.
  • PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). PPOK adalah sekelompok kondisi yang merusak paru dan saluran yang membawa udara ke paru. Selain batuk yang lebih sering terjadi, lendir yang dihasilkan bisa berwarna putih, hijau, atau kekuningan disertai gejala napas pendek.
  • Merokok. Selain penyakit, orang yang memiliki kebiasaan merokok juga cenderung lebih sering mengalami batuk-batuk. Ini terjadi karena asap rokok yang terhirup merangsang tubuh untuk mencegah iritasi pada saluran pernapasan. Merokok juga bisa meningkatkan risiko penyakit PPOK di kemudian hari.

Jika terjadi batuk berdahak selama pancaroba, apa yg harus dilakukan?

Sudah merasa maksimal dalam menjaga kekebalan tubuh tapi akhirnya tumbang juga, dan kena deh batuk berdahak. Entah si kakak, si adek, mas suami, atau orangtua kita yang sudah lanjut apalagi jika mereka memiliki diabetes sehingga tidak boleh sembarang di beri obat batuk. Mommy sebagai perawat rumah tangga jangan asal pilih tapi harus cermat. Jika orang terkasih atau kita sendiri yang batuk berdahak harus segera diatasi dengan obat yang tepat sebelum sebelum berlakunya "jangan ada jarak diantara emak dan anak, emak dan suami, hehe" untuk itu pemilihan obat batuk yang tepat itu penting banget. Seperti mencek asal usul brand dari obat tersebut, sudah terpercayakah? BPOM? Komposisi? Harga? dan lain sebagainya.

Lalu obat batuk berdahak seperti apa yg cocok diminum?

Obat batuk yang aman dikonsumsi semua usia mulai dari anak-anak hingga penderita diabetes. Karena ada bisolvon Kids untuk anak-anak, Bisolvon tablet yang praktis dibawa kemanapun dan Bisolvon Solution yang cocok untuk penderita diabetes.

Kenapa pilih Bisolvon?

Bisolvon sendiri merupakan obat batuk dari Sanofi sebuah perusahan biofarmasi global yang terkenal dengan inovasi ilmiahnya yang menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia.

Jadi begitu batuk berdahak datang menyerang, jangan lupa pilih Bisolvon sesuai kebutuhan penderita ya moms, agar bisa kembali memeluk mereka erat-erat tanpa khawatir menularkan ke anak-anak dan keluarga.


TIPS sehat di masa Pancaroba

  • Banyak makan-makanan bergizi terutama yang mengandung vitamin C
  • Rajin Olahraga
  •  Tidak jajan sembarangan di luar
  • Perbanyak minum air putih 
  • Gunakan masker mulut kemanapun pergi  ke luar
  • Rajin cuci tangan dan berkumur
  • Jika perlu bawa handwash tanpa bilas jika sering berada di kendaraan umum seperti KRL, atau busway
  • Jaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat


Fix, emak-emak pergi keluar rumah lupakan make up dan kertas minyak, yang wajib ada di dalam tas yaitu, Vitamin C tablet, Air mineral, Masker mulut, Spray handwash dan jika batuk ada bisolvon tablet yang praktis di bawa kemanapun kita pergi.


Batuk berdahak, bye, bye!

Sunday, January 20, 2019

Jangan Larang Anak Main Hujan - hujanan


Belakangan ini hampir setiap hari hujan, dan saya suka hujan. Ini lebih dari sekedar Indomie rebus pake telur dan cabe rawit, atau we time di dalam rumah bersama keluarga sambil menceritakan sejarah zaman belanda di masa kecil. Tapi ini tentang main hujan-hujanan. 

Saya melihat dari atas jendela balkon, anak-anak tetangga saling samper untuk main hujan-hujanan termasuk anak saya sendiri. Ia langsung bergegas bawa saringan ikan. Kegiatan apa coba, Selain nyamper buat berjamaah sholat? Sesuatu yang bikin saya geli mengingatkan saya waktu kecil ahlinya main hujan-hujanan. 😂

Mungkin di lingkungan kita atau kita sendiri menerapkan untuk melarang anak bermain hujan-hujanan? Alasan paling umum adalah takut sakit.

Saya sendiri bukan orangtua yang melarang betul anak bermain hujan-hujanan. Bukan gak peduli sama kesehatan anak. Justru saya peduli dengan kesehatan fisik dan fisikisnya. Dan ingin saya bagi dengannya bahwa betapa bahagianya masa kecil itu, seperti main hujan-hujanan. Namun hujan-hujanan ada aturannya juga, misal disaat hujan yang tidak ada banyak petir, bukan hujan badai, hujan di siang hari bukan menjelang malam, jangan terlalu lama sampai lupa jam makan dan sudah makan sebelum main hujan-hujanan.

Pikiran saya selama ini tentang hujan penyebab sakit itu adalah sugesti orangtua belaka, yang akhirnya beneran sakit deh.

Sebuah pertanyaan yang sama dengan akhdan ketika saya kecil dulu saat
teman kami dilarang bermain hujan-hujanan karena takut sakit. Pikiran anak kecil, apakah hujan itu mengandung bahaya? Bukankah ibu selalu menceritakan bahwa hujan itu berkah? Bukankah di sekolah selalu di jelaskan bahwa hujan itu sumber kehidupan mahluk bumi? Tapi kenapa ya seakan-akan gawat sekali hujan turun. Bahkan diomeli.

Karena sejak dulu saya selalu menganggap hujan itu keberkahan maka setiap hujan saya selalu bersyukur dan cerita sama akhdan semua tumbuhan dan makhluk hidup senang.

"Kenapa hujan bikin sakit? Tapi tumbuh-tumbuhan senang sama air hujan? Kenapa tumbuhan gak mati?"

Lalu pertanyaan itu lanjut pada tahap lebih sulit,

"Mah, kenapa awan bisa jadi air hujan?"

Sebenarnya ini juga masih PR saya sebagai orangtua agar lebih mengenalkan kebesaran Tuhan tanpa mencela. "Hujan nanti kamu sakit" bukan kalimat seperti itu. Sebuah kajian dari Ust. Khalid basalamah yang menganjurkan untuk anak-anak supaya bermain hujan-hujanan.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا
“Dan Kami turunkan dari langit air yang suci.” (QS. Al Furqon: 48)

Termasuk air sungai, air salju, embun, dan air sumur kecuali jika air-air tersebut berubah karena begitu lama dibiarkan atau karena bercampur dengan benda yang suci sehingga air tersebut tidak disebut lagi air muthlaq. Begitu juga yang termasuk air muthlaq adalah air laut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanyakan mengenai air laut, beliau pun menjawab,

هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ

Air laut tersebut thohur (suci lagi mensucikan), bahkan bangkainya pun halal.


Kalo ditanya bagaimana rasanya hujan-hujanan? Itu sangat menyenangkan sekali, bahkan saya masih ingat betapa sewaktu kecil main hujan-hujanan itu asyik. Jujur saya yang sudah emak-emak ini masih pengen hujan-hujanan, tapi tanpa dilihat banyak orang 😛

Dulu rumah orangtua saya terdapat halaman belakang rumah yang lumayan luas dan di belakangi tembok rumah tetangga jadi lebih leluasa main hujan-hujanan sambil berakting kaya di film India dan ini biasa kita lakukan masal dengan saudara kandung, haha 😂 itu usia ABG sampe kerja loh! Jadi kalo lihat orang dewasa main hujan-hujanan katanya masa kecil nya kurang bahagia itu salah banget justru kita paling bahagia yang gak pernah main hujan-hujanan yang kecilnya gak boleh main hujan-hujanank. kali 😝

Merasa amat bersyukur jika flashback ke masa dimana saya masih kanak-kanak, masa kecil saya termasuk masa anak-anak yang bahagia. Saya merasa tidak penuh tekanan, disaat anak-anak seusia saya dituntut harus rangking, orangtua saya menerima kemampuan saya tanpa menganggap saya bodoh. Mereka selalu memuji apa adanya saya tanpa sedikitpun mencela kekurangan saya, seperti membentak, melebel si bodoh, si nakal, dll.

Dari pengasuhan itu saya bisa melakukan hal yang ingin saya ketahui membuat saya menjadi lebih kreatif dan mandiri. Sudahlah, saya tidak mau terlalu membanggakan diri, hihi. Jangan terlalu percaya itu hanya secuil kesempurnaan dari sekian banyak kekurangan pengasuhan dari orangtua saya. sebab belum tentu yang baca ini punya masa kecil yang bahagia. Seperti mengizinkan anaknya bermain hujan-hujanan 😁


"Hujan itu berasal dari air yang suci, sungguh kebesaran Allah. Rasullullah hujan-hujanan dengan melepas sorbannya dan membiarkan air hujan itu mendarat di kepala dan wajahnya. Ayah, Bunda Jangan melarang anak bermain hujan-hujanan, air hujan suci tidak membuat sakit"



Friday, January 18, 2019

Pelajaran ke 7: Pilih-pilih Teman



Kata siapa berteman itu tidak boleh pilih-pilih? 

Kalo buat saya mencari teman itu harus pilih-pilih! Saya orang yang pemilih dalam hal mencari teman, makannya bisa dilihat saya ini gak punya teman yang kumpul-kumpul segambreng atau ngegank 😆. Tapi jangan negatif thinking dulu. Soal siapa yang menjadi teman pilihan kita itu tergantung niat dan tujuan kita untuk apa berteman dengan X.

Niat, seperti cari yang kaya, populer, smart, baik, dermawan, ramah, sosialita, exist, dll.
Tujuan, seperti untuk bersenang-senang? Sebagai tempat curhat, teman ngobrol, memperluas jaringan bisnis, dan sebagainya. Pengalaman memilih teman  saya ambil dari pengalaman saya saat remaja. Mempunyai berbagai teman dari sifat, kebiasaan, dan pergaulan, dari situ saya belajar menjadi pemilih dari soal berteman.

Tidak sembarang niat dan tujuan mencari teman dan saya juga yang bukan yang anti teman, atau cupu, biasa saja kok saya ramah dengan siapa saja, week 😂. teman punya andil besar mempengaruhi kehidupan kita. Apakah membawa pengaruh buruk atau baik? Terlebih jika itu keburukan, biasanya seseorang tidak menyadari itu. Itu bahayanya.. dan ini gak hanya berlaku buat saya aja, anak-anak remaja pun malah lebih rentan jadi peniru dan mudah terpengaruh, harus tahu rambu-rambu berteman yang baik itu.

Hadits tentang berteman,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin [1]

Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya kumpul-kumpul alansosialita, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin ngaji, maka kurang lebih dia seperti itu.


الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah) [2]


الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman [3]

Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.

Setelah mengetahui betapa pentingnya memilih teman yang baik, sifat dan karakter orang yang pantas dijadikan sebagai teman dan sahabat akrab diantaranya adalah,

  • Berkata baik dan berakhlak terpuji,
  • Berakidah lurus, 
  • Bermanhaj lurus, 
  • Taat beribadah dan menjauhi maksiat, 
  • Teman yang suka menasehati dalam hal kebaikan, 
  • Zuhud terhadap dunia dan tidak berambisi mengejar kedudukan: Teman yang baik tentu tidak akan menyibukkan saudaranya dengan hal-hal yang bersifat keduniawian, seperti sibuk membicarakan model-model handphone, mobil mewah keluaran terbaru dan barang-barang konsumtif yang menjadi incaran kaum hedonis, Banyak Ilmu Atau Dapat Berbagi Ilmu Dengannya, 
  • Berpakaian yang Islami, 
  • Selalu menjaga kewibawaan, sosok yang tidak banyak bergurau dan meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat.


Simaklah keterangan Syaikh Muhammad al-‘Utsaimîn rahimahullah berikut, “Jika di dalam pergaulan dengan orang-orang fasik menjadikan sebab datangnya hidayah baginya, maka tidak mengapa berteman dengannya. Engkau bisa undang dia ke rumahmu, kamu datang ke rumahnya atau kamu jalan-jalan bersamanya, dengan syarat tidak mengotori kehormatan dirimu dalam andangan masyarakat. Betapa banyak orang-orang fasik mendapatkan hidayah dengan berteman dengan orang-orang yang baik.”[16]

Di tengah masyarakat, jika kamu tidak memilih teman yang baik, maka tinggal pilih; kita yang akan mempengaruhi orang-orang untuk menjadi lebih baik atau kamulah yang menjadi korban pengaruh buruk lingkungan (kawan-kawan) Ingat! Tidak ada pilihan yang ketiga.

Sumber referensi hadits https://almanhaj.or.id/3480-teman-bergaul-cerminan-diri-anda.html


And langkah awal yang sederhana itu bisa kita mulai dari unfollow/unfriend untuk menyaring teman, haaha. Kalo belum kenal biasanya saya malas follow kecuali postingannya membawa manfaat yang positif, atau teman-teman rekan kerja, sesama blogger, alumni sekolah. Bukan berarti pilih-pilih teman itu gak berteman tetapi tetap jaga silahturahmi.

Jadi saya bulatkan, pilah pilih teman itu harus! Tapi jangan pilah pilih kalo dalam soal kebaikan ya 😊




Friday, January 11, 2019

Cerita di Balik Perdagangan Orang

perdagangan orang

Pemberitaan di media tentang portitusi online artis, mencuat lagi kepermukaan. Dengan kasus perdagangan orang atau hukum yang di beratkan kepada sang mucikari. Padahal menurut saya, bisnis jual diri ini tidak melulu tentang perbudakan seks tetapi bagaimana jika atas sama-sama bersedia, atau saling menguntungkan pelaku dan tersangka (gak bisa nyebut korban karena dengan suka rela kok si penjaja itu) sehingga sulit diberi hukuman di Indonesia bagi sang penjual diri. ya sebut saja sudah menjadi mata pencahariannya. Heboh iya, tapi tidak sampai menuntaskan ke akarnya.

Sebenarnya, yang harus dibenahi bukan mucikarinya saja tetapi hukum yang berlaku di Indonesia ini tentang portitusi sangat tumpul, jadi tidak heran dan jangan norak, kalo berita ini akan terus muncul. Sekarang artis VA tahun depan artis inisial  I, U, E, O. Itu tidak penting, ngurusin kepoin ngedjuge artis, wong akarnya aja gak dibenahi. Apa itu akarnya? Hukum Indonesia masih memakai jejak hukum Belanda.

Udah gak usah mampir-mampir baca berita di portal online tentang kasus VA, apalagi langsung cuss buka medsos dan bergabung menjadi netizen maha benar yang mendjuge sana, sini. Lebih baik saya menulis tentang Perdagangan Orang, Target dan Cara Mencegahnya Butuh Peran Masal Masyarakat.

Sebenarnya, jika kalian mau lebih membuka mata, telinga, lebih dalam lagi, ini lebih dari sekedar ngomongin artis. Kalian harus tahu portitusi yang masuk dalam perdagangan manusia itu seperti apa. ya, perdagangan budak seks. Dari zamannya perempuan mudah dilecehkan, bayi perempuan dikubur hidup-hidup, dan diperjual belikan sampai sekarang masih beroperasi gila-gilaan.

Human Trafficking


Kata itu membuat saya teringat kembali tentang seminar saat menghadiri rapat pendidik di Desa Gabus Wetan saat dulu pernah menjadi guru. Waktu itu orang dari yayasan kemanusiaan (saya lupa nama yayasannya, tapi saya ingat kantornya ada di ds. Parean kec. Kandanghaur, Indramayu) memberi edukasi kepada para guru, dan tokoh masyarakat lainnya tentang pencegahan Perdagangan orang yang rata-rata anak di bawah umur. Seminar ini seperti bimbingan untuk murid kami, teman kami, tetangga kami, agar tidak mendukung mereka untuk bekerja di bawah umur atau di bawah 18 tahun karena rentan menjadi korban perdagangan orang. Sekolah-sekolah di kampung berbeda dengan di kota. Banyak mereka yang tidak melanjutkan sekolah dan lebih memilih bekerja.

Menjadi pengajar di sekolah yang jauh dari banyangan sekolah keren perkotaan, juga terbuang, membuat saya melek lagi "Bahwa anak Indonesia masih banyak sekali yang terlantar, minim pengetahuan, dan mutu pendidikan yang kurang"

Hasil sharing dari seminar mencegah traficking itu pernah saya pernah tulis di blog dan Kompasiana, Namun lebih ke tema kekerasan terhadap perempuan dan anak dan itu sudah lama sekali saya tulis.

Disini Bersama Kita Hentikan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak


Pembukaan seminar itu di awali dengan cerita para korban traficking yang tidak lain lebih banyak di daerah tempat saya tinggali waktu itu, Gabus wetan, kab. Indramayu. Kecamatan ini tidak lepas dari sejarah perdagangan manusia paling banyak se-Jawa barat. 😱

Kurangnya pemahaman orangtua terhadap agama, kesulitan hidup seperti faktor ekonomi, dan banyaknya anak-anak broken home juga yatim buatan. Yatim buatan, adalah orangtua lengkap tetapi tidak ada perannya, karena banyak keluarga utuh tetapi orangtua perempuan lebih banyak memilih bekerja ke luar negeri sebagai PRT.

Bagi anak muda disana bekerja di luar negeri seperti taiwan, hongkong, arab dan korea menjadi sebuah tujuan karier, sekalipun kerjanya hanya sebagai ART atau di panti jompo. Paling beruntung buruh di pabrik tetapi harus merogoh biaya masuk puluhan juta. Single mom, maupun yang sudah bersuami tidak sedikit pergi bekerja ke luar. Secara tidak langsung kebiasaan ini diikuti turun temurun. Ingin sukses, ingin berhasil, sampai patah hatipun, rela bekerja di luar. Meskipun usia mereka masih usia sekolah ataupun baru lulus SMA/SMK. Niat itu pun di dukung oleh orangtuanya. Rasanya orangtua sangat bangga memiliki anak yang bekerja di luar negeri, pulang memboyong harta, mengharumkan nama keluarga dan bisa membangun rumah bagus. Memang tidak ada yang salah dari niat tulus untuk keluarga dengan ikhtiar. yang salah itu jika salah sasaran. Tidak munafik semua itu adalah tujuan materi atau duniawi yang kadang kita khilaf dan keliru mengartikan mencari kebahagiaan.

Sebut saja A seorang gadis usia belasan tahun, usia anak SMP, sejak kecil hidup diurus kakek neneknya yang miskin, ibunya lama tidak pulang pergi bekerja di luar negeri. A merasa ingin mengubah nasibnya dengan bekerja, ia memutuskan tidak melanjutkan sekolah. Keputusan itu didukung oleh kakek neneknya. Tetangganya membantunya dengan menyebarkan informasi lowongan kerja, beberapa mereka ada yang ingin mengajak merantau ke kota, ada pula yang harus menyogok sejumlah uang terlebih dahulu. Hingga sampai informasi si A ngebet bekerja untuk mengubah nasib ke telinga orang yang tidak bertanggung jawab. Siapa lagi kalo bukan si mucikari beserta komplotan biadab itu.

A adalah gadis yang polos, pikirannya belum matang. Ia mudah tertipu dengan rayuan bohong sang mucikari dengan janji gaji besar, kerja di kota, perhotelan, salon, butik, ART orang kenamaan, membuat A yang sedang susah itu mudah tergiur. Tidak A saja, sang mucikari mengajak teman-teman A untuk ikut bekerja.

Setelah A dan teman-temannya masuk perangkap, mereka tidak langsung di jual. Pertama, mereka dibawa dan diasing kan dulu di sebuah mess di Jakarta. Para gadis malang itu di vermak habis, mulai dari suntik, dan dicekoki obat-obatan, diluar dosis batas usia belia mereka. Belum sampai disitu mucikari pun membuat para gadis polos itu tertahan dengan hutang besar, agar tidak bisa pulang sebelum bekerja. Bayar mess, biaya makan, biaya vermak wajah, body, dll. Awalnya mereka tidak sadar untuk apa diberlakukan menjadi seperti itu. Hingga pada saatnya mereka di jual di Bali. Mereka disuruh memakai pakaian senonoh minim bahan dengan wajah melongo, polos, dan di pajang begitu saja di hadapan lelaki hidung belang. 😭😭😭

Hati saya sesama perempuan, sebagai ibu, terisris sangat teriris. Ini kisah nyata dan ada di lingkungan kita. Pikiran berkecamuk, apakah ia salah satu murid yang pernah bersekolah di tempat saya mengajar? Saya lemas melihat cuplikan video korban yang berhasil diselamatkan para relawan kemanusiaan itu. Mereka seperti burung lepas kehausan mencari air.

Kabur dari sana tidak mudah! sudah diparketat, mulai dari akses, komunikasi, para oknum yang bekerja sama di balik layar, sudah hampir tidak mungkin untuk menyelamatkan diri disana. jika ketahuan para gadis yang dijual itu disiksanya. Rasanya untuk bisa bebas dari sana itu cuma mimpi, banyak yang menghabiskan sisa hidupnya di tempat neraka itu, mereka menganggapnya nasib, menerima dan menjalaninya, tidak sedikit mereka yang mati muda karena penyakit menular. Keluarga nan jauh hanya menerima kabar baik, baik, mengirim uang dengan nominal besar.


Yayasan perlindungan yang sudah saya lupa namanya itu, berhasil menyelamatkan beberapa anak dari praktek penjualan orang. Kalo tidak salah penyamarannya sebagai pelanggan dulu, hingga bisa chat dengan korban. Entah lebih detailnya saya lupa. Tapi saya ingat tim penyelamat itu membawa kabur 3 orang gadis asal Indramayu dari sekian banyak korban yang belum terselamatkan. Tim penyelamat membawa korban ke rumahnya untuk menginap sementara bersama istrinya. 3 gadis itu tidak memiliki pakaian lain sehingga memakai pakaian minim bahan yang membuat para tetangga yang melihatnya bertatapan sinis. Hingga keesokan harinya mereka diberi salin dan diantar pulang.

Tapi tidak semudah itu, perubahan fisik yang amat drastis, ditambah trauma selama bertahun-tahun, belum lagi menghadapi lingkungan sosialnya membuat korban kena mentalnya. Sehingga harus diberi bimbingan lagi di yayasan.



Sungguh ada pelajaran luar biasa yang saya dapatkan hari itu. Ayah, Bunda, anak-anak kita butuh kasih sayang dan bimbingan keluarga disekitarnya. Jangan ajarkan anak untuk mengejar kebahagiaan dengan materi tapi ajarkan anak untuk selalu bersyukur. Jangan izinkan anak untuk bekerja di bawah umur dengan dalih membantu orang tua. Membantu orangtua boleh saja asal dalam pantauan kita bukan dilepas kepada orang lain terlebih anak yang masih usia sekolah. Ayah Bunda, Jangan pergi bekerja ke tempat yang tidak bisa melihat anakmu dalam waktu lama.

Sikap kita dan peran masyarakat mencegah Human Trafficking


✔ Motivasi murid untuk terus bersekolah

✔ Kerja sama dan beri pemahaman kepada orangtua murid agar anak tidak pekerjakan dibawah umur

✔ Edukasi anak murid tentang Human Trafficking

✔ Peduli teman, jika kamu mempunyai teman di sekolah apalagi temanmu sedang kesusahan. beritahu juga informasi tentang perdagangan orang.

✔ Selektif dalam memilih pekerjaan dan minta bantuan orang yang berpengaruh di kampung untuk dimintai pendapatnya

✔ Tidak sembarang merekomendasikan orang asing penyalur kerja

✔ Jangan selfish dalam mendidik anak sendiri. Silih asah, asih, rangkul anak tetangga yang sedang kesusahan, tidak memiliki orangtua atau orangtuanya berada di luar negeri.


Betapa beruntungnya kita, yang masih ada di dekapan suami yang melindungi kita, yang bertanggung jawab, betapa beruntungnya kita tumbuh sebagai remaja yang lengkap dengan keberadaan ayah ibu disisi. Betapa beruntungnya kita dengan pekerjaan kita yang kadang-kadang membuat kita jenuh atau tertekan. Betapa beruntungnya kita yang masih bisa bangun tidur dan melihat sekeliling masih baik-baik saja, tidak ada rasa takut atau tertekan di ancam orang.

Namun janganlah semua itu melegakan kita bahwa "yang penting saya tidak bernasib seperti itu" "bukan saya yang ngalamin" "untung-untungan tidak seperti itu" dll, lalu menjudge mereka dengan sok tahu. Mereka anak perempuan tentagga kita, mereka anak murid kita, mereka keponakan kita atau pun mereka anak kita sendiri. Ayo semua lapisan masyarakat bersama-sama dukung pencegahan trafficking. Dan jangan kucilkan korban trafficking. Rangkul bersama dan berdayakan mereka ke jalan yang benar.

Wednesday, January 9, 2019

Pelajaran ke 6: Usahakan Masak Dari Pada Beli lauk di Luar

ilmu memasak

Tantangan menjadi ibu rumah tangga salah satunya adalah memasak di rumah. Ini adalah salah satu bukti bahwa seorang ibu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga. 

Hati tergelitik ingin menulis tentang Usahakan Masak Dari Pada Beli lauk di Luar, sebenarnya gara-gara kompor saya rusak. Ya, kepala selangnya itu klik'an nya yang untuk mengunci tabung gas kendor, dan harus menunggu beberapa waktu buat beli lagi dan menggantinya dengan yang baru 😩 Alhasil sementara waktu ini harus beli makan jadi dulu. 

Sesuatu yang sedang saya hindari betul sebenarnya, "beli makan di luar" karena memang sakit maag kronis ini bikin saya gak boleh makan sembarangan lagi. Dan riwayat akhdan DBD membuat akhdan harus memiliki imun yang kuat, salah satunya asupan gizi. Asupan gizi ini sangat jarang bahkan hampir tidak ada jika kita dapatkan makanan dari luar. Kenapa bisa berpikir seperti itu?

Beli makan di luar itu, memang banyak yang enak, gaol, gurih-gurih nyoy, dan paling penting praktis. Harganyapun sangat terjangkau tergantung kelasnya 😬. Tetapi, menurut survei dan pengalaman saya sering menemui jajanan/lauk-pauk diluar itu, 👇

❎ Tidak di tutupi tirai atau talase kaca dan sebagainya untuk menutupi makanan. Ini yang paling banyak saya temui dan harus selektif lagi jika cari makanan diluar. Sekalipun itu jajanan yang sehat seperti jus yang beberapa waktu saya beli, beberapa buah yang sudah dipotong untuk nanti di pakai lagi disimpan di nampan plastik di atas gerobak jus tanpa di tutupi dan itu waktunya bada magrib loh. Daging burung, beserta ati ampela juga banyak yang di jual tidak di tutupi kaca/tirai dan itu bukanya malam loh di pinggir-pinggir jalan. 😱


Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
( إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا ، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ ) رواه البخاري (3280)

Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian (di rumah), karena  ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan mereka (jika ingin keluar). Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian” (HR. Bukhari 3280, Muslim 2012).

Salah satu perintah di atas adalah dianjurkan menutup makanan di dalam rumah apalagi di luar rumah. Karena memang banyak sekali resiko buruk jika makanan tidak ditutup.

❎ Tidak menjamin kebersihannya. Kalo yang ini sebenarnya kita tahu, gak tahu ya, kamipun udah tahu gimana si penjual ngolahnya, keadaan kedainya, kadang masih tetep aja kita beli dengan dalih, yang penting enak.

❎ Tidak menjamin kehalalannya. Kita juga tidak tahu makanan yang dijualnya terlebih jika itu daging apakah disembelih dengan menyebut bismillah atau tidak.

❎ Tidak menjamin gizinya terjaga atau terbuang. Saya pernah lihat masakan di rumah makan yang bila tidak habis akan di simpan dan di hangatkan kembali keesokan harinya. Ini menyebabkan makanan yang tadinya bergizi menjadi lemak jahat.

Dulu motivasi memasak adalah agar suami betah di rumah, agar suami menikmati masakan istri yang dibuat spesial, meskipun kadang hambar dan gagal 😝 tapi masak di rumah meminimalisir kan kena penyakit, terakhir agar hemat pengeluaran Rumah tangga.

Tapi sekarang masak di rumah itu fokus untuk kesehatan juga keberkahan. Alasan saya masak di rumah lebih kuat lagi semenjak tinggal di perkotaan kembali.

Di kota apa sih yang paling asyik? Semua serba ada, semua serba praktis, mudah di dapat, mudah di akses dan selalu kekinian termasuk dalam hal kuliner. Kuliner tidak pernah mati selalu ada saja penjaja kuliner yang lagi nge-hits. Contohnya ayam geprek, es kepal Milo, pisang nyemplung, sotang, dan masih banyak lagi yang membuat kita harus kuat iman untuk pilah pilih jajanan di luar.

Makan di luar boleh saja kok tapi jangan sering-sering dan perlu cermati juga.

TIPS Ibu Masak Di Rumah 


📌 Selalu Tutupi Makanan, cemilan, minuman yang sudah atau setelah di sajikan.

📌Pengetahuan ilmu memasak juga penting. Ilmu memasak ya, bukan ilmu resep. Contohnya tidak menghangatkan daging berulang kali, berhari-hari karenaberhati-hati karena akan mengubah gizinya, memasak sayuran hijau jangan terlalu lama, makan lauk darat dan seafood secara terpisah, buah bukan sebagai pencuci mulut tetapi cemilan, air putih lebih baik ketimbang syirup, dan masih banyak lagi.

📌 Makanan sehat yang murah itu banyak sekali, buanyyaak buibu, jadi jangan punya mindset makanan spesial itu adalah menu mewah. Selain pemborosan biasanya makanan yang berlebihan merusak kesehatan, seperti kolestrol, dan menghindari mubazir.

📌 Apapun yang ada di dapur jika lagi bokek buatlah setulus hati jangan ngedumel. Ngedumel, mengeluh, di depan rezeki seperti tentang masakan, yang gak enak, gak suka, gagal, bikin rezeki seret. Gak enak lebih baik diam dan belajar masak lagi.

📌 Kadang kala kita harus lihat sikon keuangan suami. Jangan memaksa makan atau masak makanan berpengeluaran besar saat sedang bokek. Atau berkebun berguna untuk menghemat kebutuhan dapur.

📌 Jangan lupa baca bismillah

📌Abis masak terlebih ada suami harus kembali jadi bidadari lagi alias dandan, lepas baju daster bau bumbu dapur.


Sekarang karena udah jadi seorang ibu, barulah saya tahu kenapa masakan ibu itu selalu juara buat keluarganya. Meskipun kata orang gak enak 😆 atau kadang-kadang gagal 👻

Masakan ibu selalu di buat dengan ketulusan cinta dan menghasilkan keberkahan 😊

Mungkin kita salah satunya dari sekian banyak anak yang memfavoritkan masakan ibu. Saya pun merasakannya, sekalipun masakan ibu ada sesi yang tidak enaknya, hambar, selalu membuat saya rindu. Karena setiap masakannya adalah buah cinta darinya 😍😘

Jadi, wahai para suami jika masih melihat istrimu lagi ngoprek di dapur atau masakannya kadang hambar, gak enak dan gagal 😂 Syukuri saja lah, itu karena ia bisa berhemat tidak membeli makan di luar. Berilah uang belanja masak, jangan pelit. Itu tanda sayangnya pada dirimu dan anak-anakmu agar dapat memakan makanan yang bergizi dan berkah dari nafkahmu.

Tuesday, January 8, 2019

Punya Jasa Sewa Bus Pariwisata Sendiri? Ini Dia Cara Mengolahnya yang Benar

Track Astra

Membuka usaha jasa penyewaan bus pariwisata saat ini sudah mulai berkembang. Siapa saja kini berani membuka usaha tersebut, karena dipercaya membawa keuntungan yang berlipat-lipat. Namun, adanya manajemen yang kurang baik dan tidak tertata rapi, tentu akan membuat jasa sewa bus pariwisata tersebut akan bangkrut dengan sendirinya.

Supaya bisa berjalan dengan baik dan sukses, pastinya Anda harus membutuhkan teknik yang matang. Kalau Anda masih kurang paham caranya, cek dulu cara pengolahannya yang benar di bawah ini.

1. Segmen Pasar
Bagi Anda sebagai pelaku usaha sewa bus pariwisata, ada baiknya Anda mengetahui segmen pasar yang Anda targetkan. Anda harus menentukannya secara akurat supaya Anda bisa mendapat segmen pasar yang sesuai dengan target yang ingin dicapai. Namun, tiap daerah atau kota tentu memiliki potensi pengguna yang berbeda-beda, sehingga Anda harus pintar-pintar mencari celahnya.

Sebagai contoh, di daerah yang memiliki banyak tempat wisata, pastinya akan ada banyak orang yang menggunakan bus pariwisata untuk kebutuhan akomodasinya, sehingga mereka akan menjadi lebih mudah mengunjungi tempat tersebut. Berbeda kalau kota tertentu tidak memiliki bus pariwisata, sehingga pasar penggunaannya tentu akan sangat minim.

Pastikan Anda menentukan segmen pasar yang tepat dan tidak sembarangan, sehingga Anda bisa mendapatkan banyak keuntungan.

2. Daya Beli
Selain segmen pasar, daya beli juga harus Anda perhatikan, karena merupakan hal yang sangat penting untuk mendapat keuntungan yang diinginkan. Jika Anda membuka usahanya di daerah yang lebih banyak kalangan menengah ke bawah, lebih baik gunakan bus yang kelas ekonomi saja yang memiliki sistem tempat duduk 2-3.

Kalau Anda berada di lingkungan menengah atas, tidak ada salahnya menyediakan armada bus dengan kelas bisnis atau eksekutif. Sesuaikan saja dengan daya beli masyarakat yang berada di sekitar Anda. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mendapatkan konsumen.

3. Karakteristik pesaing
Persaingan dalam jasa sewa bus pariwisata memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Dari tahun ke tahun, pastinya perusahaan penyewaan bus akan semakin bertambah jumlahnya, sehingga daya saingannya juga akan menjadi semakin tinggi. Karena dampak itulah, Anda harus bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi karakteristik para pesaing Anda.

Tapi, mengetahui karakteristik pesaing Anda tentu menjadi sebuah teknik yang ampuh, karena Anda bisa mengetahui kelebihan maupun kekurangannya. Kalau Anda sudah mengetahui keunggulan yang dimiliki pesaing Anda, Anda bisa menirunya dan lebih menyempurnakannya lagi supaya konsumen bisa puas dan senang dengan pelayanannya.

Sedangkan untuk kekurangannya, lebih baik Anda hindari saja agar Anda tidak mendapat keluhan atau kritik pedas dari para konsumen Anda, ya.

4. Pemilihan Armada
Selain dari menentukan sistem tempat duduk tadi, Anda pun juga tidak boleh lupa menggunakan armada yang memiliki mesin yang masih kuat dan prima. Pilih bus dengan mesin dan perangkatnya yang masih stabil, sehingga bus tidak mudah mengalami kerusakan secara tiba-tiba.

Selain itu, Anda juga harus memilih bahan bakar yang awet atau irit. Bahan bakar yang irit tentu membuat bus Anda tidak akan mudah mengisi bensin terlalu cepat yang pastinya akan memboroskan biaya pengeluarannya lagi.

5. Kru atau Staff
Kalau Anda sudah mengelola busnya, menjadi perhatian Anda yang lain dalam membuka jasa sewa bus pariwisata adalah ketersediaan kru atau staff Anda. Lakukan training kepada mereka secara berkala supaya keahlian mereka bisa semakin meningkat. Dengan begitu, konsumen akan senang dengan pelayanan yang Anda berikan.

Jika tadi dikhususkan untuk Anda yang membuka usaha penyewaan bus pariwisata, Anda yang ingin mencari sendiri bus untuk kebutuhan pariwisata Anda bisa menggunakan trac.astra.co.id. Situs tersebut bisa menjadi solusi terbaik Anda yang ingin memesan bus dari manapun karena dilakukan secara online.

Pemilihan kapasitas busnya pun juga terbilang banyak, sehingga Anda bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhan Anda. Intinya, Anda akan mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang nyaman, sehingga Anda pasti akan betah menggunakan bus dari Trac Astra ini.


Sunday, January 6, 2019

Bukan Sembarang Buzzer

tentang influncer, buzzer, endorser

Tiba-tiba pengen nulis tentang dunia Buzzer termasuk influencer dan endorser, gara-gara baca berita (entah hoax atau bukan) yang jelas langsung mengingatkanku pada kehati-hatian untuk meng'endorse produk atau menjadi buzzer di medsos. Saya sendiri kadang kala ada menerima kerja sama menjadi buzzer atau ketiga jenis kerja sama itu. Buat yang masih asing mendengar ketiga nama ini, baik saya kasih penjelasannya dulu tentang apa itu endorser, buzzer dan influencer?

Endorser: cara kerja endorsement adalah pebisnis memberikan produk untuk kemudian direview dan dipromosikan oleh endorser. (Biasanya artis)

Buzzer: Buzzer berasal dari kata buzz yang berarti berdengung, desas desus, a rumor. Seorang buzzer biasa menyampaikan serangkaian informasi secara berulang-ulang. Bisa jadi soal makanan, pakaian, lokasi wisata. Followers atau audience buzzer sangat banyak. Valuebuzzer sendiri umumnya untuk menyebarluaskan informasi seluas-luasnya. Pilihan untuk menyukai produk dan mencari tahu lebih dalam akan dikembalikan kepada tiap audience. Hal ini karena buzzer tidak punya tugas menggiring opini atau mengajak followers untuk mengikuti sarannya. (Blogger banyak banyak juga yang berkerja sama menjadi buzzer)

Influencer: seorang influencer perlu memiliki skill khusus untuk meyakinkan banyak orang agar tertarik dan mau mencoba produk yang ia promosikan. Umumnya influencertidak punya followers sebanyak buzzer, akan tetapi memiliki engagement rateyang lebih tinggi. Influencer sendiri tak serta merta harus expertatau ahli tentang produk yang ia tayangkan, asalkan paham bagaimana mempromosikan dan mengiring opini publik. (Ada juga blogger yang bekerja sama menjadi Influencer)

Tugas mereka terlihat sama namun sebenarnya tiga terminologi tadi memiliki role yang berbeda-beda. Hal ini patut diketahui setiap pebisnis online agar tidak terkecoh dan dapat merumuskan marketing plan yang tepat.

Sumber referensi https://meeberpos.com/blog/index.php/2018/04/01/beda-buzzer-influencer-endorser/


Blik ke awal kenapa saya terbesit untuk menulis Bukan Sembarang Buzzer. ini tentang aplikasi keuangan yang 'katanya' punya asing masuk ke Indonesia (tidak bisa saya sebutkan namanya, karena belum di teliti betul kebenarnya) sebelumnya kita punya di Indonesia e-money milik mandiri, Flazz dari BCA, paytren, dan fintech legal lainnya. Dan waktu itu saya hampir menerima tawaran kerja sama untuk mengendorse aplikasi berupa dompet digital, yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh saya untuk mengetahui 'asal-usulnya seperti didirikan siapa, dari mana asalnya dan bagaimana pengaruhnya' yang tidak sempat saya ikuti karena sedang sakit tempo lalu. Tidak hanya aplikasi dompet digital, fintech pinjaman uang online ilegal asal Cina pun sudah meluas di Indonesia. Well ini juga Peringatan buat saya untuk berhati-hati mempromosikan sebuah produk/brand baik dalam bentuk promote lewat medsos maupun content palacement di tulisan blog, karena ada beberapa lebel blog saya menulis tentang finansial (maaf keun jika masih banyak kekurangannya dalam penulisan dan sharing)

Loh, kalo alasannya punya luar banyak kok brand asing di Indonesia yang kadang-kadang masih kita pakai/konsumsi?

Ya, memang banyak kok yang sudah dilegalkan dan banyak juga yang ilegal. Saya juga terkadang sadar tidak sadar memakai atau membeli. Meski jarang dan memang sedang belajar 100% Indonesia, membatasi itu. Di tengah arus kencang life style, yang kalo kata anak muda kekinian "kalo gak ngopi di Starbucks selfie dulu rasanya gak keren" 😆 Nora ya. Just itu perdagangan internasional dan legal, yang bisa kita pilih, pilih asli indo atau lebih suka produk luar? yang intinya sama aja membuat kita ketergantungan dengan negara lain. 

Buat beberapa orang mungkin tidak mempermasalahkannya, namun ini komitmen saya pribadi sebisa mungkin menghindari itu secara tahu maupun ketidak tahuan saya.


Back to Poin satu, harus hati-hati dalam memilah milih produk yang mau saya terima untuk kerja sama. Siapa sih yang mau ikut terlibat dengan sesuatu yang merugikan? Tanggung jawabnya berat loh.
masih ingat dengan pemberitaan yang sempat heboh kemarin di televisi tentang beberapa artis kenamaan yang ikut dibawa ke kantor polisi karena endorsein produk skin care palsu? ya itu segelintir kerugian dari sang endorser meskipun tidak dipenjara. Tapi dari situ saja kita sudah bisa menilai sendiri bahwa kehati-hatian memilah kerja sama dengan sebuah brand/merk itu perlu. Jangan asal instan dan money. Belum lagi targetnya masyarakat Indonesia yang ikut di rugikan. Itu kenapa saya berpikir memilah milih produk untuk di endorse di medsos kita sangat penting. Karena berdampak pada yang kita ajak pula kan?


Poin kedua, pernah saya melihat sebuah artikel yang membuat saya kaget, tapi sekaligus membuat saya introspeksi lebih lagi. Karena judulnya menjelekan pekerjaan influencer. Saya lupa judul detailnya tapi saya ingat kalimat ini,
"Pekerjaan kotor Influencer" Sayangnya saya tidak sampai membaca sampai habis karena gangguan sinyal. 😫

Sebagian orang mungkin merasa menjadi Influencer itu tidak jauh berbeda dengan sales jaman now. Hmmm, kalo mengingat sales penjualan kita pasti sudah hafal pintarnya sales menggiring pembeli. Its okay kalo barang itu bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan pembeli tidak ada unsur mudarat nya gapapa kan, saling membutuhkan dan memberi manfaat, secara tidak langsung kita juga membantu si sales tersebut untuk mendapatkan fee. Tapi, yang salah itu kalo sales berbicara bohong apalagi merugikan orang banyak. Ini yang harus seorang influencer bijak saring dulu jika mendapat tawaran berkerja sama.

Bukan hanya produk, karena buzzer dianggap dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat di dunia digital seperti sekarang ini, sehingga mereka sekelompok orang melibatkan buzzer untuk kampanye pemilihan legislatif!

Memangnya ada yang salah jika ikut kampanye dengan hastag tertentu atau simbol yang berbau politik?
Tidak salah jika itu memang pilihan dari hati kita dan tidak black campaign. yang salah itu yang di bayar untuk membuat opini yang tidak benar, mempengaruhi orang tapi menjelekan Rivan. 😱

Itu balik ke pilihan kita masing-masing, mau jadi buzzer seperti apa? Jangan sampai kritikan artikel "Pekerjaan kotor Influencer" itu benar!

Jadi kesimpulannya adalah, boleh saja mendapatkan bonus dari hobi seperti ngeendorsin/buzzerin/influence sebuah produk, tetapi tidak lupa memilah milih dulu dengan bijak. Semua itu tergantung pilihan kalian sih, mau jadi Buzzer, atau influencer tipe seperti apa 😊 Kalo saya sih pinginya yang membawa manfaat untuk orang banyak. Ini juga menjadi peringatan saya sendiri yang masih tahap belajar dan terus belajar mencari jati diri di dunia blogging. tapi jika masih ada kekurangan saya seperti postingan di feed media sosial, dalam ketidak tahuan saya gapapa tegur aja. Saya bukan manusia sempurna 😊


Thursday, January 3, 2019

Pelajaran ke 4: Single, gak single, Kapok Pergi Keluar Sendirian Bawa-bawa Anak, Kecuali Hal yang Mendesak

 

Sore itu jam 4 kami berdua berangkat dari stasiun Bekasi timur menuju stasiun transit Jatinegara. Niat saya ingin menghibur akhdan pergi ke PRJ. Ya, memang kesorean karena ada halangan dari pagi sampai sore tadi, dan saya pun sudah janji sama akhdan. Sampai di stasiun Jatinegara kami makan dulu di Indomaret poin, sambil bercanda dan melihat lalu lalang kereta dengan perut kenyang siap untuk berpetualang. Namun, apesnya kereta tujuan ke stasiun kemayoran itu sangat lama datangnya, mungkin hampir 2 jam (saya baru tau karena tidak sering naik KRL Bogor lewat Jatinegara). Sampai magrib lewat, dan sukses membuat akhdan rewel menunggu, awan sudah gelap kami baru berangkat dari KRL dengan hape lowbet 😱 nekat sekali! (Pikiran orang nekat, masih ada 1001 cara)

Untung hape yang tinggal 8% ini masih bisa dipakai ngegojek walaupun pahitnya ada pilihan lain yaitu ngebajay. Waktu itu sampai di PRJ sudah hampir jam 8 malam. Perasaan takut kemalaman membuat mood berbelanja tidak tenang, yang akhirnya malah tidak menikmati tujuan kita. Tapi malah membawa mainan akhdan yang harganya, tetap saja dapet mahal?! Niatnya mau borong mainan murah. Okeh kita balik lagi pulang, dan kapok gak mau naik KRL jurusan Kemayoran saya memilih naik gojek (hape udah dicas, minjem charger sama orang warung di PRJ td, lumayan dapet 10%😆) langsung ke stasiun transit Jatinegara. Sampai di lokasi saya lihat jam 10 malam tepat!!!! Hati mulai gelisah saat melihat KRL lama datang, yang biasanya 10 menit selalu ada. Pas saya cek jadwal KRL di google, masaallah KRL ini yang terakhir dan sampai ke Stasiun Jatinegara jam 11 malam?! Sedangkan akhdan sudah terkantuk-kantuk. 😥 Panik, gelisah, takut, dan menyesal.

Singkat cerita sampai rumah jam 12 kurang. Untung tadi berangkatnya saya bawa motor yang dititipkan di stasiun Bekasi timur jadi tidak usah was was naik kendaraan umum malam-malam.

Memandangi akhdan tidur, sebenarnya terlintas kesedihan saya dan rasa penyesalan saya. "Oh tuhan, saya takut saya takut, saya kapok seperti ini lagi. Seharusnya tadi pulang saja pas magrib, seharusnya saya tidak mengajaknya keluar malam, memang seharusnya saya tidak keluar-keluar, mungkin salah jika saya bermaksud mengajaknya Ngebolang tapi tanpa perlindungan (seorang imam), sampai kapan saya menjadi single mother seperti ini, oh aku sungguh lelah, aku sebenarnya lelah pergi sendirian, aku sebenarnya sangat butuh perlindungan, aku tidak ingin berpergian sendirian atau pelesiran berduaan lagi dengan akhdan, aku tidak ingin menjadi mandiri lagi"


Jika diingat-ingat lagi berpergian sendiri sudah menjadi kebiasaan saya saat kecil. Sejak usia sekolah SD kelas 1 yakni 5 tahun saya sudah terbiasa jalan kaki ke sekolah sendiri, main ke setiap rumah teman kadang sendiri atau beramai-ramai. Bosan di rumah main keluar sendiri. Apalagi main ke pasar yang letaknya sangat dekat dari rumah itupun setiap keluar main tidak pernah dicariin orangtua, yang penting hari itu saya pulang dengan selamat. Membuat saya hobi berpetualang.

Ini karena kedua orangtuanya saya sibuk berjualan di toko. Dulu saya sering heran sama teman saya, waktu itu kita kelas 2 SD yang hanya ke warung depan saja ia minta antar, sampai SMA pun kebiasaan minta Anter ke pasar yang sangat dekat saja masih begitu, saya menganggap ia anak manja karena menyusahkan.

Berpergian sendiri masih saya lakukan ketika sudah menikah. Kebetulan mendapatkan suami yang selalu sulit jika dimintai antar istri. Tau sendiri keperluan istri keluar mengutus domestik rumah banyak. Contohnya, ke pasar, ke bank, bolak balik urus surat pindah, kelurahan, bayar pajak, dll.

Dulu perinsip saya tidak mau merepotkan suami. Saya memilih pergi sendiri daripada ribut. Saya terbiasa pergi sendiri memenuhi kebutuhan keluarga maupun pribadi. Dari saat hamil, terbiasa berjalan sambil menggendong akhdan yg masih bayi. Kadang sering terlintas dipikirkan saya "saya ingin diantar-antar sama suami" "saya ingin kemana-mana berduaan sama suami". Tapi tidak semudah itu Ferguso, ferdiso, atau apalah!

Apalagi melihat pasangan lain yang saya anggap manja kemana-mana minta antar suami, menyusahkan suami dan tidak mandiri. Dan itu berlalu sampai sangat lama sampai akhdan berusia 5 tahun. Kebiasaan kami berdua (saya bawa anak) pergi mengurus sesuatu.

Gimana perasaan suami?
Ya dia sangat terbantu dengan kemandirian ku keluar mengurus sesuatu

Tidak kah itu capek, membawa anak kadang keluar kota hanya berdua naik bisa jurusan Cirebon yang supirnya mayoritas tukang ngebut ala racing?

Sering saya sedih, sering saya takut, tapi tidak ada gunanya meminta memaksa hanya timbul percekcokan yang ingin saya hindari (kurangnya komunikasi lebih suka memendam itu tidak baik ya teman)

Tapi itu semua sudah berlalu. Kebiasaan pergi sendiri saya sekarang saya maklumi karena sekarang saya ibu tunggal.

Perasaan takut keluar sendiri lebih besar daripada saat masih menjadi istri dulu. Saya takut ada hal yang buruk terjadi.

Saya sering membaca hadits perempuan tidak boleh keluar rumah jika tidak ada urusan genting, perempuan bisa menimbulkan fitnah jika keluar rumah. Sekarang siapa yang melindungi saya? Dan tidak alasan untuk saya stay di rumah karena sekarang peran saya juga menjadi ayah.

Saya seorang janda yang mau tidak mau ikhtiar keluar demi kebutuhan anak. Saya anggap ini keadaan genting itu. Dan berharap dalam hati, semoga Allah mempertemukan jodoh yang baik untukku dan ayah yang baik untuk anak-anakku sehingga aku tidak perlu keluar lagi.

Dari semua perjalanan itu, pengalaman itu, perasaan itu. Saya memutuskan untuk tidak keluar rumah lagi bersama akhdan kecuali itu hal yang genting. Kecuali itu mengajaknya sholat berjamaah ke masjid, lagi-lagi ini genting meskipun saya tahu perempuan lebih baik pahalanya solat di rumah namun terpaksa saya jadi ayah yang dituntut setelah usia 7 tahun akhdan harus bisa sholat ke masjid.

Meskipun akhdan pasti nanti akan merasa bosan bermain di sekitar rumah. Kalo pun ada keperluan mendesak pun saya harus pergi sendiri tidak dengan anak. Baru kali ini yang pertama kalinya dalam hidup saya, saya merasa kapok berpergian sendirian maupun bawa anak. Mungkin sudah jenuh, lelah, takut, entahlah.





Pelajaran Ke 3: Jangan Menangis Kepada Allah Karena Merasa Menderita, Menangislah karena Dosamu Banyak!


Tulisan ini salah satu upaya saya mengolah pikiran untuk menghindari stress dari hal yang merugikan batin demi Menjaga Amanah Kesehatan pada tulisan Pelajaran ke 1. Sudah saatnya saya mengubah tujuan berdoa saya, setelah mengingat kembali kisah nabi Ayyub Alaihi Salam.

Jangan Menangis Kepada Allah Karena Merasa Menderita,

Kalimat itu mengingatkan saya pada kisah Nabi Ayyub AS. Cerita yang sering kita dongengkan untuk anak menjelang tidur. Ya, umat muslim pasti tahu cerita Nabi Ayyub tentang dirinya yang kaya raya dan mempunyai banyak istri dan anak-anak soleh/soleha. Kehidupannya yang berjaya dan keimanannya yang kuat membuat para syaitan gemas untuk menggoyahkan keimanan Nabi Ayub As, lalu meminta izin kepada Allah untuk menguji sang nabi dengan menghancurkan apa yang beliau punya. Harta yang di bakar habis, ternak, rumah yang diruntuhkan dan menimpa anak istri sampai semuanya meninggal kecuali 1 istrinya yang bernama Rahmah. Belum sampai disitu, Nabi Ayub kemudian di beri baksil penyakit kulit yang menjijikan sehingga harus di asingkan dari kampung halamannya.

Bukankah itu sangat pedih?

Nabi juga manusia biasa, namun tidak bisa dibayangkan jika ini terjadi kepada orang lain. Bahkan manusia manapun pasti sudah menangis-nangis memohon Allah. Tetapi nabi Ayyub tetap sabar, ia tekun berdzikir dan tidak pernah meminta apa-apa kepada Allah. Ia bilang kepada istrinya bahwa hartanya adalah titipan Allah yang bisa diambil lagi, termasuk anak-anak dan istri. Dan ketika sang istri meminta agar Nabi Ayub memohon kepada Allah, karena yakin doa suaminya akan dikabulkan,  tetapi beliau bilang "tidakkah cukup engkau dengan apa yang Allah beri dalam kehidupan kita selama ini? tahta, kekayaan, kejayaan, maka tidak pantaskah kita mengeluh jika tuhan mengambilnya kembali". Para syaitan terus saja tidak menyerah menggoyangkan iman sang nabi. Hingga 18 tahun cobaan berat itu menimpanya. Sampai pada sampai puncaknya istri Nabi Ayub, Rahmah pergi. Lalu Nabi Ayub menangis dan berdoa kepada Allah, dan Allah langsung mengabulkan doa Nabi Ayub. Mengembalikan kesehatannya kembali, membolak-balik hati istrinya untuk kembali pulang, sampai istrinya pangling melihat suaminya sehat dan tampan. Allah mengembalikan semuanya dan menggandakan apa yang dulu ia punya.

Cerita nabi, tidak pernah bosan saya dongengkan kepada Akhdan. ya, dongeng sebuah realita bukan karangan fiksi ala negeri dongeng. yang saya harapakan anak dapat memetik pelajaran seorang panutan kehidupan nyata sang super Hero di setiap zaman bukan super hero khayalan seperti power rangger, spiderman apalagi Avengers. Begitupun pelajaran untuk saya sendiri yang masih jauh dari sempurna.


Dari suri tauladan itu saya memetik faedah agar tidak berdoa untuk, mengeluh, dan mengadu kepada Allah saat menghadapi kesusahan. Benar? Kita tidak sadar bahwa kita sebenarnya banyak mengeluh dan merasa paling teraniyaya. Ditambah suguhan drama televisi yang menunjukan orang baik selalu teraniyaya dan penuh air mata.

Coba kalian ingat terakhir berdoa kepada Allah sambil menangis tentang apa? Apakah itu tentang penderitaan kita? Kekecewaan? Padahal kekurangan kita teramat banyak.

Saya juga manusia biasa yang mudah keliru. Berdoa menangis, mengadu tentang kesulitan hidup, namun jarang menangisi dosa apa yang sudah kita buat? karena kebanyakan manusia itu tidak sadar dengan apa yang mereka perbuat, baik atau buruknya prilaku kita.

Dari sebuah riwayat yang saya baca, Sahabat bertanya kepada Rasullullah. Siapakah orang yang salah dan mereka yang selamat? Orang yang selalu merasa benar, adalah orang yang celaka dan Orang yang selalu merasa berdosa itu yang selamat. Sebuah kisah nabi Ayyub As yang membuat saya tersadar luar biasa masuk ke dalam pikiran saya, bahwa Jangan Menangis Kepada Allah Karena Merasa Menderita, Menangislah karena Dosamu Banyak.

Berdoa memang tidak dilarang,

Kita tahu kekuatan doa sangat ajaib dan dapat megubah takdir. Biasakan berdoa untuk hal yang baik, berdoalah dengan kerendahan hati karena sejatinya manusia tidak ada yang sempurna dan Allah maha mengetahui apa-apa yang ada pada diri manusia. Semoga kita bisa menahan untuk berdoa menangisi penderitaan kita karena masih banyak orang yang lebih menderita daripada kita, dan sesungguhnya nikmat tuhan itu lebih dari apa yang bisa kita hitung.



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------